Tanda Kamu Cukup Lakukan Self Healing atau Sudah Butuh ke Psikolog

10 Oktober 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Self healing belakangan menjadi tren dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kesehatan mental. Mereka mencari dan belajar cara-cara praktis untuk bisa membantu masalah psikologis yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Bahkan ada yang memilih untuk melakukannya daripada berkonsultasi ke ahli. Sebab self healing dinilai bisa menyelesaikan segala kegundahan hati.
Namun, perlu diketahui tanda-tanda saat kamu cukup melakukan self healing, atau sudah butuh ke psikolog dan/atau psikiater.

Cukup Lakukan Self Healing

Gita Aulia Nurani, M.Psi., Psikolog dan Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) spesialisasi pelatihan dan pengembangan diri menjelaskan, jika mengalami stres dalam kategori ringan, maka bisa dilakukan treatment self healing.
“Stres kategori ringan itu, individu tidak merasa bersemangat, merasa lelah berkepanjangan. Tapi tidak sampai membuat dia berubah 100 persen dari sisi perilaku, dan tidak sampai membuat dia enggan bersosialisasi. Itu memang bisa cukup ditangani dengan self healing,” katanya, saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Jika stres yang dialami bersifat tunggal, bukan merupakan akumulasi dari banyaknya penyebab, maka juga bisa dilakukan self healing. Sebab menurut Gita, proses ini akan jauh lebih efektif ketika hanya ada satu permasalahan yang harus diselesaikan.
“Tapi kalau ternyata yang datang dalam hidup permasalahannya sangat numpuk, tentu sulit hanya dengan self healing. Sebagai individu kita juga harus tahu sumber masalahnya ada di mana, sehingga self healing yang dilakukan bisa tepat,” tambahnya.

Sudah Butuh ke Psikolog/Psikiater

Tapi, tidak semua kasus bisa selesai hanya dengan melakukan self healing. Ada kondisi-kondisi masalah psikologis tertentu yang sulit diatasi hanya dengan proses tersebut.
Contohnya stres yang sampai mengganggu perilaku sehari-hari, pola tidur, pola makan, trauma kekerasan, adiksi, skizofrenia, hingga kecemasan yang sudah berbentuk serangan panik atau gangguan obsesif kompulsif.
ADVERTISEMENT
“Dalam kondisi seperti ini, seseorang perlu bantuan profesional seperti psikolog dan/atau psikiater,” ujar Founder Enlightmind Alvieni Angelica, M.Psi.
Meski begitu, Liza Marielly Djaprie selaku Psikolog Klinis dan Hipnoterapis mengatakan, self healing dan berkonsultasi kepada ahli terkadang juga bisa berjalan beriringan.
Dengan penyembuhan yang holistik dan ada beberapa teknik yang dilakukan bersamaan, efektivitas untuk sembuh dapat jauh lebih besar.