Teruntuk Kamu yang Sedang Dirundung Quarter Life Crisis

1 April 2019 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi quarter life crisis. Foto: Dok. Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi quarter life crisis. Foto: Dok. Freepik
ADVERTISEMENT
Apakah kamu sering merasa galau dan bertanya-tanya soal tujuan hidup akhir-akhir ini?
ADVERTISEMENT
Enggak jelas apa penyebabnya, hati rasanya terombang-ambing enggak tentu arah. Meski sudah bekerja dan bisa cari uang sendiri, kamu merasa enggak puas dan terus meragukan pilihan yang sudah diambil. Kamu terus bertanya-tanya tentang tujuan hidup dan apa alasan kamu terlahir ke dunia.
Kamu juga enggak hentinya membandingkan diri dengan pencapaian teman-teman yang ada di sekitar kamu. Entah mengapa, rasanya semua orang mendadak terlihat lebih sukses dan bahagia ketimbang kamu.
Ada teman yang kariernya sukses duluan. Ada yang sudah punya banyak uang. Ada juga yang sudah menikah dan punya anak.
ADVERTISEMENT
Melihat update kehidupan orang lain di Instagram semakin memperparah anxiety yang kamu rasakan. Kok, kehidupan gue gitu-gitu aja, ya?
Kalau kamu sedang merasakan sederet hal di atas, selamat! Tandanya kamu sedang mengalami fase quarter life crisis.
Dilansir The Guardian, 86 persen milenial merasakan quarter life crisis yang membuatnya merasa insecure, kecewa, kesepian, sampai depresi.
Ilustrasi quarter life crisis. Foto: Dok. Freepik
Sesuai namanya, quarter life crisis merupakan fase pencarian jati diri yang bakal dialami setiap milenial berusia 20-an tahun ke atas. Biasanya, berlangsung dari usia 24-30-an tahun.
Pada fase ini, kamu akan mulai mempertanyakan setiap hal dalam hidup. Mulai dari life purpose, passion, sampai dampak yang sudah kamu beri ke lingkungan sekitar.
Bagi banyak milenial, fase ini jadi momen yang cukup menyiksa. Kamu seolah terus dihantui bayang-bayang kekecewaan, kesepian, perasaan kosong, sampai stres.
Ilustrasi quarter life crisis. Foto: Dok. Freepik
Meski terdengar menyeramkan, jangan khawatir dulu. Karena emosi negatif yang muncul akibat quarter life crisis sangat bisa dikontrol, kok. Malah bisa diubah jadi kesempatan dan motivasi untuk terus meng-upgrade diri untuk naik level dan jadi pribadi yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut Rober MacNaughton, pendiri Integral Center yang menangani pengembangan kepribadian di Boulder, Colorado, cuma ada dua hal yang bisa dilakukan milenial untuk meresponi quarter life crisis. Yaitu membiarkan diri berlarut-larut dalam keputus-asaan atau menjadikan quarter life crisis sebagai pecut untuk naik ke level kehidupan berikutnya.
Agar sukses melalui quarter life crisis dengan baik, MacNaughton punya sedikit tips yang bisa kamu praktekkan. Apa saja?
1. Berhenti menyenangkan semua orang
Salah satu penyebab stres adalah terlalu peduli apa kata orang lain. Setop coba menyenangkan orang lain lewat setiap keputusan yang kamu ambil.
"Hal ini bisa membuat kamu merasa kosong karena enggak akan bisa memuaskan semua orang. Mendingan fokus ke diri sendiri dan lakukan hal demi kebahagiaan diri sendiri," kata MacNaughton kepada Forbes.
ADVERTISEMENT
Orang lain bakal suka tau enggak, bodo amat! Yang penting kamu bahagia dan puas dengan diri sendiri.
2. Dengarkan kata hati
"Tujuan hidup enggak akan secara gamblang berteriak kepada kamu, tapi akan berbisik," sambung MacNaughton lagi. Jadi, belajar peka dan dengarkan baik-baik.
Kalau saat ini kamu sedang merasa hampa dan bekerja bagai robot hanya demi gaji, tandanya ada yang salah dengan pilihan karier kamu. Coba, deh, evaluasi lagi.
Benarkah kamu sudah mengejar dan menghidupi passion yang ada di hati?
"Cukup tricky memang untuk mengenali suara hati setelah sekian lama hidup mendengarkan apa kata orang lain, jadi dengarkan baik-baik. Lakukan hal yang bikin kamu excited dan bahagia!"
Ilustrasi bahagia. Foto: Shutterstock
3. Coba hal baru
ADVERTISEMENT
Saat sedang jenuh-jenuhnya, eksplorasi dunia luar dengan mencoba hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Entah jadi volunteer di organisasi amal, ikut kelas kepribadian, workshop, belajar bisnis, sampai memperdalam hobi yang kamu suka.
Karena, mungkin saja kamu enggak mengenal diri sendiri sebaik yang disangka selama ini. Siapa tahu, kamu jadi menemukan passion yang terpendam. Time to explore!
4. Kamu enggak sendiri
Ingat, ada jutaan orang di luar sana yang sedang merasakan hal serupa dengan kamu. Bahkan, siklus quarter life crisis-nya bisa lebih parah.
Menyadari quarter life crisis sebagai fase yang harus dilewati bisa sangat membantu dan meringankan hati. Perbanyak sharing dengan teman sebaya dan orang dewasa (yang sudah melalui fase ini) agar beban terasa lebih ringan.
ADVERTISEMENT