Tips Chat Dosen: Perhatikan Waktu sampai Jangan Baper kalau Dibalas Singkat

18 Februari 2021 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pacaran melalui pesan singkat. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pacaran melalui pesan singkat. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Era pandemi ini, nyaris semua aktivitas kuliah dilakukan secara online. Salah satu akibatnya komunikasi sama dosen juga hanya melalui media seperti WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Nah, buat para mahasiswa perlu dipahami, nih, etika dan sopan santun saat chat dosen di platform tersebut. Simak tips selengkapnya di bawah ini seperti dilansir laman Unair, ya!

Kenalkan Diri

Meski kamu mengikuti beberapa kelas yang diajari oleh dosen itu, tetaplah kenalkan diri buat mengawali chat. Sebutkan nama lengkap, jurusan kuliah, angkatan, dan kelas apa yang kamu ikuti.

Jelaskan Tujuan Chat

Jangan berhenti di perkenalan lalu langsung dikirim pesannya, ya, gaes. Langsung saja di pesan yang sama kamu sampaikan apa tujuanmu menghubungi dosen itu. Misalkan, kamu ingin bertanya mengenai tugas, materi, atau hal lainnya.

Gunakan Bahasa Baku

Usahakan untuk menggunakan bahasa baku saat chat dengan dosen. Contohnya, hindari penggunaan kata 'Aku' dan lebih baik pakailah kata 'Saya'.
ADVERTISEMENT

Perhatikan Waktu

Pagi hari jadi waktu yang baik buat menghubungi dosen. Sebab pagi hari masih ada waktu luang sebelum dosen sibuk dengan urusan lain. Biasanya juga di momen ini pikiran masih segar dan ada energi positif dalam diri. Kamu juga bisa menerapkan jam kerja 09.00-17.00 untuk menghubungi dosen.

Jangan Baper kalau Dibalas Singkat

Chat secara online berbeda dengan ngobrol tatap muka, ya, gaes. Jadi kalau dosen menjawab singkat bukan berarti enggak mau diganggu atau kamu sudah melakukan kesalahan yang menyinggungnya.
Sama halnya kalau chat kamu cuma dibaca dan enggak segera dibalas, mungkin dosen lagi ada urusan lain yang harus diselesaikan segera. Jangan baper kayak chatting sama gebetan gitu, ah.
ADVERTISEMENT
“Enggak perlu sampai merasa tersinggung. Bahasa komunikasi tertulis itu bisa jadi ketika dibalas dengan ‘Ya’ atau ‘Oke’, bukan berarti marah. Coba bayangkan kalau bertemu langsung, jawaban ‘Ya’ dan ‘Oke’ dapat bermakna menjawab ‘Oh, begitu, ya’, ‘Oke kalau gitu’, ‘Hmmm, iya” dan lain-lain,” jelas Dewi Retno Suminar selaku dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Akhiri Chat Tanpa Perlu Panjang Lebar

Nah, setelah selesai menyampaikan tujuanmu chat dosen, akhiri tanpa perlu panjang lebar. Cukup yang penting-penting aja. Seperti mengirimkan kalimat, 'Terima kasih untuk waktunya'.
Selamat mencoba, ya, gaes!