Tips Fotografi: Cara Memotret Hewan di Alam Liar Bagi Pemula

25 April 2021 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memotret alam liar. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Memotret alam liar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fotografi tak selamanya memotret street photography atau memotret model cantik di indoor maupun outdoor. Ada salah satu fotografi yang menantang dan membutuhkan kesabaran, ya, wild life photography atau fotografi alam liar.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit tantangan yang dihadapi saat memotret di alam liar. Selain kamera yang canggih dan memadai dibutuhkan fisik dan mental yang kuat.
Kita juga harus benar-benar memahami kamera dan lensa yang kita bawa saat memotret. Teknik fotografi yang baik juga sangat diperlukan dalam fotografi jenis ini.
Hal tersebut karena memotret momen hewan di alamnya hanya datang beberapa detik saja sehingga kita harus sigap. Nah, berikut ini kumparan akan membagikan beberapa tips bagi kalian yang ingin memotret di alam liar.

1. Mengenal Fitur Baik Kelebihan Maupun Lensa yang Dibawa

Memotret di alam liar membutuhkan kamera dan lensa yang mumpuni. Kecepatan kamera dalam menangkap gambar sangat penting karena ekspresi atau momen hewan di alam liar biasanya hanya bisa diabadikan dalam beberapa detik.
Gaya fotografer alam liar. Foto: Shutter Stock
Kita juga membutuhkan lensa tele untuk menjaga jarak aman dengan hewan liar agar tidak mengganggu mereka dan kita pun aman dan tidak diserang hewan liar saat memotret.
ADVERTISEMENT
Kita juga harus bisa meredam suara kamera kita agar tidak mengganggu hewan yang justru membuat mereka takut dan kabur saat difoto.

2. Mengenal Lokasi Alam yang Akan Difoto

Wildlife fotografi biasanya menyuguhkan gambar perilaku hewan dengan background habitat asli mereka. Fotografer harus tau bagaimana medan yang akan ditemui saat motret.
Karakter hewan yang ada di lokasi tersebut juga harus kita ketahui, kita bisa riset terlebih dahulu dengan warga sekitar atau pun lembaga terkait.
Tenda yang digunakan saat memotret alam liar. Foto: Shutter Stock
Jangan sampai saat memotret malah membahayakan kita dan mengancam keselamatan kita karena tidak tahu seluk-beluk dan lingkungan yang difoto.

3. Menyatu dengan Alam saat Memotret

Memotret di alam liar tidak semudah memotret di perkotaan. Di alam kita tidak bisa mengatur hewan ataupun cuaca. Bahkan bisa saja kita harus pulang tanpa mendapatkan foto.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit fotografer alam liar yang harus menunggu ber jam-jam atau bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan hewan yang akan difoto.
Kamuflase yang dilakukan saat memotret di alam liar. Foto: Shutter Stock
Mereka bahkan ada yang menunggu di atas pohon atau di semak-semak. Selain itu hindari menggunakan warna-warna mencolok agar tidak menarik perhatian hewan.
Biasanya fotografer menggunakan pakaian atau peralatan berwarna gelap. Mereka juga membungkus kamera dan lensa untuk berkamuflase dengan lingkungannya.

4. Mencari Referensi Foto di Alam Liar

Referensi foto sangatlah penting untuk mempelajari karakter hewan di alamnya. Kita bisa menemukannya di internet, majalah, buku, atau film dokumenter yang memperlihatkan bagaimana cara fotografer mendapatkan momen alami hewan di habitatnya.
Momen singa bermesraan di alam liar. Foto: Shutter Stock
Dengan melihat referensi kita bisa mengetahui karakter hewan dan membayangkan foto seperti apa yang akan kita dapatkan nanti.
ADVERTISEMENT

5. Perbanyak Latihan

Sebelum benar-benar memotret di alam liar kita bisa mengasah skill kita di lingkungan sekitar seperti memotret burung di kawasan taman kota.
Selain itu kita juga bisa memotret di kawasan cagar alam atau kebun bintang. Agar menarik kita bisa memotretnya saat jam makan hewan atau mencari momen-momen unik mereka.
Hasil memotret burung pelikan di Kebun Binatang Ragunan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Mengasah teknik foto yang sudah dimiliki tidak ada salahnya sebelum benar-benar memotret di alam liar yang sesungguhnya.

6. Mendiskusikan Hasil Foto

Hasil foto latihan di kebun binatang atau di lingkungan sekitar bisa kita diskusikan di forum-forum seperti di sosial media. Tidak ada salahnya meminta foto kita untuk menjadi bahan diskusi untuk mengoreksi kekurangan foto yang kita dapatkan.
Ekspresi burung kakak tua yang bertengger di atas pohon. Foto: Shutter Stock
Hal tersebut bisa menempa pengetahuan dan menjadi bekal tambahan untuk memperbaiki kekurangan foto kita dalam memotret alam liar.
ADVERTISEMENT
Namun kita harus bisa terbuka dan jangan tersinggung jika ada yang mengomentari atau mengkritik foto kita.
Hasil memotret gajah di Kebun Binatang Ragunan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.