Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tips Fotografi: Eksistensi Kamar Gelap Dulu dan Sekarang
13 Agustus 2020 20:19 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:05 WIB
ADVERTISEMENT
Kamar gelap atau dikenal dengan kamera obscura yang ditemukan oleh Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Haytham, merupakan dasar dari terciptanya kamera.
ADVERTISEMENT
Sosok yang dikenal dengan sebutan Alhazen merupakan orang yang pertama kali membentuk dasar pengetahuan fotografi modern sejak 1.000 tahun lalu.
Ilmuwan yang memiliki julukan bapak optik modern tersebut mendapati temuannya ketika ia berada di dalam ruang gelap. Saat cahaya menembus dari titik lubang kecil masuk dalam kamarnya, ia bisa melihat gambar pada objek di luar yang diterangi cahaya matahari. Dari situ lah kemudian Alhazen bereksperimen dan tercipta kamera pertama yaitu obscura atau lebih dikenal dengan sebutan kamera lubang jarum.
Saat ini istilah kamar gelap diartikan sebagai ruang untuk mencetak film negatif dari kamera analog. Sementara itu kamera lubang jarum mulai berkembang menjadi beragam kamera analog.
"Penamaan kamar gelap yang banyak kita pahami, sebagai ruang yang digunakan untuk proses cetak film negatif menjadi positif atau cetakan. Tapi sebenarnya secara prinsip itu sama cara kerjanya," jelas Tole, salah satu pengajar di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA).
ADVERTISEMENT
Keberadaan kamar gelap, tempat untuk mencetak film pun masih banyak sampai saat ini. Salah satunya yaitu 'Wash and Burn' di Pasar Santa, Jakarta, miliki Fotografer Sapta Hudaya. Kemudian di Bekasi ada kamar gelap bernama 'Kalotipelab' milik Fotografer Toro Arijayadi.
Di tempat tersebut, tersedia kamar gelap untuk siapa pun yang ingin bereksperimen dengan proses dan teknis-teknis yang ada.
Meskipun diterpa teknologi kamera digital yang canggih, peminat dan penggiat foto analog masih cukup banyak.
Menurut Tole, saat ini para hobbies maupun profesional masih memanfaatkan kerja kamar gelap dalam bagian proses kreatif mereka. Masih banyak juga yang menekuni kamera manual seperti kamera lubang jarum atau analog.
"Kalo komunitas lubang jarum ada dari dulu sampai sekarang. Misal komunitas yang dibuat dan dibesarkan oleh kang Ray Bachtiar. Dan mungkin ada juga komunitas kamera lubang jarum lainnya" lanjut Tole.