Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu fotografer yang saat ini menggeluti dunia foto kedukaan atau pemakaman adalah Yuan Torena. Ia mulai terjun ke foto kedukaan ikut bersama temanya pada tahun 2012.
Berawal dari pengalaman pribadi lima tahu yang lalu ketika ayahnya meninggal dunia. Yuan tidak menyadari akan butuh nya dirinya pada saat itu.
"Saat itu, gue nyuruh saudara gue untuk pakai kamera gue untuk motret, selesai acara, kremasi selesai, ibu gue bilang, tolong dong foto Papah di bikin album," kata Yuan.
"Pas gue lihat hasil semua fotonya, berantakan banget, menurut gue gak layak dijadiin album," tambahnya.
Dari situ ia berpikir dan menyadari foto momen-momen terakhir almarhum ayahnya sangat berarti dan dibutuhkan bagi keluarganya.
Yuan yang merupakan fotografer profesional wedding mulai serius menggeluti dan membuka vendor foto kedukaan atau pemakaman sejak 2019.
ADVERTISEMENT
Yuan mengatakan, ada etika yang harus diperhatikan ketika memotret kedukaan. Salah satunya adalah meminta izin. Menurutnya, akan dipermudah dalam pekerjaan jika meminta izin terlebih dahulu.
"Yang paling penting pada saat motret apa pun, lebih baik minta izin dulu," katanya.
Kemudian yang harus diperhatikan fotografer saat memotret kedukaan adalah mana saja momen-momen yang harus dipotret dan tidak.
"Gue pernah alami istilahnya ada yang nangis, saat itu gue motret dong, dan mereka marah, dan gue bilang maaf-maaf. Selesai acara atau sebelum mereka pulang, gue samperin, foto ini boleh keluarga ambil atau saya hapus, kalo dia bilang hapus, gue hapus," ujar Yuan.
Yuan merasakan memotret kedukaan atau pemakaman dirinya juga menolong orang sampai momen-momen terakhirnya. Dia merasakan feel yang jauh berbeda dengan memotret pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Ketika selesai motret kedukaan nih, klien tuh akan sangat-sangat berterima kasih loh sama kita," kata Yuan.
***