Tips Fotografi: Mengenal Fotografi Panggung ala Tagor Lassak

14 Agustus 2020 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KLa Project menggelar pentas KLakustik di Balai Sidang Senayan, Jakarta, 2013. Foto: Lassak Imaji/Tagor Lassak
zoom-in-whitePerbesar
KLa Project menggelar pentas KLakustik di Balai Sidang Senayan, Jakarta, 2013. Foto: Lassak Imaji/Tagor Lassak
ADVERTISEMENT
Fotografi panggung atau stage photography adalah merekam pertunjukan di atas panggung. Baik itu konser musik, pertunjukan teater, tari ataupun peragaan busana. Fotografi panggung umumnya terbagi menjadi dua kegiatan yaitu, dokumentasi dan liputan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dokumentasi pada fotografi panggung dilakukan pihak pelaku atau penyelenggara untuk merekam segala aktivitas yang terjadi di panggung ataupun diluar panggung.
Sedangkan liputan pada fotografi panggung umumnya dilakukan media massa untuk kebutuhan berita hiburan, kebudayaan dan kesenian.
Tagor Lassak saat soundcheck pentas ultah-35 Slank, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 2018. Foto: Adi Wirantoko
Tagor Lassak seorang fotografer senior yang pernah bekerja sebagai wartawan foto lepas di banyak media cetak semasa kuliah dan bekerja di beberapa majalah di Jakarta mengatakan fotografi panggung adalah kegiatan mendokumentasikan seniman panggung.
Saat diwawancarai kumparan, Tagor Lassak yang menjalani dunia fotografi panggung dari tahun 1984 hingga 2020 mengatakan, pada era sekarang banyak fotografer yang terlalu mengandalkan kecanggihan teknologi karena pada dasaranya teknologi kamera tetap memiliki sejumlah kekurangan.
Misalnya, memori kamera terkena virus dan kamera error. Padahal saat melakukan pemotretan fotografer dituntut untuk memikirkan memotret apa dan pesan apa yang akan disampaikan dari foto tersebut.
ADVERTISEMENT
Tagor juga mengatakan, fotografi panggung memiliki kemiripan dengan foto berita karena juga bermain dengan momentum. Dengan pengalamannya pernah menjadi seorang wartawan foto membuat ia mudah beradaptasi.
Chrisye menemani putra kembarnya bermain di rumah, Jakarta, 1994. Foto: Jakarta-Jakarta/Tagor Siagian
Sedangkan untuk menghasilkan foto-foto yang bagus, faktor kedekatan dengan seniman panggung adalah salah satu kuncinya. Memiliki kedekatan dengan performer membuat fotografer dapat memotret lebih dekat dan dapat mengabadikan seluruh kegiatan baik di atas maupun diluar panggung.
Dengan begitu, fotografer dapat merekam keseluruhan momen dan dapat menghasilkan gambar-gambar bagus yang eksklusif serta lebih bercerita. Dengan kedekatan pula, fotografer dapat mengetahui bahasa tubuh dan gerakan seniman panggung sehingga bisa membaca pergerakannya saat tampil di atas panggung.
Kaka pentas dengan Slank, Festival Soundrenaline, Bandung, 2005. Foto: Lassak Imaji/Tagor Lassak
Sebagai fotografer dokumentasi untuk band, penyanyi atau penyelenggara kegiatan. Kita juga wajib memotret bukan hanya dari depan, tapi juga dari belakang dan atas panggung, serta suasana penonton.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, Tagor juga mengingatkan pentingnya kesiapan fisik dan mental selain kesiapan teknis sebelum melakukan pemotretan.
Selama 36 tahun berkarier di dunia foto panggung, banyak pengalaman yang Tagor dapatkan. Misalnya, ia pernah merasakan memotret dari helikopter dan momen-momen di kejar-kejar Slankers saat satu mobil dengan band asal Gang Potlot seusai manggung.
Bahkan beberapa kali Tagor juga pernah merangkap sebagai keamanan saat performer dikerumuni oleh fans untuk dimintai tanda tangan atau sekadar foto bareng.
Festival Soundrenaline 2005 di Pulau Serangan, Bali difoto dari helikopter. Foto: Lassak Imaji/Tagor Lassak
Iwan Fals berlatih di rumahnya bersama Gesang, jelang pentas ulang tahun kemerdekaan RI ke-50, di stasiun TV RCTI, Jakarta,1995. Foto: Jakarta-Jakarta/Tagor Siagian
Dengan segudang pengalamannya di dunia fotografi panggung, Tagor saat ini sedang mengerjakan sebuah proyek buku. Buku ini bercerita tentang perjalanannya selama menjalani dunia fotografi panggung dan berisikan tentang seniman panggung di Indonesia.
Pada buku ini selain berisikan foto-foto panggung seperti konser musik, nantinya juga akan terdapat foto-foto seniman panggung lainnya karena dokumentasi seni dan kebudayaan Indonesia dinilai masih sangat minim.
Kelompok musik Gong 2000 syuting klip "Kepada Perang" di Jakarta, 1993. Foto: Jakarta-Jakarta/Tagor Siagian
Tagor Lassak dan kelompok musik NTRL, Jakarta, 2018. Foto: Herka Pangaribowo
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona dalam Pusat Informasi Corona.