news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Fotografi: Mengetahui Jenis Lensa Sampai Cara Merawatnya

10 Juli 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Membersihkan lensa kamera. Foto: Andreas F. A. / Antara
zoom-in-whitePerbesar
Membersihkan lensa kamera. Foto: Andreas F. A. / Antara
ADVERTISEMENT
Dalam fotografi lensa merupakan alat yang penting dalam menghasilkan foto. Dengan lensa, fotografer mampu memotret objek yang jaraknya jauh atau menghasilkan gambar lebar di tempat yang sempit.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa jenis lensa dalam dunia fotografi, dari lensa dengan panjang fokal pendek untuk menghasilkan foto lebar sampai lensa fokal panjang untuk memotret objek dari jarak yang jauh.
Jarak fokal ini merupakan jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera.
Kumparan akan berbagi wawasan mengenai lensa yang hasil dan efeknya berbeda-beda.
Dari banyak lensa, jika dilihat dari kegunaannya lensa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu wide, medium dan tele.
1. Lensa Wide
Memiliki panjang fokal antara 8mm hingga 24mm, efek yang dihasilkan dari jenis lensa ini adalah lebar, mampu mencakup objek foto di tempat yang sempit. Efek lain yang dihasilkan yaitu distorsi lengkung dan distorsi jarak antara objek dan background.
ADVERTISEMENT
Lensa jenis ini biasa digunakan fotografer pemandangan, arsitektur dan foto jurnalis. Contoh lensa wide yang biasa dipakai fotografer adalah Nikon AF-S 14-24mm f/2.8G ED N .
Lensa Nikon AF-S 14-24mm f/2.8G ED N. Foto: Sumber: www.nikonusacom
Contoh foto menggunakan lensa lebar atau lensa Wide. Foto: Shutter Stock
Contoh gambar berdistorsi karena menggunakan lensa lebar. Foto: Jon Nazca/Reuters
2. Lensa Medium
Lensa ini cocok untuk mendokumentasikan kehidupan sehari-hari karena efeknya yang hampir seperti mata manusia. Memiliki panjang fokal antara 24mm sampai 70mm. Lensa ini biasa dipakai fotografer dokumenter dan human interest.
Hal utama ketika memotret menggunakan lensa ini adalah kedekatan dengan objek yang nantinya akan menjadi subjek foto. Unsur keluarbiasaan dari lensa ini tidak terlalu besar jika hanya mengandalkan panjang fokal lensa. Contoh dari lensa jenis ini adalah Canon EF 24-70mm f/4L IS USM.
Lensa Canon EF 24-70mm f/4L IS USM. Foto: Sumber: www.canon-europe.com
Contoh foto yang menggunakan lensa panjang focal standar atau medium. Foto: ATHIT PERAWONGMETHA/Reuters
Ilustrasi gambar hasil pemotretan dengan lensa focal length standar. Foto: Source: HBO
3. Lensa Tele
Lensa jenis ini biasa digunakan fotografer alam liar ketika memotret hewan buas atau hewan yang tidak bisa didekati seperti burung. Dalam dunia jurnalistik juga banyak foto jurnalis menggunakan lensa ini untuk memotret olahraga seperti sepak bola. Memiliki panjang fokal lensa antara 100mm sampai 300mm bahkan 800mm.
ADVERTISEMENT
Efek dari penggunaan lensa ini adalah distorsi jarak, bisa kita lihat foto pertandingan sepak bola antara pemain satu dengan lainnya ukuran badan pemain terlihat hampir sama, namun dengan ketajaman yang berbeda. Efek lainnya adalah kedalaman medan yang dangkal atau populer disebut bokeh. Seperti yang diketahui, salah satu yang mempengaruhi bokeh adalah panjang fokal lensa. Salah satu contoh dari lensa jenis ini adalah Sony FE 100-400mm F4.5-5.6 GM OSS.
Lensa Sony FE 100-400mm F4.5-5.6 GM OSS. Foto: Sumber: www.sony.co.id
Panjang fokal lensa tele mempengaruhi kestabilan, semakin panjang semakin terasa getarannya meskipun beberapa produsen fotografi sudah menyematkan teknologi peredam getaran. Tipsnya, kamu bisa menggunakan monopod atau tripod atau menggunakan rumus panjang focal lensa sama dengan speed. Artinya misalkan jika kamu menggunakan lensa 400mm, minimal kecepatan rana yang digunakan orang normal tanpa alat bantuan seperti monopod dan tripod adalah 1/400 detik, rumus ini tidak ilmiah tapi banyak fotografer zaman dulu menggunakannya tips ini.
Contoh foto yang menggunakan lensa tele. Foto: Albert Gea/REUTERS
Contoh foto burung yang dipotret menggunakan lensa tele. Foto: Amir Cohen/REUTERS
Lensa juga bisa dibagi ke dalam dua macam, jika dilihat dari jenisnya, yaitu lensa prime dan zoom. Kedua jenis lensa ini pun memiliki hasil, ukuran dan harga yang berbeda.
ADVERTISEMENT
1. Lensa Prime
Contoh lensa fix atau lensa tunggal. Foto: Shutter Stock
Biasa disebut juga lensa fix atau lensa tunggal. Disebut begitu karena panjang fokalnya tetap, itu artinya fotografer harus menyesuaikan jarak dengan objek fotonya. Terdiri dari beberapa macam, dari mulai 8mm hingga 800mm. Contoh lensa prime yang banyak dipakai fotografer dan harganya cukup terjangkau adalah lensa Canon EF 50mm f1.8.
Lensa fix umumnya memiliki hasil lebih jernih daripada lensa zoom karena tidak banyak konstruksi optik di dalamnya. Lensa ini biasa disebut juga lensa cepat karena memiliki diafragma yang besar, dengan begitu kecepatan rana juga menyesuaikan harus cepat. Lensa ini juga memiliki kecepatan fokus lebih baik daripada lensa zoom. Namun kelemahannya, fotografer harus mengganti lensa jika tidak cocok dengan objek pemotretan.
ADVERTISEMENT
2. Lensa Zoom
Lensa Zeiss 16-70mm f4. Foto: sony.co.id
Lensa ini memiliki panjang fokal lensa dengan rentang yang bervariasi. Misal 24mm-70mm atau 18mm-105mm. Lensa ini juga terbagi menjadi dua macam, yaitu lensa zoom dengan diafragma konstan (tetap) dan variabel (berubah jika lensa diputar). Untuk lensa zoom konstan umumnya lebih berat dan harganya lebih mahal karena kualitasnya lebih baik daripada lensa zoom variabel. Lensa zoom konstan memiliki ukuran lebih besar dan berat karena menyesuaikan dengan diafragmanya.
Namun untuk memulai hobi fotografi, lensa variabel cukup bisa diandalkan. Lensa zoom ini cocok untuk dibawa traveling karena hanya dengan membawa satu lensa, fotografer dapat memotret suasana yang lebar sampai mendapatkan momen yang jaraknya cukup jauh.
Tips Memilih Lensa
Terkadang kita bingung memilih lensa untuk dibeli karena mungkin juga menyesuaikan dengan kebutuhan lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika kamu hobi jalan-jalan, sebaiknya kamu membeli lensa zoom. Lensa tersebut memiliki rentang panjang fokal yang beragam dan membuat kamu tidak usah membawa banyak lensa.
Ilustrasi fotografi jalan-jalan. Foto: Pixabay
Jika menyukai fotografi portrait, banyak lensa yang bisa digunakan dimulai dari rentang 35mm, 50mm sampai 135mm, menyesuaikan dengan kebutuhan, close up, medium portrait atau ambience portrait. Umumnya fotografi portrait lebih terprediksi dan santai, jadi menggunakan lensa fix menjadi pilihan terbaik.
Jika kamu senang dengan memotret hewan atau objek yang jauh kamu bisa gunakan lensa tele, jika dirasa kurang dekat kamu bisa menambahkan teleconverter yang disediakan produsen fotografi. Namun jika kamu menambahkan alat tersebut, kualitas gambar dan kecepatan fokus akan berkurang.
Seorang fotografer mencoba prototipe kamera format medium Leica S3 pada hari pertama pameran Photokina di Cologne, Jerman, Rabu (26/9/2018). Foto: REUTERS / Wolfgang Rattay
Ilustrasi fotografer alam liar yang menggunakan lensa tele. Foto Shutter Stock
Menabung untuk membeli lensa terbaik
ADVERTISEMENT
Ada dua pertimbangan dari orang-orang pada umumnya, membeli kamera yang bagus atau lensa yang bagus. Jika kamu menanyakan kepada saya, saya akan menjawab beli lensa yang bagus. Lensa bagus disebut juga investasi karena dengan membeli lensa bagus kita bisa menghasilkan gambar yang bagus dan jika bosan, harga jualnya pun tidak akan terlalu turun.
Berbeda dengan body kamera yang harga jual kembalinya lebih turun dibandingkan dengan lensa. Hal tersebut dipengaruhi teknologi yang berkembang, semakin ketinggalan zaman maka harga semakin turun.
Seorang fotografer mengambil foto unta dari dekat di Kebun Binatang Chapultepec di Mexico City pada 9 Mei 2014. Foto: AFP/ALFREDO ESTRELLA
Merawat alat fotografi
Merawat alat fotografi bagi fotografer sudah seperti sesuatu yang wajib. Menyimpan di tempat yang baik adalah salah satu dari perawatan. Tempat penyimpanan itu biasa disebut drybox.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa jenis drybox dengan harga yang berbeda-beda. Drybox dengan mesin pengering merupakan alat yang bagus, namun harganya mahal. Solusinya kamu bisa gunakan drybox yang terbuat dari plastik atau semacam toples penyimpan makanan dengan menambahkan silica gel untuk menyerap lembab. Kelembaban bisa membuat lensa kamu berjamur dan membuat kamera kamu rusak tanpa dipakai.
Ilustrasi perbaikan lensa rusak. Foto: Shutter Stock
Dari semua lensa di atas memiliki efek yang berbeda-beda. Tidak banyak fotografer memiliki lensa-lensa tersebut. Bahkan banyak fotografer hanya memiliki satu lensa untuk kegiatan fotografinya.
Dengan satu lensa, bisa menghasilkan foto yang luar biasa. Artinya semua kembali kepada pengetahuan yang berkaitan dengan objek, penguasaan terhadap alat, kreativitas dan imajinasi fotografer.
____
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT