Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri Biar Enggak Jadi Pemalu

22 April 2022 8:22 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Percaya Diri Foto: Shutterstock/Makistock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Percaya Diri Foto: Shutterstock/Makistock
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin adalah orang yang sangat pemalu. Kamu juga mungkin pernah mendengar saran dari orang lain yang bermaksud baik agar kamu dapat lebih percaya diri untuk berbicara dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Rasa malu yang kronis memiliki perasaan gelisah dan gugup yang dialami kebanyakan orang dalam situasi tertentu. Orang yang benar-benar pemalu juga cenderung merasa minder dan enggak nyaman saat berada di situasi sosial.
Mungkin saat ada pikiran untuk bertemu orang baru, membuatmu gemetar, berkeringat, hingga mual.
Rasa malu bukanlah sesuatu yang bisa kamu hilangkan hanya dengan tersenyum. Rasa malu ini biasanya enggak hilang dengan sendirinya.
Nah di bawah ini ada beberapa langkah untuk dapat meningkatkan kepercayaan dirimu untuk dapat merasa lebih nyaman di sekitar orang lain.
Yuk, simak di bawah ini dilansir Healthline.

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Ilustrasi berhenti membandingkan. Foto: Shutter Stock
Membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang wajar. Tapi, ternyata membandingkan ini enggak akan meningkatkan kepercayaan dirimu. Bahkan mungkin memiliki efek sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Saat membandingkan diri sendiri dengan orang lain, akan muncul rasa kecemburuan. Semakin iri seseorang, maka semakin buruk perasaan tentang diri sendiri.
Ingatkan pada diri sendiri kalau semua orang menjalani kehidupannya sendiri dengan caranya masing-masing. Hidup bukanlah kompetisi. Kalau kamu merasa iri dengan kehidupan orang lain, ada baiknya untuk mengingatkan diri sendiri tentang kekuatan dan kesuksesan dirimu.

Kelilingi diri dengan orang-orang yang positif

Ilustrasi kemping bersama teman Foto: Shutter Stock
Orang-orang yang menghabiskan waktu denganmu bisa mempengaruhi pikiran dan juga sikap tentang diri sendiri, mungkin lebih dari yang kamu sadari. Jadi, perhatikan bagaimana perasaan orang lain terhadapmu.
Jika kamu merasa buruk tentang diri sendiri setelah berteman dengan orang-orang tertentu, mungkin saatnya untuk tinggalkan mereka.
Tapi, sebaliknya. Kamu harus dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaimu dan menginginkan yang terbaik untukmu. Cari orang yang positif dan bisa bantu bangun kepercayaan dirimu.
ADVERTISEMENT

Rawat tubuhmu

Ilustrasi traveler yang tengah melakukan yoga Foto: Dok. Pegipegi
Sulit untuk merasa baik tentang diri sendiri jika kamu menyalahgunakan tubuhmu. Di sisi lain, jika kamu melakukan perawatan diri, kamu tahu kalau kamu melakukan sesuatu yang positif untuk tubuh, pikiran, dan juga jiwamu.
Maka secara alami, kamu akan merasa lebih percaya diri. Ada beberapa praktik perawatan diri yang bisa meningkatkan tingkat kepercayaan dirimu, di antaranya: Diet atau makan makanan yang lebih sehat. Olahraga atau melakukan aktivitas menggerakkan badan juga bisa meningkatkan kepercayaan diri. Melakukan olahraga secara teratur dapat meningkatkan citra tubuh seseorang. Ketika citra tubuh meningkat, maka orang tersebut akan merasa lebih percaya diri.
Berikutnya adalah meditasi atau lebih dari sekadar relaksasi. Meditasi dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam beberapa cara. Setelah itu tidur dengan kualitas yang baik sering dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian positif seperti optimisme dan harga diri.
ADVERTISEMENT

Jelajahi kekuatanmu

Ilustrasi berpikir positif Foto: Shutterstock
Luangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan rasa malu dari perspektif evolusi. Eksplorasi bisa membantumu membuat penemuan baru. Kamu harus menonjolkan kekuatan dirimu daripada melihat rasa malu sebagai kekurangan.
Mengenali area keterampilanmu benar-benar bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri. Entah kamu hebat di bidang seni, hewan, atau peneliti yang hebat. Mungkin kamu juga merupakan seorang pendengar yamg baik, penuh kasih, serta teman hingga keluarga selalu minta nasihat darimu.
Kamu mungkin perlu lebih banyak waktu untuk membuka diri. Tapi, kamu punya banyak hal berharga, seperti empati, kepekaan, hingga kehati-hatian.

Jangan biarkan spotlight effect menimpamu

ilustrasi wanita cemas, stres atau depresi Foto: Shutterstock
Spotlight effect mengacu pada asumsi bahwa orang lain memperhatikan semua yang kamu lakukan dan katakan, hampir seolah-olah sorotan menyinarimu.
ADVERTISEMENT
Saat kamu khawatir orang akan melihat dan menilai kesalahan atau kebiasaanmu, kemungkinan besar kamu akan berdiam diri di tepi kerumuman di tempat kamu dapat melindungi diri dari kemungkinan penolakan.
Tapi, pada kenyataannya, kebanyakan orang cenderung kurang jeli dari yang kamu bayangkan. Kamu mungkin merasa seolah-olah semua mata tertuju padamu tapi biasanya enggak demikian.

Berpartisipasi dalam obrolan dengan lebih penuh perhatian

com-Ilustrasi kumpul bersama sahabat Foto: Shutterstock
Jika kamu pemalu, obrolan yang santai bisa menjadi menegangkan. Bahkan, ketika kamu punya banyak hal untuk dikatakan tentang topik tertentu, kekhawatiran tentang bagaimana orang lain dalam percakapan memandangmu mungkin mendorong wawasan atau komentar lelucon itu keluar dari kepalamu.
Kamu mungkin akan banyak mengangguk atau mengajukan pertanyaan. Jadi, kamu enggak perlu memberikan informasi secara sukarela.
ADVERTISEMENT
Mengajukan pertanyaan bisa membuat percakapan tetap berjalan tapi itu enggak membantu orang lain mengenalmu. Jelajahi cara untuk mengenal seseorang tanpa semua pertanyaan.
Daripada bertanya-tanya apa yang mereka pikirkan tentangmu, kamu bisa gunakan keterampilan mendengarkan aktifmu untuk fokus ke alur percakapan. Kamu mungkin akan lebih mudah mengenali kapan harus membagikan pemikiran secara lebih alami dan kamu enggak akan terkejut saat mereka mengajukan pertanyaan untukmu.

Tetap jadi diri sendiri

Ilustrasi Perempuan Percaya Diri Foto: Shutterstock/Makistock
Beberapa orang yang pemalu melewati interaksi sosial di balik topeng kepercayaan diri. Tapi, berpura-pura sampai kamu berhasil enggak akan bekerja dengan baik untuk semua orang. Ketika mengedepankan keberanian yang sebenarnya enggak kamu rasakan bahkan bisa membuat kamu menjadi lebih cemas kalau semua orang akan melihatmu.
ADVERTISEMENT
Enggak apa-apa mengakui kalau kamu gugup atau kamu ingin masuk ke grup tersebut dengan kecepatanmu sendiri. Orang-orang bahkan mungkin memberi tahumu betapa menghargai upaya yang kamu lakukan. Reaksi positif mereka bisa meningkatkan kepercayaan dirimu dengan sendirinya.

Ingat, menghindar bukanlah jawaban

Ilustrasi wanita takut traveling (hodophobia) Foto: Shutter Stock
Melewati acara sosial sering terasa jauh lebih aman daripada mencoba yang terbaik untuk mendapatkan teman dan gagal. Menghindari orang mungkin akan melindungimu dari penolakan. Tapi, sisi negatifnya, kamu mungkin akan menghadapi kesepian.
Jika kamu ingin memperluas lingkaran sosialmu, kamu harus menemukan cara untuk terhubung dengan orang lain. Kamu bisa menjelajahi minatmu melalui kelas, acara komunitas, hingga aplikasi bisa membantumu menemukan calon teman dan pasangan yang punya minat yang sama.

Berbicara dengan terapis

Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Rasa malu ini bukan termasuk ke dalam kondisi kesehatan mental. Tapi, bisa menyebabkan tekanan emosional yang enggak diinginkan. Jika tampaknya enggak ada yang bisa membantumu rileks di dalam situasi sosial, langkah selanjutnya adalah menghubungi profesional.
ADVERTISEMENT
Seorang terapis bisa menawarkan bimbingan dengan mengelola gejala fisik yang kamu alami, mengeksplor penyebab rasa malu secara lebih rinci, mengenali kecemasan sosial dan masalah lain, hingga mengeksplorasi strategi untuk menavigasi situasi sosial.
Laporan Afifa Inak