UMKM Series: 4 Langkah Konkret Founder Bruule Saat Memulai Bisnis

27 Februari 2021 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Bruule Sarila dan Co-Founder Tashya dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Founder Bruule Sarila dan Co-Founder Tashya dok kumparan
ADVERTISEMENT
Memulai UMKM sendiri untuk menambah pundi-pundi semakin jadi pilihan menarik. Terutama kini di tengah pandemi saat situasi serba tak pasti.
ADVERTISEMENT
Namun dalam mengambil langkah awal bisa jadi sebuah tantangan tersendiri. Bagaimana cara memulai bisnis? Apa saja yang harus dipersiapkan agar siap masuk ke pasar?
Dua pertanyaan tersebut dan segudang pertanyaan lainnya juga pernah terbesit di benak Founder Bruule Sarila Mauriza Danubrata (31) ketika memulai usahanya.
Saat itu Maret 2020, pandemi mulai mengguncang kehidupan di Tanah Air. Suami Sarila, Reza Harisky (33), yang bekerja di bidang perhotelan turut terdampak hingga harus mengurangi sampai 50 karyawannya.
Demi bertahan hidup, Sarila mencari cara untuk memulai bisnis sendiri di bidang kuliner. Spaghetti panggang yang resepnya didapat dari sang bude menjadi pilihannya.
Bruule spaghetti Foto: Dok.Two Rubbers
Saat awal Bruule dimulai pada 28 Maret 2020, Bruule menargetkan produksi 12 loyang dalam seminggu untuk di wilayah Jakarta saja. Lama-kelamaan, peminatnya semakin banyak sampai harus pre-order selama beminggu-minggu.
ADVERTISEMENT
Enam bulan kemudian omzetnya sudah mencapai Rp 1,4 miliar. Pada Desember 2020, Bruule juga sudah mendirikan gerai fisik pertama di salah satu mal di Jakarta.

Langkah Konkret Mulai Bisnis ala Founder Bruule

Tim Bruule dok Bruule
Untuk dapat mengembangkan Bruule hingga kini memiliki cabang di 15 kota di Indonesia, Sarila membagikan empat langkah konkretnya yang bisa diterapkan oleh pelaku UMKM lain.
Menurut Sarila, pertama yang harus diresapi adalah niatnya. Awal mula dirinya memulai Bruule adalah untuk bertahan hidup. Tak cuma bertahan untuk dirinya, tapi juga orang-orang di sekitarnya yang turut terdampak.
"Kami melihat semakin banyak bisa membantu orang. Niat untuk ada dan berguna bagi sesama itu juga jadi landasan kami membangun Bruule. Niat ini kami resapi bareng-bareng dan jadi pegangan kami kalau ketemu masalah," katanya dalam UMKM Series Online Class episode perdana bertajuk Meracik Resep Keluarga Jadi Bisnis.
ADVERTISEMENT
Sarila menyarankan, jangan takut untuk mengirimkan produk usaha ke orang-orang. Terutama dalam bisnis kuliner. Cara ini untuk mengetahui selera pasar seperti apa. Jadi misalkan
"Memiliki produk yang disukai dan dibutuhkan pasar adalah hal penting. Luangkan waktu buat riset, trial and error, supaya tahu benar respons pasar kayak apa," jelasnya.
"Ya, harus mulai aja dulu. Ada pepatah yang bilang, '10 ribu langkah dimulai dari satu langkah kecil'. Enggak usah mikir langsung gedenya bagaimana," tegasnya.
Di awal memulai Bruule, Sarila cuma menargetkan seminggu bisa menjual 12 loyang. Sebab memang saat itu modal yang dimilikinya cuma mampu untuk memproduksi dalam jumlah tersebut.
Untuk mengatasi modal yang masih sedikit, Bruule menerapkan sistem pre-order agar pelanggan membayar terlebih dahulu sebelum produknya dibuat.
ADVERTISEMENT
"Marketing-nya juga enggak usah takut. Kami dulu organik banget yang beli teman-teman. Kalau memang suka boleh di-post (di media sosial), kalau enggak cocok bisa kasih review. Dalam sebulan teman-teman posting dan efektif banget buat kami. Orang-orang jadi penasaran," ujarnya.
Kolaborasi tak melulu harus dilakukan antara sesama pelaku UMKM, atau dengan pemilik bisnis besar. Bahkan bisa juga dilakukan dengan teman sepergaulan.
"Kolaborasi itu lingkupnya luas. Sebenarnya Bruule ada karena kolaborasi saya dan Tashya. Dulu saya kasih hampers spaghetti panggang, dia suka dan dia mendorong untuk jualan. Akhirnya Tashya berpikir, 'Gimana kalau gue yang jualan, lo yang masak, ya?'. Itu, 'kan, juga kolaborasi, ya. Ada sesuatu yang saya enggak punya dan Tashya enggak punya, akhirnya kami bekerja sama untuk satu tujuan," terang Sarila.
ADVERTISEMENT
Selain membagikan ilmunya, pendiri Bruule tersebut juga membahas tentang inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing usahanya, sampai strategi agar bisa mempertahankan bisnisnya. Selengkapnya bisa kamu saksikan di UMKM Series Online Class episode 1 berikut ini.