Unik! Artopologi Hadirkan Pameran Seni Terintegrasi Blockchain

28 Oktober 2022 20:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pameran seni. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pameran seni. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Startup art marketplace Artopologi mencoba menghubungkan ekosistem seni di Indonesia lewat pameran karya seni terintegrasi blockchain, bertajuk REKAM MASA. Pameran ini digelar pada 28 Oktober-6 November 2022 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengangkat karya dan peristiwa seni di ruang pamerannya, REKAM MASA juga memperkenalkan kelebihan teknologi blockchain untuk merekam portofolio seorang seniman, jejak sebuah karya, dan menyimpan sertifikat keasliannya dalam bentuk digital.
REKAM MASA mengambil tema perjalanan waktu antara seni yang berpadu dengan teknologi. Makna ‘REKAM MASA’ juga mengacu pada stempel waktu (time stamps) yang menjadi landasan teknologi blockchain, dengan demikian setiap karya seni dalam pameran ini terintegrasi ke dalam jaringan tersebut.
Founder Artopologi, Intan Wibisono, konferensi pers REKAM MASA, pameran seni terintegrasi blockchain dan peluncuran marketplace (lokapasar) Artopologi.com di Museum Nasional Indonesia, Jumat (28/10). Foto: Dok. Istimewa
Teknologi ini dikenal unggul untuk mencatat sejarah data karya dan peristiwa seni, karena aman, transparan, otomatis, dan terdesentralisasi. Karena itu, integrasi antara seni dengan teknologi adalah keniscayaan untuk mendorong perkembangan dunia seni itu sendiri bertumbuh mengikuti zaman.
Karya seni fisik yang ditampilkan dalam REKAM MASA di antaranya lukisan, fotografi, patung, instalasi, pertunjukan, serta fashion masterpiece dari para seniman senior seperti Teguh Ostenrik, Galam Zulkifli, Dipo Andy, Mang Moel, FJ Kunting, Rinaldy Yunardi, Didi Budiarjo, Ghea Panggabean, Joshua Irwandi, dan para seniman muda lainnya. Juga terdapat sajian karya seni digital dan instalasi art wedding.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan sama, juga diluncurkan marketplace (lokapasar) Artopologi.com sebagai platform bertemunya para pencipta dan pecinta seni, sekaligus penyedia layanan sertifikasi keaslian digital berbasis blockchain untuk karya seni fisik seperti lukisan, patung, instalasi seni, objek seni, yang bersifat unik atau tidak ada duanya.
Founder Artopologi, Intan Wibisono, konferensi pers REKAM MASA, pameran seni terintegrasi blockchain dan peluncuran marketplace (lokapasar) Artopologi.com di Museum Nasional Indonesia, Jumat (28/10). Foto: Dok. Istimewa
Founder Artopologi Intan Wibisono mengatakan, penyelenggaraan pameran ini didorong oleh semangat mendukung konvergensi dunia seni dengan teknologi.
“Berangkat dari keinginan untuk berkontribusi dalam dunia seni, kami ingin menghubungkan ekosistem seni dengan inovasi teknologi, sebagai gerbang baru pembuka jalan bagi seni untuk terus tumbuh dan bergerak maju,” papar Intan, pada konferensi pers REKAM MASA, Pameran Seni Terintegrasi Blockchain dan peluncuran marketplace Artopologi.com, di Museum Nasional Indonesia, Jumat (28/10).
Ia menjelaskan saat ini teknologi telah bergerak menuju Web3 yang merupakan generasi ketiga dari jaringan internet.
ADVERTISEMENT
“Artopologi ingin mengambil andil dalam membantu para seniman dan pecinta seni mengadopsi teknologi Web3. Setiap karya seni yang ditampilkan akan kami daftarkan di blockchain untuk mendapatkan sertifikat digital yang menjamin keotentikannya. Certificate of Authenticity (COA) ini juga berfungsi mengoptimalkan perlindungan hak penciptanya, sekaligus memberikan rasa aman bagi pecinta seni yang mengoleksi karya tersebut,” lanjut Intan.
Founder Artopologi, Intan Wibisono, konferensi pers REKAM MASA, pameran seni terintegrasi blockchain dan peluncuran marketplace (lokapasar) Artopologi.com di Museum Nasional Indonesia, Jumat (28/10). Foto: Dok. Istimewa
Di tempat yang sama, anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Ricky Pesik, menyatakan apresiasi dan dukungan atas inisiatif Artopologi menyediakan platform yang dapat dibilang eksperimental, namun sangat penting untuk perkembangan ekosistem seni rupa kontemporer secara keseluruhan.
“Semoga akan hadir pameran-pameran dengan terobosan, konsep, dan model baru yang memberi ruang kepada seniman-seniman kita menampilkan cara-cara baru kepada publik,” tuturnya. Ia berharap, museum dapat dimanfaatkan berbagai pihak untuk menjadi ruang bersama memperkenalkan terobosan baru di dunia seni.
ADVERTISEMENT
Artopologi.com, perusahaan teknologi rintisan yang menginisiasi Indo NFT Festiverse di Yogyakarta pada April 2022 dan kurasi pameran Virtual Reality di NXC International Summit di Bali pada Agustus 2022 lalu. Artopologi mendapatkan dukungan pendanaan awal dari Ideosource Venture Capital.
Pameran seni terintegrasi blockchain REKAM MASA terbuka untuk umum mulai dari hari kedua (29 Oktober-6 November). Tiket bisa didapatkan di Loket.com.