Yuk, Berkontribusi untuk Sesama Lewat #HabiskanMakananmu & #BerkahPiringKosong

21 Oktober 2020 19:12 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sampah makanan. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah makanan. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Kalian hobi makan namun suka menyisakan dan membuang sisa makanan begitu saja? Tahukah kalian bahwa akumulasi sisa makanan di seluruh dunia menjadi salah satu sumber penyumbang sampah terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan yang kita pijaki ini?
Laporan dari Food Agricultural Organization (FAO) menyebutkan bahwa sepertiga dari total makanan yang dikonsumsi di seluruh dunia hilang atau terbuang cuma-cuma setiap tahunnya. Organisasi Pangan dan Pertanian yang terafilisasi dengan PBB ini memperkirakan jumlah makanan yang terbuang tersebut setara dengan 1,3 miliar ton sampah makanan per tahun.
Dari jumlah itu, kerugian ekonomi akibat sampah makanan ini diperkirakan mencapai US$ 750 miliar. Tak hanya merugi dari sisi ekonomi, sampah makanan juga menciptakan kerugian lingkungan yang signifikan, salah satunya mendorong pemanasan global.
Ironisnya, tanpa kita sadari Indonesia merupakan negara penyumbang sampah makanan terbesar ke-2 di dunia versi laporan Food Sustainability Index (FSI) yang diterbitkan oleh the Economist Intelligence Unit (EIU) bersama Barilla Center for Food and Nutrition Foundation (BCFN). Data Organisasi Pangan dan Pertanian Amerika Serikat (FAO) menunjukan ada 13 juta ton sampah makanan yang dihasilkan warga Indonesia per tahunnya.
Padahal, sisa-sisa makanan yang terbuang tersebut tak sepenuhnya sudah basi dan sebenarnya masih bisa dikonsumsi. Hanya saja, karena cara penyimpanan yang kurang tepat dan kurangnya ketelitian untuk memilah; bahan-bahan makanan itu akhirnya terbuang sia-sia.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan di tengah masih banyaknya masyarakat yang kelaparan di berbagai daerah bahkan di belahan dunia. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini dipastikan akan memperparah situasi ini yang membuat agenda PBB untuk merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya nomor 2 (tanpa kelaparan) dan 12 (produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab) dan pada 2030 akan semakin berat.
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi hingga mencegah dampak tersebut? Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai dari menghentikan gaya hidup boros makanan, bekali diri dengan pengetahuan untuk menyimpan dan mengelola makanan dengan baik, hingga yang paling sederhana adalah #HabiskanMakananMu!

Ikutan Gerakan #HabiskanMakananMu & #BerkahPiringKosong Yuk!

Pentingnya mengukur kapasitas perut dan menghabiskan makanan dapat menjadi langkah awal untuk meminimalkan food waste. Untuk mengajak lebih banyak lagi individu memahami pentingnya menghabiskan makanan, komunitas Zero Waste Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi makanan dengan lebih bertanggungjawab lewat gerakan #HabiskanMakananmu dan #BerkahPiringKosong.
Berkolaborasi dengan Grup APRIL, Zero Waste Indonesia dan produsen pulp dan kertas berkelanjutan tersebut mengajak seluruh individu untuk peduli terhadap isu ini dengan ikut berpartisipasi dalam tantangan mengunggah foto piring kosong makanan di akun instagram kalian!
Kalian diharapkan untuk mengunggah foto saat menghabiskan makanan dan mengajak lebih banyak lagi yang ikut gerakan ini. Aksi kecil kalian ini bisa sangat berdampak besar loh! Karena tiap foto yang kalian unggah sama dengan berdonasi Rp 5.000 untuk mereka yang membutuhkan.
Hasil dari donation photo challenge ini akan disalurkan kepada dua organisasi yang fokus pada pengelolaan makanan di dalam negeri, yakni Garda Pangan dan GiFood.
Garda Pangan merupakan gerakan Food Bank pertama di Surabaya yang bertujuan mengkoordinasi surplus makanan dari industri hospitality dan industri makanan lain untuk dapat didonasikan pada masyarakat yang membutuhkan.
Adapun, Gi Food adalah platform online berbagi makanan karya mahasiswa yang menghubungkan orang-orang yang memiliki makanan berlebih dengan mereka yang kekurangan dan membutuhkan makanan berbasis di Yogyakarta.
Berkontribusi dengan menghabiskan makanan agar tidak menjadi sampah makanan. Dok. APRIL Group.
Selain bertujuan untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup tanpa sampah makanan dan berbagi kebaikan, gerakan ini juga sekaligus untuk memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober setiap tahunnya.
Tertarik untuk berkontribusi menyelamatkan bumi sekaligus membantu penghidupan sesama? Yuk ikutan donation photo challenge dengan cara yang sangat mudah dibawah ini! Satu postingan kalian sangat menentukan kehidupan orang lain loh!

Ketentuan #HabiskanMakananMu & BerkahPiringKosong:

Menarik bukan? Yuk ajak lebih banyak lagi teman—temanmu untuk bersama-sama menciptakan perubahan yang lebih baik untuk sesama dan bumi kita tercinta ini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan APRIL Group