news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Menelisik Tokoh Perjuangan Douwes Dekker Dalam Pembentukan Indische Partij

Miqdad syukril iman
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
19 Februari 2022 8:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miqdad syukril iman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Patung Douwes Dekker di Museum Multatuli. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Patung Douwes Dekker di Museum Multatuli. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu tokoh perjuangan dan penggagas Revolusi ini? Seorang tokoh yang bukan berasal dari pribumi Indonesia akan tetapi beliau memperjuangkan negara dan rakyat Indonesia. Jiwa kepatriotan dan nasionalisme patut di apresiasi dengan aksi-aksi nyata yang membuat pemerintahan kolonialisme pada saat itu sampai mengawasi bahkan melakukan pelarangan terhadap organisasi yang di buat olehnya. Kali ini saya akan menceritakan secara singkat perjalanan dari Douwes Dekker di dalam mendirikan organisasi nasionalisme bernama INDISCHE PARTIJ.
ADVERTISEMENT

Biografi Dan Perjalanan Douwes Dekker

Mempunyai Nama lengkap Ernest Franscois Eugene Douwes Dekker, beliau lahir di daerah Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 1879. Ayah dari Douwes Dekker merupakan seorang asli dari belanda dan ibu yang berasal dari Jawa. Di lihat dari riwayat pendidikannya Douwes dekker mengawali pendidikan dasar di suatu sekolah yang bernama Europeesche Lagare School Batavia. Sekolah ini merupakan sekolah yang di peruntukan untuk kalangan rakyat Eropa serta keturunan Eropa yang berada di Indonesia (pada Saat itu masih bernama Hindia-Belanda). Setelah menempuh sekolah tersebut, Douwes dekker melanjutkan pendidikannya di Hogere Burger School yang berada di Surabaya bersama kakaknya yang bernama Julius. Singkat perjalanan karena ayahnya seorang agen bank dan di haruskan berpindah-pindah dalam kurun waktu tertentu, akhirnya Douwes dekker terpaksa untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah lain yang berada di Batavia.
ADVERTISEMENT
Douwes Dekker melanjutkan pendidikannya di sekolah yang bernama HBS. Sekolah ini terletak berada di daerah Gambir, Jakarta pusat. Dalam kehidupan sehari-hari, Douwes Dekker banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman baru di mana hal ini di buktikan dengan pada usianya yang baru menginjak 14 Tahun Beliau telah berhasil menulis buku yang berjudul Gedenkboek Van Lombok.
Setelah beliau lulus, Douwes Dekker tidak langsung meneruskan pendidikan ke jenjang Universitas. Alasan utamanya adalah karena pada masa tersebut di Hindia-Belanda belum terdapat perguruan tinggi, sehingga ketika beliau ingin melanjutkan pendidikannya mau tidak mau harus keluar negeri. Selama beberapa tahun Douwes dekker menunda untuk melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan Ekonomi. Beliau akhirnya kembali ke daerah Kelahirannya di Jawa Timur dan bekerja di salah satu perusahaan perkebunan di daerah Jawa timur juga.
ADVERTISEMENT
Jiwa nasionalisme dan ke patriotisme Douwes Dekker tumbuh ketika mulai bekerja di bidang perkebunan . Beliau melihat secara langsung kekejaman dari pemerintah kolonial terhadap pekerja yang berasal dari pribumi. Di masa itu juga tidak jarang pekerja yang berasal dari pribumi di bentak, di lucuti dan di perlakukan semena-mena oleh pemerintah kolonial. Dari peristiwa tersebut Douwes Dekker mulai bertekad untuk menyuarakan nasionalisme Indonesia dan berusaha untuk menekan pemerintah Belanda agar dapat memperoleh kemerdekaan bagi rakyat Indonesia. Setelah keluar dari pekerjaannya dan melanjutkan pendidikannya yang sempat tertunda beberapa tahun, akhirnya Douwes Dekker melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan Tinggi Di Swiss dengan mengambil jurusan Ekonomi.
Beberapa tahun kemudian ketika Douwes Dekker pulang dari pendidikannya ke Indonesia, beliau mulai menyuarakan dan memperjuangkan Nasionalisme bangsa Indonesia. Keikutsertaan dalam berbagai Organisasi Jurnalistik dari mulai De Locomotif (salah satu redaksi yang mendukung gagasan politik etis), Soerabaiasch Handelsblad, Dan Bataviaasch Nieuwsblad berdampak baik bagi Douwes dekker, di mana hal tersebut menjadi suatu pengalaman tersendiri. Dari pengalaman ini lah douwes Dekker berhasil mendirikan surat kabar yang di terbitkannya. Majalah atau surat kabar yang di beri nama Tijdschrift ( nantinya menjadi Majalah De Express) merupakan majalah yang di buat oleh Douwes Dekker. Keahlian Douwes Dekker dalam bidang Jurnalistik ini juga di jadikan oleh beliau sebagai alat kampanye dan tidak jarang digunakan dalam menyampaikan kritik terhadap kebijakan Pemerintah Kolonial serta menjadi Alat untuk menyebarluaskan semangat Nasionalisme bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT

Pembentukan Organisasi Indische Partij

Di dalam perjuangan pembentukan Organisasi Indische Partij, Douwes Dekker sering melakukan penyuaraan aksi-aksi politiknya melalui berbagai macam propaganda yang di terbitkan di majalah yang di buat (De Express). Singkat cerita di dalam pengimplementasian aksi-aksi yang di buat oleh Douwes Dekker, maka beliau kemudian mendirikan suatu organisasi yang di beri nama Indische Partij yang di bantu oleh anggota Indice Bond. Pembentukan organisasi ini menjadi awal dari Douwes dekker memperjuangkan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan menyuarakan Anti kolonialisme. Waktu demi waktu beliau melakukan berbagai macam propaganda ke berbagai daerah sekaligus mengumpulkan masa dan mengajak untuk bergabung sebagai pendukung Indische Partij. Ketika beliau melakukan propaganda di daerah Yogyakarta, beliau bertemu salah satu tokoh yang bernama Tjipto Mangkusumo.Tanpa berpikir panjang Douwes dekker mengajak Tjipto Mangkusumo untuk bergabung ke dalam organisasi yang di buatnya. Setelah obrolan panjang akhirnya Tjipto Mangkusumo menyetujui untuk bergabung ke dalam Indische Partij karena adanya persamaan visi misi yaitu untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia (Hindia-Belanda). Setelah Douwes Dekker berhasil mengumpulkan masa pendukung yang cukup banyak ,maka pada tanggal 25 Desember 1912 di susunlah suatu anggaran dasar dari organisasi Indische Partij. Hal yang di tekankan oleh Douwes Dekker sejak pembentukan organisasi ini adalah bahwa Indische Partij didirikan mempunyai tujuan untuk menumbuhkan sikap patriotisme terhadap tanah air serta mendorong rakyat Indonesia untuk bisa bekerja sama atas dasar kesamaan bangsa di dalam memajukan dan mempersiapkan negara Indonesia (Hindia-belanda) yang merdeka.
ADVERTISEMENT
Tidak ada setahun organisasi ini berdiri, Indische Partij terpaksa di bubarkan karena tidak mendapatkan perizinan dari pemerintah kolonial. Pemerintah kolonial memutuskan untuk menolak organisasi ini dengan alasan perkumpulan/organisasi politik yang di buat Douwes Dekker di minimalisir dapat mengancam keamanan serta ketertiban negara. Indische Partij di bubarkan secara resmi pada tanggal 31 Maret 1931. Pembubaran ini bukanlah akhir dari perjuangan Douwes dekker, beliau masih melakukan serangkaian aksi-aksinya sebagai upaya desakan kepada pemerintah belanda.
Begitu besarnya dedikasi beliau di dalam memperjuangkan Negara Indonesia agar merdeka, semangat yang tak pantang surut dapat di jadikan teladan kita untuk mempertahankan Nasionalisme di zaman sekarang. Bukan dengan aksi-aksi seperti Douwes Dekker akan di zaman dahulu tetapi dengan melakukan hal-hal yang positif yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Salam cinta perjuangan, tetap semangat Teman-teman