Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Indonesia Perlu Membangun Borehole Disposal Limbah Radioaktif
13 November 2023 8:23 WIB
Tulisan dari Mirah Yulaili tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi nuklir banyak dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia. Selain untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), teknologi nuklir juga banyak dimanfaatkan di dunia industri serta untuk diagnosis dan terapi di Rumah Sakit. Kegiatan pemanfaatan teknologi nuklir ini tentunya menghasilkan limbah yang harus dikelola dengan baik sesuai peraturan yang berlaku agar aman dan selamat bagi manusia dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Peneliti Ahli Utama - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sucipta menyampaikan perlunya membangun borehole disposal di Indonesia untuk pengelolaan limbah sumber radioaktif terbungkus bekas atau Disused Sealed Radioactive Source (DSRS). Borehole disposal adalah semacam lubang sempit yang dibor masuk ke dalam tanah untuk pembuangan.
“Salah satu jenis limbah radioaktif yang banyak dihasilkan dari kegiatan pemanfaatan teknologi nuklir di Rumah Sakit dan industri adalah sumber radioaktif terbungkus bekas atau DSRS. Sedangkan di Indonesia saat ini, penyimpanan DSRS sementara dan berkelanjutan masih menghadapi banyak kesulitan,” ungkapnya saat wawancara pada Jum’at (10/11).
Sucipta menjelaskan, kesulitan tersebut berkaitan dengan kondisi sumber radioaktif, seperti umur paruh yang panjang dan radiasi gamma yang cukup tinggi. Selain itu juga karena sistem storage yang belum established.
ADVERTISEMENT
“Jika kita menggunakan disposal model konvensional maka biayanya akan mahal. Sedangkan kalau dikembalikan ke negara pembuatnya, maka akan merupakan suatu opsi yang tidak mudah. Jadi harus ada inovasi baru untuk menjawab semua kesulitan tersebut, yaitu membangun disposal yang sustainable,” jelasnya.
Sucipta menyampaikan bahwa beberapa negara di dunia, diantaranya Australia, Brazil, Bulgaria, Ghana, Malaysia, Norwegia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat sedang mengkaji penggunaan borehole disposal untuk penyimpanan lestari limbah DSRS. “Pada tahun 2020-2021 Indonesia telah melakukan studi untuk borehole disposal dalam hal geologi, geofisika, update data lingkungan, disain konseptual, safety assessment, dan juga pembuatan SOP,” ujarnya.
“Secara ekonomi tidak mahal. Bisa dengan skala nasional yang kecil namun memenuhi persyaratan standar bagi pekerja, masyarakat, dan lingkungan. Selain itu dengan borehole disposal bisa mencegah kemungkinan penyusupan oleh pihak yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sucipta diperlukan strategi agar pembangunan borehole disposal di Indonesia dapat diterima oleh masyarakat. “Kita bisa melakukan pendekatan berlapis. Mulai dari pendekatan teknis, pendekatan sosial, pendekatan ekonomi dan lingkungan. Meyakinkan masyarakat bahwa mereka akan selamat atau aman dari keberadaan borehole disposal di suatu tempat, sehingga masyarakat bisa menerima,” katanya.
“Selain itu, masyarakat yang berada di sekitar lokasi dekat pelimbahan dapat diberikan kompensasi,” pungkasnya.
Konsep Borehole Disposal Limbah Radioaktif
Diambil dari paparan Sucipta dalam webinar tentang daur bahan bakar nuklir dengan tema “Borehole Disposal Limbah Radioaktif: Pengembangannya di Dunia dan Potensinya di Indonesia” pada Jum’at (14/04), fasilitas borehole disposal memiliki karakteristik menarik yang berpotensi memberikan keuntungan dari segi keselamatan dan ekonomi, diantaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Gambaran umum fasilitas desain Borehole Disposal limbah radioaktif:
ADVERTISEMENT
Persyaratan keselamatan umum yang dapat diterapkan pada borehole disposal adalah sebagai berikut :