Konten dari Pengguna

Y2K: Tren Gaya Era 2000-an Kembali Populer di Era Digital Modern?

Miranda Putri P
Mahasiswi Desain Komunikasi Visual - Universitas Bunda Mulia
4 November 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miranda Putri P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Y2K (Sumber: Miranda Putri P | Miraerie)
zoom-in-whitePerbesar
Y2K (Sumber: Miranda Putri P | Miraerie)
Y2K kini kembali populer, terlebih di kalangan Gen Z. Hidupnya kembali gaya Y2K memberikan nuansa nostalgia pada era 1990-an hingga awal 2000-an dan menjadi tren yang merajalela di media sosial. Tren sendiri dapat dipahami dalam teori siklus perubahan sosial, di mana prosesnya terus berulang. Maka, tidak mengherankan jika fenomena yang ada pada masa kini memiliki kesamaan dengan yang terjadi pada masa lampau, salah satunya adalah fenomena gaya Y2K. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan gaya Y2K?
ADVERTISEMENT
Gaya Y2K merangkap dengan gabungan desain futurisme, optimisme teknologi, serta lekat pada budaya pop. Kembali tren gaya Y2K berawal dari tahun 2020-an yang dimana teknologi modern berkembang pesat, sama layaknya pada era awal 2000-an, di mana terbukanya era dunia digital dan teknologi baru. Selain itu, gaya ini juga dipopulerkan industri musik Korea Selatan yang membawa kembali konsep gaya Y2K. Estetika ini meluas pada berbagai bidang, antara lain fashion & beauty, entertainment, fotografi, desain interior, hingga mendominasi pada elemen visual yang digunakan dalam desain grafis. Ada pula ciri khas desain Y2K dengan gaya uniknya yang akan dibahas lebih lanjut.

Ciri Khas Gaya Desain Y2K

Estetika dengan gaya desain Y2K ini mencangkup pada budaya populer dan futurisme yang sedang tren pada masanya, menampilkan sisi playful, energi tinggi, dan optimisme. Berikut adalah unsur visual yang biasa diterapkan pada gaya desain Y2K:
ADVERTISEMENT
Desain Y2K memadukan antara elemen futuristik dengan berbagai estetika unik bergaya nostalgia pada era tersebut. Biasanya menggunakan warna-warna cerah energetik, seperti pink, hijau, biru, dan kuning, lalu menggunakan tipografi yang bold, pixel art, kilauan metalik yang unik, seperti glitter dan hologram, elemen 3D, stiker, dan juga penggunaan geometri infografis yang abstrak.
Antusiasme teknologi pada saat itu memainkan peran penting dalam gaya desain Y2K. Hal ini mendorong teknologi retro sering digunakan pada desain tersebut, misalnya video game klasik, kamera digital, kamera film, ponsel-ponsel jaman dahulu, seperti ponsel flip, monitor CRT (Cathode Ray Tube), dan berbagai teknologi lainnya yang berkembang pada masa itu.
ADVERTISEMENT

Y2K pada Era Modern

Daya tarik Y2K kembali berawal dari tahun 2020-an dan platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, and TikTok berperan cukup penting dalam mempopulerkan gaya futuristik ini. Para kreator, seniman, selebriti, dan para pengguna media sosial beramai-ramai mengikuti tren gaya Y2K dengan menekankan keberanian dalam mengekspresikan diri. Salah satu selebriti terkenal yang memakai konsep Y2K ada idol K-POP NewJeans, mulai dari desain album, merchandise, MV, hingga outfit para personil dari grup idol tersebut. Bisa dilihat salah satunya dari comeback terbaru mereka dengan single “How Sweet” menampilkan beragam tampilan dinamis yang bernostalgia era Y2K.

Opini Pribadi Penulis

Gaya Y2K memberikan daya tarik tersendiri dalam kesan nostalgia bagi generasi yang pernah melewati era ini dan juga impresi menarik bagi generasi baru karena keunikan konsepnya yang terkesan berani untuk menunjukan kebebasan mengekspresikan diri. Konsepnya penuh dengan kreativitas, terlebih lagi berbeda dari gaya desain lainnya pada era modern yang cenderung lebih minimalis.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Pada era modern ini, gaya Y2K kembali populer di kalangan Gen Z dengan memadukan elemen futuristik dan nostalgia era 1990-an hingga awal 2000-an. Desain ini menonjolkan elemen-elemen futurisme dengan warna cerah dan teknologi retro, menciptakan kesan playful dan energetik. Perkembangan teknologi dan pengaruh media sosial memberi andil dalam kembalinya tren Y2K, memungkinkan berbagai kalangan kreator, seniman, selebriti, hingga pengguna media sosial lainnya mengekspresikan kebebasan berestetika.