Konten dari Pengguna

Mengatasi Sampah Organik: Kolaborasi Mahasiswa & TNI Dalam Pembuatan Eco Enzyme

Mira Sapriyawati
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammdiyah Malang
23 Desember 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mira Sapriyawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Permasalahan sampah saat ini menjadi permasalah yang sangat urgen dan kompleks baik ditingkat nasional maupun global global. Menurut laporan dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNEP), diperkirakan setiap tahun, lebih dari 2 miliar ton sampah padat yang dihasilkan di seluruh dunia, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi.
ADVERTISEMENT
Permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memiliki implikasi yang luas terhadap kesehatan masyarakat, ekonomi, dan stabilitas sosial. Kota Malang merupakan kota yang dikenal dengan keindahan alam dan budayanya namun permasalahan sampah menjadi tantangan yang sangat serius terutama pada pengelolaan sampah, khususnya sampah organik
Berdasarkan malang.times kota Malang memproduksi sampah organik sekitar 778,38 ton yang berasal dari sampah atau limbah rumah tangga. Jumlah ini terus mengalami kenaikan sebesar 10% setiap tahunnya yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan gaya hidup yang konsumtif. Sehingga sampah tersebut mempengaruhi dampak lingkungan yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik.
Menyadari permasalahan tersebut mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Kelompok Mata Kuliah Gerakan Sosial F yang beranggotakan Muhammad Zair Baitil Atiq, Mira Sapriyawati, Dinda Dwi Nurhidayah, Nikkita Angelina W. Yezzy Dhea Ravica, Rahmatya Danah Pragita, Firnanda Putri W dan Aulia Nabila Gladis D yang dibimbing langsung oleh bapak Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si sebagai dosen pembimbing yang berkolaborasi bersama Komunitas Eco Enzyme Beautiful Malang untuk melakukan edukasi kepada masyarakat luas terkait bagaimana merubah sampah makanan menjadi cairan eco enzyme yang memiliki banyak manfaat. Kami pun berkolaborasi dan mengadakan Workshop bersama TNI Angkatan darat yaitu Yon Armed 1 Ajusta kota Malang untuk melakukan workshop edukasi pemanfaatan sampah organik menjadi cairan Eco Enzyme yang banyak manfaatnya.
Pelaksanaan workshop mengenai Eco Enzyme yang dibimbing langsung oleh bu Gung aktivis lingkungan sekaligus founder dari komunitas EcoEnzyme Beutiful Malang. Dokumentasi Pribadi: Mira Sapriyawati
Penggunaan eco enzyme merupakan metode pengelolaan sampah organik yang menjadi Solusi inovatif yang sangat ramah lingkungan dalam pengurangan limbah organik. Eco enzyme merupakan cairan fermentasi limbah organik seperti sayuran atau buah-buahan yang sudah tidak layak komsumsi yang dapat dikelola dan hasilnya dapat digunakan sebagai pembersih serbaguna yang banyak manfaatnya seperti: Sabun, pupuk cair, hingga pengurai limbah. Dengan pemanfaatan Eco Enzyme masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan berkontribusi pada berkelanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Bersama-sama kami, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan Para TNI Angkatan Darat Yon Armed 1 Ajusta membuat Larutan Eco Enzyme yang dibimbing langsung oleh Komunitas Eco Enzyme Beautiful Malang

Proses Pembuatan Eco Enzyme

Proses pembuatannya cukup sederhana yang mana para tentara dibagi menjadi 6 kelompok. Kemudian setiap kelompok memotong sampah buah organik yang sudah disiapkan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Berikut langkah- langkah pembuatan Eco Enzyme
Proses pemotongan limbah buah yang sudah dibersihkan. Dokumentasi oleh Mira Sapriyawati
2. Pencampuran: Sisa organik dicampur dengan air dan gula (gula merah atau gula pasir) dalam perbandingan tertentu. Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah 3:1:10 (sisa organik: air: gula).
ADVERTISEMENT
3. Fermentasi: Campuran tersebut dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama 3 bulan. Selama proses ini, mikroorganisme akan bekerja untuk memfermentasi bahan-bahan tersebut, menghasilkan eco enzyme.
4. Penggunaan: Setelah proses fermentasi selesai, eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk, pembersih, atau pestisida alami. Cairan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga kesehatan tanaman.
Larutan Eco Enzyme yang sudah siap pakai. Dokumentasi pribadi Mira Sapriyawati
Kolaborasi antara mahasiswa, TNI, dan komunitas EcoEnzyme Beautiful Malang dalam pembuatan eco enzyme merupakan langkah positif dalam mengatasi permasalahan sampah organik di Kota Malang. Melalui kegiatan ini, tidak hanya belajar cara mengelola sampah organik, tetapi juga menyadari pentingnya menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik yang ada. Dengan terus meningkatkan kesadaran dan memberikan pelatihan, diharapkan Kota Malang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Upaya ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Foto bersama pasca workshop dan pembuatan Eco Enzyme. Dokumentasi Pribadi (Mira Sapriyawati)
Dengan kolaborasi yang solid dan komitmen dari semua pihak, Kota Malang dapat mengatasi tantangan sampah organik dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa dengan kerja sama, inovasi, dan kesadaran, kita dapat mengubah masalah menjadi solusi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT