Rehabilitasi, Sebuah Jalan untuk Pulih

Pemulihan Bagi Orang dengan Masalah Adiksi Narkoba Itu Mungkin, Salah Satunya Melalui Rehabilitasi. Foto Ilustrasi : Address.com

Narkoba mengintai siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Apapun profesinya ataupun pendidikannya narkoba bisa menghampiri. Hal itu terbukti bahwa klien yang direhabilitasi mempunyai profesi bermacam-macam, mulai dari pegawai swasta, pemerintah, pengusaha, petugas kesehatan, entertainer, pelajar, mahasiswa, atau tidak bekerja. Dari segi pendidikan pun bermacam-macam, mulai dari yang tidak sekolah, berpendidikan SMA, diploma, sarjana, magister bahkan doktoral. Kita semua harus waspada dan menjauhkan diri dari narkoba.

Kalaupun ada keluarga kita atau sahabat kita atau tetangga kita yang mengalami masalah adiksi narkoba dan kita ingin mereka pulih maka rehabilitasi adalah salah satu pilihan. Mereka menjalani rehabilitasi narkoba tidak harus menunggu ada kasus dengan aparat terlebih dahulu, tidak harus ditangkap oleh polisi terlebih dahulu. Namun kita bisa langsung membawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi.

Jika orang dengan masalah adiksi narkoba sudah kadung tertangkap oleh polisi maka prosesnya akan lebih panjang, karena ada tahapan-tahapan yang harus dijalani. Berbeda halnya jika kita mengetahui lebih awal orang-orang terdekat kita mengalami masalah adiksi narkoba dan kita langsung bawa ke tempat rehabilitasi narkoba.

Rehabilitasi untuk Pulih

Rehabilitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online mempunyai arti pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) atau makna lain rehabilitasi sebagai perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu (misalnya pasien rumah sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat dalam masyarakat. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, BNN memaknai rehabilitasi sebagai rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan penyalahguna dari ketergantungan narkotika. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar penyalahguna narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Sehingga rehabilitasi untuk orang dengan masalah adiksi narkoba bisa dikatakan sebagai perbaikan seseorang dengan masalahnya terkait adiksi narkoba agar mereka menjadi orang yang lebih berguna dan lebih diterima atau memiliki tempat di masyarakat. Rehabilitasi yang dilakukan bisa berupa rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial. Proses ini memakan waktu 3 sampai 6 bulan tergantung tingkat permasalahan adiksi narkoba yang dialami.

Pada fase rehabilitasi medis, klien menjalani detoksifikasi. Detoksifikasi ini bertujuan untuk mengeluarkan zat (dalam hal ini narkoba) secara alami. Jika dalam perjalanan rehabilitasi medis klien mengalami gejala nyeri, pusing ataupun gejala lainnya maka tim medis akan memberikan tindakan sesuai dengan gejala.

Pada fase rehabilitasi sosial, klien klien menjalani terapi sosial agar mereka hidup lebih sehat, lebih teratur, dan lebih benar sesuai dengan tatanan norma yang ada. Mereka yang mengalami masalah adiksi narkoba mengalami perubahan-perubahan perilaku dan cara berpikir. Pada fase ini, mereka dituntun untuk menggali permasalahan mereka, bagaimana keluar dari permasalahan mereka. Kegiatan-kegiatan yang mendukung dalam upaya mereka pulih, bisa bangkit, berdiri dan percaya diri saat kembali ke masyarakat pun dilaksanakan.

Rehabilitasi Gratis

Pilihan tempat rehabilitasi untuk mereka yang mempunyai masalah adiksi narkoba terdapat banyak di Indonesia, baik milik pemerintah maupun swasta. Salah satu tempat rehabilitasi yang dikenal banyak orang adalah tempat rehabilitasi milik Badan Narkotika nasional (BNN) yaitu Balai Besar Rehabilitasi BNN. Tempat rehabilitasi ini merupakan tempat pertama yang dibangun oleh BNN untuk memberikan layanan terapi dan rehabilitasi bagi orang dengan masalah adiksi narkoba.

Selain Balai Besar Rehabilitasi di Bogor, BNN juga memiliki tempat rehabilitasi lainnya seperti Balai Rehabilitasi Baddoka Makassar untuk wilayah Sulawesi dan sekitarnya, Balai Rehabilitasi Tanah Merah untuk wilayah Kalimantan dan sekitarnya, Loka Rehabilitasi Kalianda Lampung, Loka Rehabilitasi Batam, dan Loka Rehabilitasi Deli Serdang untuk wilayah Sumatera dan sekitarnya. Semua tempat rehabilitasi milik BNN mempunyai standar pelayanan yang sama yang disesuaikan dengan kearifan lokal setempat. Sehingga orang dengan masalah adiksi narkoba yang ingin menjalani rehabilitasi tinggal memilih tempat rehabilitasi yang terdekat dari tempat tinggal.

Pemerintah melalui BNN menyediakan anggaran secara khusus setiap tahun untuk pelayanan rehabilitasi bagi orang yang bermasalah dengan adiksi narkoba. Sehingga masyarakat dapat mengakses layanan rehabilitasi secara gratis tanpa ada pungutan biaya. Beberapa waktu lalu, BNN pun sempat menggandeng Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Sekolah Polisi Negara dalam memberikan layanan rehabilitasi.

Sebagian ada yang kurang nyaman menjalani rehabilitasi secara gratis dan lebih nyaman berbayar. Banyak pula pilihan tempat rehabilitasi berbayar. Kedhaton dan Kapeta adalah contoh tempat rehabilitasi berbayar. Selain itu, hampir sebagian besar Rumah Sakit Umum (RSU) dan beberapa Puskesmas memberikan pelayanan rawat jalan untuk orang dengan masalah adiksi.

Jauhi Narkoba! Sehat Yes! Narkoba No!. Rangkul mereka yang sudah jatuh ke dalam adiksi narkoba. Rehabilitasi bisa menjadi salah satu jalan untuk mereka pulih dan lebih siap diterima masyarakat sekitar. Masa depan menanti kita untuk berkarya dan memajukan bangsa. [MA]