Pandemi Covid-19 : Distres pada Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Mirza Aulia Sari Sadewa
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mirza Aulia Sari Sadewa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuliah Daring UB Foto : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kuliah Daring UB Foto : Shutterstock
ADVERTISEMENT
kasus covid-19 melunjak di Kota Malang, Universitas Brawijaya putuskan kuliah full daring..
ADVERTISEMENT
Semenjak Indonesia dilanda pandemi covid 19, pemerintah memutuskan di dunia pendidikan untuk menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Pada keyataannya, masih banyak yang perlu diperbaiki untuk mencapai proses belajar dan mengajar yang kondusif dan tidak monoton.
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas. (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Kuliah daring sendiri memiliki tujuan agar pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan stimulasi serta, permainan.
Akan tetapi, jadwal kuliah yang padat serta, susahnya kebutuhan sarana dan prasana yang digunakan menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanan kuliah daring. Mahasiswa mengalami kesulitan untuk melaksanakan perkuliahan daring baik di rumah maupun di kostan. Yang akibat dari itu semua, mahasiswa mengalami tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan sehingga, tidak menutup kemungkinan dapat memicu stres.
ADVERTISEMENT
Kondisi stres ini mendorong terjadinya perubahan perilaku pada mahasiswa, seperti penurunan minat dan efektivitas, penurunan energi, cenderung mengekspresikan pandangan sinis pada orang lain, perasaan marah, kecewa, frustasi, bingung, putus asa serta, melemahkan tanggung jawab. Menurut Tyrer (dalam Kusuma dan Gusniarti 2008:34) bahwa yang menentukan stres atau tidaknya individu adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Gejala Distres yang Dirasakan Mahasiswa
Stres umumnya terjadinya karena ketidakmampuan dalam mengontrol emosi- emosi negatif yang ada dalam diri, juga disebabkan oleh ketidaksepadanan kemampuan mahasiswa untuk menanggung beban yang dirasakan. Stres dalam hal ini dapat disebut distres.
Distres adalah respon emosional dan fisiologis terhadap suatu peristiwa yang memberikan dampak negatif, seperti menekan dan mengancam individu. Distres merupakan hasil dari ancaman finansial, emosional, mental, dan sosial terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dirasa sangat mengganggu dan membuat individu merasa terancam seperti yang dihadapi mahasiswa dalam suatu keadaan dimana individu menghadapi tuntutan dan ketentuan diluar kapasitas emosional mereka dan membuat mereka merasa tertekan, jenuh, cemas, dan stress dengan banyaknya tuntutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Gejala apa yang muncul?
Gejala-gejala distres dilihat dari gejala stress secara umum terlihat secara fisik, emosional, kognitif, dan interpersonal. Seperti sakit kepala, merasa cemas, susah berkonsentrasi, juga kehilangan kepercayaan diri. Faktor penyebab dari distress dapat disebut sebagai stressor atau stimulus yang mengawali suatu perubahan.
Selanjutnya, ada aspek distres yang terbagi menjadi dua yaitu aspek Biologis dan aspek Psikologis yang terbagi lagi menjadi gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku.
Kuliah Daring dan Dampaknya bagi Mahasiswa
Kebijakan pemerintah yang mengharuskan untuk belajar dari rumah tak sedikit, memicu permasalahan secara emosional maupun finansial. Kuliah daring yang ditetapkan semenjak pandemi covid-19 pada maret 2020 lalu memberikan beragam dampak pada ranah pendidikan. Tak dipungkiri, mahasiswa turut merasakan dan terlibat dalam prosesnya menuntut ilmu. Kuliah dalam jaringan atau yang sering disebut daring memiliki tantangan tersendiri bagi setiap mahasiswa psikologi kelas F-2 Universitas Brawijaya.
ADVERTISEMENT
Kuliah daring sendiri dapat diartikan sebagai sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akademi/universitas yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses perluasan pendidikan.
Lalu, apa dampaknya?
Salah satu dampak kuliah daring adalah mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif. Sedangkan manfaatnya adalah bisa dengan mudah menjangkau mahasiswa dengan cakupan wilayah lebih luas. Terakhir ada kelemahan kuliah daring yaitu memerlukan infrastruktur pemakaian internet yang memdai, kenaikan biaya penggunaan internet, dan terhambatnya komunikasi melalui internet.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diselenggarakan, dapat disimpulkan bahwa tingkat distress mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya pada kelas F-2 memiliki kategori sedang selama kegiatan kuliah dari pada masa pandemi. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas mahasiswa Psikologi pada kelas F-2 merasa masih dapat mengatasi adanya perubahan metode belajar dengan sistem daring. Dalam menghadapi situasi perubahan metode belajar dengan sistem daring, mahasiswa Psikologi F-2 dapat disarankan untuk melakukan beberapa kegiatan yang dapat memberikan bantuan seperti mengatur pola jam tidur yang normal kembali, mendapatkan waktu luang untuk menyegarkan pikiran, mengatur jam kerja untuk berkegiatan, dan banyak hal-hal lainnya lagi.
ADVERTISEMENT
Referensi
Christyanti, D., Mustami’ah, D., Sulistiani, W. (2010). Hubungan antara Penyesuaian Diri terhadap Tuntutan Akademik dengan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. INSAN Media Psikologi, 12(3), 153-159. http://journal.unair.ac.id/downloadfull/INSAN4286-23899c0c63fullabstract.pdf