Konten dari Pengguna

Perpustakaan Hadir untuk Semua

misbahul ilmi
pustakawan di Perpustakaan Nasional RI
12 Agustus 2021 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari misbahul ilmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Libraries have always been about the ideas, aspirations, and dreams of the individual. Librarians can tell you amazing stories of people they have helped. From saving a woman from an abusive relationship, to lifting a homeless man from poverty, to saving the life of a cancer patient, to inspiring wonder in a child, libraries have had an impact on people’s lives. - R. David Lankes -
ADVERTISEMENT
Definisi perpustakaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Perpustakaan juga memiliki definisi lain, yaitu koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan. Dari dua definisi tersebut, perpustakaan diasosiasikan dengan gedung ataupun koleksi buku. Ada hal lain yang mungkin belum sempat KBBI jabarkan. Bahwasanya perpustakaan kini bukan sekedar gedung atau koleksi buku. Faktanya, selain gedung ataupun koleksi buku, perpustakaan kini adalah ruang berbagi pengetahuan, ruang yang memiliki daya magis, ruang untuk masyarakat lebih berdaya. Perpustakaan dapat menawarkan solusi dari masalah yang terjadi di lingkungan sekitar.
Dalam streaming youtube Perpustakaan Nasional RI yang berjudul “Stakeholder Meeting Nasional: Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial 2020”, https://www.youtube.com/watch?v=x5AvktOaW9Q&t=578s , ada beberapa cerita dampak yang ditayangkan. Salah satu dampak yang diberikan oleh perpustakaan terhadap kehidupan masyarakat sekitar adalah kisah Nenek Kumi dari kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Beliau memiliki empat orang cucu. Dua cucunya adalah anak yatim dan dua cucunya lagi menjadi korban perceraian kedua orang tuanya. Beliau memutuskan untuk mengajak empat orang cucunya untuk tinggal bersamanya.
dokumentasi Perpustakaan Nasional RI
ADVERTISEMENT
Nenek Kumi bekerja di perkebunan kelapa untuk menghidupi dan membiayai sekolah cucunya. Ketika sudah tiba waktunya bayaran sekolah, beliau sampai harus pinjam uang kepada bosnya. Hal ini membuat cucunya sedih dan ingin berhenti sekolah agar bisa bekerja membantunya. Nenek Kumi adalah sosok perempuan tangguh. Cucunya menuturkan seberat apapun Nenek Kumi pasti akan terus berusaha agar keempat cucunya ini bisa sekolah.
Hidup Nenek Kumi perlahan berubah tatkala dipertemukan dengan Ibu Yusri, seorang staf Perpustakaan Kabupaten Pohuwato. Di perpustakaan, Nenek Kumi diajarkan cara menanam tanaman hidroponik dan merawatnya. Lalu kemudian dijelaskan juga seperti apa hasil dari tanaman hidroponik ini.
Dengan dibantu oleh empat orang cucunya, Nenek Kumi bisa menjual hasil tanaman hidroponiknya. Nenek Kumi juga sudah memiliki empat tukang sayur langganan yang datang ke rumah mengambil sayuran dari kebunnya untuk dijual. Hasil dari penjualan tanaman hidroponik ini sangat membantu Nenek Kumi. Per hari uang senilai tiga ratus ribu rupiah bisa dikantongi. Kini Nenek Kumi tidak perlu lagi meminjam uang pada bosnya di kebun kelapa.
ADVERTISEMENT
Begitulah daya magis perpustakaan bekerja. Kualitas hidup seseorang berubah menjadi lebih baik. Perpustakaan hadir di tengah kesulitan. Lalu menawarkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk bisa bangkit meningkatkan kualitas hidup mereka.