news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Masa Depan Kendaraan Otonom: Peluang dan Tantanganya

Misbahul Munir
Student International Master Mechanical Enginering Universiti Tenaga Nasional Malaysia dan Peneliti PUSAD ( Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi ) Universitas Muhammadiyah Surabaya
10 Maret 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Misbahul Munir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kendaraan otonom By:pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kendaraan otonom By:pixabay
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang masa depan kendaraan otonom, tentu yang dimaksud adalah jenis kendaraan yang mampu bergerak dan beroperasi tanpa memerlukan pengemudi manusia. Kendaraan ini menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), sensor, kamera, radar, dan LiDAR untuk memahami lingkungan sekitarnya, mengambil keputusan, dan mengemudikan kendaraan secara mandiri. Selain itu, kendaraan otonom dapat mendeteksi rambu lalu lintas, mengenali pejalan kaki, mengukur jarak dengan kendaraan lain, serta merencanakan rute secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Kendaraan otonom berpotensi besar untuk meningkatkan keamanan di jalan raya. Sebagian besar kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia, seperti mengantuk, berkendara terlalu cepat, atau bahkan sibuk menggunakan ponsel saat menyetir. Dengan adanya kendaraan otonom yang dilengkapi sensor dan kecerdasan buatan (AI), risiko semacam itu dapat diminimalkan. Sistem ini mampu mendeteksi situasi di jalan dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia.
Selain itu, kendaraan otonom dapat membuat perjalanan menjadi lebih efisien. Bayangkan jika semua kendaraan di jalan dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mengatur jarak dan kecepatan, tentu saja kemacetan bisa berkurang secara signifikan. Penggunaan bahan bakar juga bisa lebih hemat karena kendaraan akan bergerak dengan lebih halus tanpa sering melakukan pengereman mendadak.
ADVERTISEMENT
Kendaraan otonom juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seperti para lansia atau penyandang disabilitas yang sulit menyetir sendiri. Dengan teknologi ini, mereka dapat bepergian dengan lebih mandiri. Selain itu, dari segi bisnis, kendaraan otonom memiliki dampak besar bagi sektor logistik dan transportasi. Pengiriman barang bisa menjadi lebih cepat dan efisien tanpa harus memikirkan waktu istirahat bagi pengemudi.
Namun, kendaraan otonom juga menghadapi banyak tantangan yang tidak bisa dianggap sepele. Salah satunya adalah masalah keamanan. Tidak terbayangkan jika sistem kendali kendaraan ini diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, tentu bisa sangat berbahaya. Selain itu, ada juga dilema etika yang cukup rumit. Misalnya, dalam situasi darurat, bagaimana kecerdasan buatan akan memutuskan tindakan yang harus diambil? Apakah akan menyelamatkan penumpang di dalam mobil atau orang yang ada di jalan? Dilema semacam ini masih belum memiliki jawaban yang jelas.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, regulasi juga masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Saat ini saja belum ada aturan yang jelas mengenai tanggung jawab hukum jika kendaraan otonom mengalami kecelakaan. Apakah yang harus bertanggung jawab adalah pabrikannya atau pemilik kendaraannya? Pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk merumuskan regulasi yang tidak hanya adil, tetapi juga tidak menghambat perkembangan teknologi ini, sebelum dipasarkan ke khalayak umum.
Selain itu, masalah kepercayaan masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Masih banyak orang yang ragu untuk menggunakan kendaraan yang sepenuhnya dikendalikan oleh komputer karena merasa teknologi ini belum sepenuhnya aman. Belum lagi dampak sosial yang bisa ditimbulkan, terutama bagi para pengemudi yang khawatir pekerjaan mereka akan tergantikan oleh kendaraan otonom.
ADVERTISEMENT
Menurut pandangan saya, masa depan kendaraan otonom memang sangat menjanjikan. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk membuat transportasi lebih aman, efisien, dan nyaman. Namun, kita juga harus bersikap realistis. Masalah regulasi, etika, keamanan, dan dampak sosial adalah tantangan-tantangan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Kunci terbesarnya terletak pada kolaborasi antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat. Jika semua pihak dapat bekerja sama untuk mencari solusi atas tantangan-tantangan tersebut, bukan tidak mungkin kendaraan otonom akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita di masa depan.