Konten dari Pengguna

Makanan Khas Makassar: Bubur Bassang yang Mulai Langka

miselyapari05
Mahasiswi Universitas Bunda Mulia
25 November 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari miselyapari05 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, 24 November 2024
untuk segera dirilis
Sumber gambar:Dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar:Dokumentasi pribadi
Bubur Bassang memiliki sejarah panjang dalam tradisi kuliner Makassar. "Bassang" dalam bahasa Makassar berarti kenyang atau mengenyangkan, menggambarkan karakter hidangan ini yang mampu memberikan energi untuk aktivitas sehari-hari. Dahulu, bubur ini menjadi menu sarapan favorit para pekerja pelabuhan dan nelayan di pesisir Makassar.
ADVERTISEMENT
Pembuatan Bubur Bassang memerlukan kesabaran dan ketelitian. Proses memasaknya bisa memakan waktu 3-4 jam untuk mendapatkan tekstur yang pas. Setiap bahan dimasak secara terpisah sebelum akhirnya disatukan dalam harmoni rasa yang sempurna. Bahan-bahan rahasia yang dipakai seperti: jagung pulut, santan, gula, dan daun pandan.
Bubur bassang pada umumnya hanya ada di Kota Makassar, sayangnya sekarang sudah sulir ditemukan. Namun, beberapa daerah tertentu masih ada yang menjual makanan ini dengan memakai sepeda, gerobak, atau membuka warung kecil.
Bubur bassang sangat layak dilestarikan, dengan rasa tradisional yang manis dan juga lembut dilidah. Bubur bassang dapat menjadi pengingat akan kekayaan rasa dan nilai-nilai tradisional yang tidak boleh hilang. Menikmati semangkuk Bubur Bassang bukan sekadar mengenyangkan perut, tetapi juga menghargai warisan leluhur dan menjaga keberlangsungan budaya kuliner Nusantara.
ADVERTISEMENT
Penulis: Yemima Michelle Yapari