Viral Tren Filter TikTok Ubah Wajah Gelap Jadi Cerah, Netizen: Rasis Banget!

Konten dari Pengguna
23 Februari 2021 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miss Kepo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filter TikTok ubah wajah gelap jadi cerah. Dok. TikTok
zoom-in-whitePerbesar
Filter TikTok ubah wajah gelap jadi cerah. Dok. TikTok
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pengguna setia TikTok? Jika iya, pasti kamu tahu dengan tren filter TikTok bernama 'Seketika Glow Up' tengah menjadi atensi. Pasalnya banyak orang yang menilai filter tersebut memiliki anggapan bahwa orang berkulit gelap tidak cantik dan mengandung rasisme.
ADVERTISEMENT
Awal mulanya, filter ini hanya dipakai oleh beberapa orang yang iseng. Namun semakin hari, filter ini tampaknya menjadi tren dan disalahgunakan oleh kebanyakan orang untuk merendahkan orang karena perubahan warna kulit dari gelap ke cerah.
Tak sedikit bahkan yang memberi komentar bahwa tren ini merupakan rasisme dan meminta para pengguna TikTok untuk berhenti menggunakan filter ini. Ada juga beberapa seleb TikTok yang ikut memberikan pendapatnya atas tren yang menjatuhkan pihak lain.
Salah satunya adalah Bella Arswendita, seorang penyiar radio sekaligus content creator TikTok. Menurut Bella, ada dua alasan mengapa tren ini tidak bijak, alasan pertama tentu karena rasisme yang sangat terlihat dari perbedaan warna kulit.
"Ini adalah tren yang sangat rasis karena secara gak langsung kita melakukan yang namanya 'black facing'," jelas Bella.
ADVERTISEMENT
Black facing sendiri adalah teknik merias wajah dalam sebuah teater untuk mengubah orang yang berkulit putih menjadi hitam. Biasanya, orang yang diubah menjadi lebih hitam akan mendapatkan peran untuk diolok-olokkan saja karena melakukan tingkah-tingkah yang dianggap bodoh.
Definisi dari black facing ini juga memiliki definisi yang sama dengan tren filter 'Seketika Glow Up'. Pasalnya pengguna TikTok yang melihat video tersebut akan merasa terhibur ketika melihat wajah yang berubah dari hitam menjadi putih serta cerah dalam hitungan detik layaknya seseorang yang 'glow up'.
Alasan kedua menurut Bella, filter ini seperti mendangkalkan konsep 'glow up'. Tak selalu perubahan seseorang dari hitam ke putih disebut dengan glow up dan begitu juga dengan sebaliknya. Dengan adanya filter tren ini, kebanyakan orang akan memberi anggapan bahwa konsep 'glow up' hanyalah sebatas perubahan warna kulit dari hitam ke putih. Padahal konsep 'glow up' tidak hanya berdasarkan dari kecantikan, tapi juga dari kemampuan, attitude, dan juga intelektual yang dimiliki seseorang.
ADVERTISEMENT
"Glow up itu menjadi pribadi yang lebih baik lagi," tambah Bella.
Tak hanya Bella, ada juga seleb TikTok lainnya yang ikut menyuarakan pendapatnya tentang filter yang sedang viral ini. Ia adalah Karisa yang cukup sering membuat konten tentang mental health, relationship, body positivity, dan lainnya.
"Di dunia ini banyak sekali orang yang memiliki kulit berwarna hitam secara alami. Jadi tren kayak gini, transformasi dari kulit gelap pakai filter dan akhirnya jadi kulit putih. Itu tuh menghina banget bagi orang yang secara alami memiliki kulit seperti itu," jelas Karisa
Pendapat Karisa juga direspon oleh pengguna TikTok lainnya yang sependapat dengan perempuan berumur 22 tahun ini. Tak sedikit netizen yang juga ikut berkomentar mengenai filter ini.
ADVERTISEMENT
"Bener banget, Kak. Jatuhnya malah kayak merendahkan warna kulit lain. Every skin colour is beautiful," tulis salah satu pengguna TikTok.
"Aku dari Timur yang gelap kulitnya merasa tersinggung. Kenapa definisi glow up itu dari kulit hitam ke putih? Di negara sendiri aja masih begini," imbuh yang lainnya.
Fakta lainnya, tren ini dilatar belakangi dengan lagu dari orang Timur yang berjudul Pantun Rakyat karya Gusti Senda. Hal ini semakin membuat banyak netizen menjadi geram.
"Seharusnya kita bisa apresiasi musik daerah timur, bukan digunakan untuk tren yang memang bener-bener gak bijak ini. We could've done better," ungkap pengguna TikTok lainnya.
Bagaimana menurut kamu?