Konten dari Pengguna

Puasa Yahudi dan Islam di 10 Muharram: Sebuah Sambungan Tradisi

Miswa Josepa Kurnia
Mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Juli 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miswa Josepa Kurnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak awal pagi, udara terasa berbeda. Sama ada di kota besar yang ramai atau hutan desa yang tenang, orang akan merasakan getaran spiritual yang menggantung di udara. Ini adalah hari Asyura, 10 Muharram, hari yang dihormati oleh dua agama utama - Yahudi dan Islam, walaupun dari perspektif yang berbeda.
foto di ambil oleh penu
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Islam menghargai Asyura dengan cara yang berbeda. Bukan sebagai hari penebusan, tetapi sebagai hari di mana Allah menolong Nabi Musa dan umatnya. Nabi Muhammad menyarankan umatnya untuk berpuasa di hari ini, bukan sebagai penebusan, tetapi sebagai cara untuk menghargai kebaikan dan belas kasihan Allah.
Kedua tradisi ini, meskipun berbeda, memiliki satu hal yang sama: mereka berfokus pada pengorbanan, pengampunan, dan harapan. Mereka adalah pengingat bahwa kita semua, tidak peduli agama atau latar belakang kita, berharap untuk memperbaiki kesalahan kita, menghargai belas kasihan Tuhan, dan melangkah maju dengan harapan dan keyakinan.
Seiring berjalannya hari, Anda mungkin melihat orang-orang dari semua agama dan latar belakang, berdiri berdampingan, berdoa dan berpuasa. Mereka mungkin berbeda, tetapi pada hari ini, mereka semua menjadi satu. Sama seperti Asyura dan Yom Kippur, dua tradisi yang berbeda, namun saling terhubung.
ADVERTISEMENT
Jadi, saat matahari terbenam dan bintang-bintang mulai muncul, ingatlah bahwa meskipun kita mungkin berbeda, kita semua berbagi harapan, pengorbanan, dan harapan. Sebuah pengingat bahwa, pada akhirnya, kita semua adalah bagian dari cerita yang lebih besar. Sebuah cerita tentang cinta, pengampunan, dan harapan.
Hari tersebut adalah cerita tentang Asyura dan Yom Kippur, dua tradisi yang berbeda, namun saling terhubung dalam sebuah sambungan cinta dan harapan.