Konten dari Pengguna

Mengenal Jurnal Umum di Akuntansi Dasar dalam Perusahaan Jasa

7 Maret 2022 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mita Wira Yunengsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jurnal Umum dan Kalkulator dari Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jurnal Umum dan Kalkulator dari Penulis
ADVERTISEMENT
Dalam menyusun sebuah laporan keuangan, tentu saja ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar lapoan keuangan tersebut dapat tersusun dengan rapi sesuai dengan semua transaksi yang sudah terjadi. Tahapan paling pertama dalam menyusun sebuah laporan keuangan adalah tentu saja adanya transaksi terlebih dahulu. Kemudian, transaksi tersebut dianalisis untuk kemudian dapat diketahui harus masuk ke dalam akun apa transaksi-transaksi yang sudah terjadi tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah transaksi-transaksi tersebut telah selesai dianalisis dan sudah tahu harus masuk ke akun mana transaksi itu, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penjurnalan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan dalam memasukkan transaksi antara transaksi perusahaan dagang dengan transaksi perusahaan jasa.
Kalau perusahaan dagang, transaksi tersebut harus masuk ke dalam jurnal berbeda yang dinamakan dengan jurnal khusus. Sebetulnya, ada jurnal umum dalam perusahaan dagang, tetapi jurnal umum termasuk ke dalam salah satu jurnal khusus yang difungsikan untuk mencatat transaksi retur barang. Sedangkan, dalam perusahaan jasa, hanya ada satu jurnal umum yang di dalamnya mencakup seluruh transaksi yang sudah terjadi dalam satu bulan, misalnya transaksi penerimaan pendapatan jasa.
Dalam perusahaan jasa, seluruh transaksi yang sudah terjadi dalam satu bulan, kemudian dimasukkan ke dalam satu jurnal bernama jurnal umum. Lalu, jurnal tersebut dapat digunakan untuk menganalisis kira-kira akun apa saja yang sudah tercatat sebelumnya, untuk kemudian dapat diposting ke dalam buku besar untuk mengetahui berapa jumlah sementara dari akun tersebut.
ADVERTISEMENT
Jurnal umum dalam perusahaan jasa merupakan sebuah jurnal yang berisikan seluruh transaksi keuangan yang diurutkan secara kronologis dan terperinci.
Ketika akan memasukkan nama transaksi, kita harus mengerti terlebih dahulu akun tersebut harus masuk ke dalam kolom debit ataupun kolom kredit, yang berarti bahwa harus mengerti tentang saldo normal dari akun-akun tersebut.
Ada lima jenis akun dalam akuntansi, yaitu harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Di mana masing-masing dari akun tersebut memiliki saldo normal yang berbeda. Harta bersaldo normal di debit, utang bersaldo normal di kredit, modal bersaldo normal di kredit, pendapatan bersaldo normal di kredit, dan beban bersaldo normal di debitu. Hal itu yang benar harus betul-betul dipahami terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan dalam menginput transaksi.
ADVERTISEMENT
Selain memahami di mana letak saldo normal dari kelima akun tersebut, hal yang harus dipahami juga adalah tentang di mana saldo tersebut harus diletakkan ketika ada penambahan atau pengurangan. Misalnya, ketika kita membayar utang kepada seseorang, maka pencatatan bagi kita adalah saldo utang tersebut diletakkan di sebelah debit, sedangkan saldo kas diletakkan di sebelah kredit.
Ini sudah jelas bahwa ketika kita membayar utang, maka utang tersebut akan berkurang di debit. Sedangkan, jika kita melakukan utang lagi kepada seseorang, maka utang tersebut akan bertambah di debit. Konsep ini juga berlaku pada akun yang memiliki saldo normal di debit.
Misalnya, pada transaksi yang melibatkan akun beban, di mana saldo normal dari akun beban terletak di sisi debit. Jika transaksi tersebut menyatakan bahwa telah terjadi pembayaran gaji karyawan di bulan Maret, dengan begitu maka akun yang terpengaruh dalam transaksi tersebut yaitu berupa beban pada aktiva, aktiva di sini berupa aktiva lancar yaitu kas.
ADVERTISEMENT
Lalu, mengapa aktiva bisa masuk ke dalam sisi kredit dalam transaksi itu?
Penyebabnya adalah karena dalam transaksi tersebut, beban dinyatakan bertambah dan otomatis masuk ke dalam sisi debit, sedangkan aktiva (kas) ikut terpengaruh dan otomatis itu akan mengurangi kas dan masuk ke dalam sisi kredit.
Dalam menyusun jurnal umum, tentu saja akan terjadi beberapa kesalahan yang dapat terjadi. Misalnya, salah memasukkan nominal, salah memasukkan akun, salah memasukkan tanggal, dan berbagai kesalahan lainnya. Hal ini bisa menyebabkan hasil akhir antara debit dan kredit menjadi tidak seimbang, sehingga harus dilakukan crosschek untuk bisa mengetahui di mana letak kesalahan tersebut.
Sikap teliti harus diterapkan ketika menyusun jurnal umum, agar tidak terjadi kesalahan di dalamnya. Supaya terjadinya kelancaran ketika akan melakukan siklus akuntansi yang lainnya.
ADVERTISEMENT