Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Idiosinkratik Pemimpin: Arah Kebijakan dan Tindakan Negara
30 Januari 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari M Iqbal Tawakal Al Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemimpin menempati posisi yang sangat strategis dalam indikator kesejahteraan sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Melalui tangan seorang pemimpin, visi dan arah kebijakan, tindakan, keputusan krusial, citra negara dalam dunia internasional, mobilisasi sumber daya yang dipertuntukan untuk kemajuan, perilaku serta kondisi sebuah negara akan dipertaruhkan dalam kurun waktu tertentu sesuai masa jabatan seorang pemimpin negara tersebut. Untuk itu salah satu indikator yang melekat dalam diri seorang pemimpin adalah idiosinkratik.
Konsep idiosinkratik dapat diartikan bagaimana kepribadian seseorang memiliki andil dominan dalam mempengaruhi tingkah lakunya setiap hari. Hal inilah pada tingkatan selanjutnya diartikan sebagai kepribadian dan karakter pemimpin dapat mempengaruhi arah kebijakan dan tindakan sebuah negara.
Proses berkembang dan berevolusinya seorang individu tentu memiliki pondasi sebagai cikal bakal serta penguat keseluruhan struktur proses tersebut, karakter individu yang mengisi bagian tersebut. Karakter akan identik muncul ketika seorang pemimpin berada dalam posisi pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
Pada proses bertingkah laku selanjutnya seseorang cenderung akan berperilaku sesuai dengan keputusan yang telah diambil. Pada kesimpulannya, berdasarkan apa yang disampaikan Margaret G. Hermann dalam “Explaining foreign policy behavior using the personal characteristic of political leaders”, indikasi kepribadian seorang pemimpin akan nampak dan terlihat berdasarkan gaya pengambilan keputusan.
Selanjutnya juga bagaimana seorang pemimpin tersebut memilih gaya interpersonalnya terlepas dari apa yang menjadi latar belakangnya, dari mana dia berasal, ataupun bayang-bayang apa yang terlihat melekat padanya. Maka semua ini akan berimplikasi pada tindakan dan arah kebijakan seorang pemimpin dalam posisi kepemimpinan (Hermann, 1990).
Setidaknya terdapat enam karakteristik yang dapat mempengaruhi kepribadian seorang pemimpin, kemudian karakteristik ini menjadi indikator paling berpengaruh terhadap sebuah perilaku pengambilan kebijakan yang nantinya akan mempengaruhi tindakan sebuah negara. Karakteristik tersebut antara lain Kemampuan dalam mengontrol keadaan, kebutuhan akan kekuasaan, rasa nasionalisme, tingkat kemampuan dalam berafiliasi (hubungan), pemahaman mengenai berbagai macam hal konseptual, dan tingkat kepekaan atas kemungkinan ketidakpercayaan terhadap hal-hal lain.
ADVERTISEMENT
Kemudian karakteristik ini dapat terwakili dalam indikator pribadi pada setiap individu yaitu bagaimana tingkat kepercayaan yang dimiliki, cara dan gaya dalam pengambilan keputusan, gaya interpersonal, dan motif individu. Merujuk pada apa yang disampaikan Hermann karakteristik dan indikator inilah yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan dan keputusan seorang pemimpin dalam sebuah jabatan formal.
Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa kepribadian dan karakter seorang pemimpin berada pada tingkatan yang sangat strategis pada arah kebijakan yang dirumuskan, serta tindakan negara dalam berbagai problematika dalam negeri maupun persoalan internasional. Karakter dan kepribadian seorang pemimpin cenderung memaksakan untuk memiliki kecenderungan yang lebih besar pada beberapa bidang tertentu, boleh jadi kecenderungan ini akan menciptakan perubahan drastis pada bidang yang dirasa memang mengundang ketertarikan lebih dari seorang karakter pemimpin.
ADVERTISEMENT
Fenomena kecenderungan ini tentu bak pisau bermata dua, akan menghasilkan dampak positif dan negatif bagi sebuah negara. Hal ini juga akan memudahkan ketika melihat proses kepemimpinan yang sedang berlangsung dimana terlihat sangat peduli dan vokal pada bidang strategis tertentu, namun cenderung sedikit abai pada bidang strategis lainya maka pada tahapan ini kepribadian dan karakter seorang pemimpin sedang mempengaruhi secara signifikan tindakan dan arah kebijakan pemimpin tersebut.
Pada tahapan yang lebih mendalam, idiosinkratik yang melekat pada diri seorang pemimpin sering kali dapat digunakan sebagai alat analisis ataupun sekedar mekanisme prediksi atas arah kebijakan dan tindakan sebuah negara. Produk kebijakan maupun langkah tindakan yang dilakukan seorang pemimpin cerminan atas kecenderungan kepribadian individu pemimpin tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka tidak jarang publik seringkali mendapati fenomena kebijakan tertentu yang dibuat oleh negara dan menui respon yang tidak positif, begitu juga pada fenomena yang berorientasi pada tindakan negara yang dinilai tidak mencerminkan bagaimana biasanya negara tersebut dalam mengambil tindakan boleh jadi disaat ini adalah waktu yang tepat untuk berasumsi jati diri seorang pemimpin yang melekat pada dirinya sedang berkerja dan mempengaruhi tindakan yang dilakukan seorang pemimpin terutama pada saat pembuat kebijakan yang dilakukan,
Kesimpulan sederhana yang dapat dijadikan sebagai pegangan asumsi atas prediksi bagaimana tindakan, kebijakan, citra dan afiliasi yang dilakukan sebuah negara dapat diasumsikan memiliki kesamaan dengan kepribadian pemimpin negara tersebut. Hal ini dapat digunakan sebagai alat asumsi dan prediksi dalam masa mendatang akan bagaimana sebuah negara bekerja. Bagian terakhir, fenomena perubahan drastis sebuah negara dari segi tindakan, kebijakan, sikap, citra, dan afiliasi dalam periode waktu tertentu bukan sebuah rahasia lagi, namun fenomena umum dan lazim terjadi pada masa perubahan nahkoda kepemimpinan sebuah negara.
ADVERTISEMENT