Program Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi di Wilayah Karawang Wetan

Mitha Izqi Affini W
Mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB
Konten dari Pengguna
24 Maret 2021 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mitha Izqi Affini W tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Foto : Kondisi Lingkungan di Wilayah Karawang Wetan)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto : Kondisi Lingkungan di Wilayah Karawang Wetan)
ADVERTISEMENT
KARAWANG - Sustainable Development Goals (SDGs) dapat diartikan sebagai sebuah fondasi atau kerangka kerja yang berlaku selama 15 tahun. Berlakunya SDGs ini dimulai tahun 2015 hingga tahun 2030. Menghapus kemiskinan dan mengakhiri kemiskinan merupakan tujuan utama, poin 1 pada program SDGs. Selama pandemi ini Indonesia mengalami kelonjakan pada angka kemiskinan mencapai hampir 28 juta orang. Pemerintah pun meluncurkan Program Bantuan untuk menanggulangi lonjakan kemiskinan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tercatat kasus Covid-19 di Jawa Barat ada 241.204 kasus baru. Sementara Kasus Covid-19 di Kota Karawang juga meningkat tercatat ada 15.270 Kasus. Dan kasus terbaru Covid-19 di Wilayah Karawang Timur juga tercatat ada 1.496 kasus. Dan ada 348 kasus Covid-19 di wilayah Karawang Wetan. Pandemi Covid-19 ini menjadi faktor utama dalam lonjaknya kasus kemiskinan di Kota Karawang.
Di wilayah Karawang Wetan ini terdapat 27.833 penduduk, 50 persennya tergolong tidak mampu. Ketidakmampuan warga ini akibat dari pandemi Covid-19. Sekretaris Kelurahan Karawang Wetan mengatakan setengah dari penduduk wilayah Karawang Wetan ini tergolong tidak mampu."Dari seluruh penduduk atau KK di wilayah Karawang Wetan ini sekitar 50 persennya tergolong tidak mampu atau ekonomi lemah," ujar Endang Hanapi saat diwawancarai mengenai Program Penanggulangan Kemiskinan di wilayah Karawang Wetan akibat pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kelurahan Karawang Wetan, Endang Hanapi juga menjelaskan bahwa banyak warga pendatang dari luar Kota untuk mengadu nasib di Kota Karawang. Karena Kota Karawang merupakan Kota Industri terbesar di Jawa Barat. Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada pabrik dan perusahan yang terpaksa PHK ribuan karyawannya. Dengan begitu banyak buruh pabrik dan karyawan yang di PHK sehingga terjadi lonjakan angka kemiskinan. Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi lonjaknya angka pengangguran di Kota Karawang.
Dengan meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 serta kemiskinan di Kota Karawang ini akhirnya Pemerintah pun meluncurkan berbagai program Penanggulangan akibat pandemi. Adanya Program seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), Sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, Subsidi Gaji, dan Diskon Listrik. Dengan adanya Program Bantuan Ini Pemerintah berharap dapat membantu warga dan merealisasikan bantuan secara merata ke setiap daerah di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di wilayah Karawang Wetan ini telah terlaksana beberapa Program Bantuan dari Pemerintah. Program Bantuan Ini meliputi PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), Sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan KIS (Kartu Indonesia Sehat).
"Iya, Program yang sudah terlaksana itu UMKM untuk modal usaha atau berdagang ini hanya berlaku sekali saja, bantuan ini sebesar Rp 2,4 juta. Lalu BLT untuk bantuan rumah tangga secara tunai ini sebesar Rp 300 ribu. KIS untuk biaya kesehatan, BST berupa uang untuk bantuan rumah tangga keluarga dan terakhir BPNT berupa kartu ditukar dengan sembako beras, ayam dan telur jika dihitung nominal bisa sekitar Rp 150 ribu per kelurahan sendiri dalam program BPNT ini membuat sistem E-Warung jadi dibagi menjadi 3 posko atau titik tempat ada di Guro 1, Johar dan Guro 3 nah dengan cara, warga harus menukar kartunya untuk dijadikan sembako itu bantuan dari Pemerintah melalui Bank yaitu BNI dan BTN, " ujar Endang Hanapi.
ADVERTISEMENT
Selama pelaksanaan Program Bantuan di wilayah Karawang Wetan ini mengalami masalah, karena adanya ketidaksinkronan data warga. "Ada masalah dan kendala, yaitu tidak adanya sinkronisasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan dilapangan. Data banyak yang tidak dikoordinasi seperti pendataan warga miskin melalui BPS dengan dibantu Mahasiswa untuk mendata dan ternyata datanya tidak valid karena ketidaktahuan Mahasiswa mengenai kondisi di lingkungan. Jadi banyak data yang tidak sinkron, seharusnya sebelumnya itu didata terlebih dahulu oleh RT atau RW agar mengetahui kondisi yang ada di lingkungan dan latar belakang dari setiap warganya," ujar Endang Hanapi Sekretaris Kelurahan Karawang Wetan.
Jadi Program Bantuan Pemerintah ini belum merata karena faktor utamanya adalah ketidaksinkronan data warga.
ADVERTISEMENT
Di wilayah Karawang Wetan ini tercatat ada 7.199 warga yang sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Warga yang telah mendapatkan bantuan ini merasa terbantu dan mulai berdagang. Menurut informasi Ketua RT 23 Guro 2 Kelurahan Karawang Wetan ini, bantuan dari Pemerintah ada beberapa yaitu UMKM sebesar Rp 2.400.000 yang sudah dicairkan di Bulan September 2020 ini hanya berlaku sekali per KK. Lalu program BLT pada saat masa pandemi ini cair sebesar Rp. 300.000 per bulan jadi setiap bulannya warga mendapatkan uang tunai.
Ada bantuan PKH juga salah satunya yaitu bantuan Pendidikan, bantuan ini didapatkan setiap bulan dengan nominal uangnya relatif dibedakan disetiap tingkatannya. Sekolah Dasar mendapatkan Rp 900.000 perbulan, tingkat SMP Rp 1.200.000 perbulan, dan tingkat SMA sebesar Rp 2.100.000 perbulannya. Ada pula bantuan ATM beras yang berupa sembako, seekor ayam, telur 1 kg, dan 1 karung beras dengan menukarkan kartu yang telah diberikan ke setiap warga. “harapan saya dengan adanya Program Penanggulangan Covid-19 ini seluruh warga mendapatkan bantuan secara merata. Untuk mengatasi kesalahan data yang sebelumnya itu harus di koordinasi lagi dengan ketua RT agar melihat kondisi dari lingkungannya,” ujar Endang Sumarta.
ADVERTISEMENT
Warga Guro 2 Kelurahan Karawang Wetan ini merasa sangat terbantu dengan Program Pemerintah ini dan mulai berdagang. "Iya, Bantuan UMKM yang diajukan Ketua RT ke kelurahan ini cair dibulan September, saya dapat Rp 2,4 juta itu saya manfaatkan untuk berjualan minuman dingin dan mie instan untuk menyambung hidup," ujar Eneng Ratna warga penerima Bantuan UMKM. “iya kemarin saya dapat bantuan BPNT ini bermanfaat buat kebutuhan rumah tangga, jadi kartu yang ditukar menjadi bahan sembako. Yang berisi satu karung beras, satu ekor ayam, satu kilo telur dan buah-buahan. Saya juga merasa bersyukur dengan adanya bantuan Pemerintah ini buat nyambung-nyambung hidup,” ujar Umiroh warga penerima bantuan BPNT.
Warga penerima bantuan UMKM di Karawang Wetan, Karawang, Selasa (23/3/2021)
Sekretaris Kelurahan Karawang Wetan Endang Hanapi ini memiliki harapan untuk merealisasikan dan memberikan Bantuan Program-Program Pemerintah ke seluruh warga dengan pembagian secara merata, mengupdate kembali data baru dan melihat langsung dari kondisi dilapangan atau lingkungan daerah. "Harapan saya dengan adanya bantuan Pemerintahan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh setiap warga yang mendapatkan. Dan saya harap juga kendala yang kemarin terjadi itu dapat diperbaiki lagi dengan sistem yang lebih baik, data-datanya diperbaharui setiap tahun. Sehingga warga akan menerima bantuan secara merata. Harapan saya sendiri dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah Karawang Wetan ingin membuat program pelatihan untuk warga seperti Program Pelatihan Kewirausahaan dan keterampilan. Dengan adanya program pelatihan tersebut warga memiliki kegiatan yang bermanfaat," ujar Endang Hanapi Sekretaris Kelurahan Karawang Wetan.
ADVERTISEMENT