Konten dari Pengguna

5 Lagu yang Melihat Natal dari Perspektif Lain

MIXTAPE
Everything music.
24 Desember 2017 20:20 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MIXTAPE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi natal. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi natal. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjelang Natal, kehangatan terpancar di setiap rumah. Keluarga berkumpul dalam sebuah rangkaian libur panjang. Mereka saling berbagi cerita dan hadiah.
ADVERTISEMENT
Namun, kebahagiaan natal tidaklah dinikmati oleh semua orang. Selalu ada saja kisah-kisah yang terabaikan, di sudut-sudut kota, di tepi jalan, bahkan di sebelah kita.
Kisah-kisah ini kerap kali tertutup oleh gegap gempita di mal dan tempat-tempat publik lainnya. Walaupun begitu, ada musisi-musisi yang cukup peka dalam menangkap kisah-kisah semacam itu. Lima lagu ini hasilnya.
1. Foxtails Brigade - I'm Not Really in the Christmas Mood This Year
Bagi lagu ini, Natal itu menjemukan. Perayaannya tak lebih dari sekadar pengulangan ritus-ritus yang telah dilakukan sejak kecil.
Dekorasi, kado, dan film-film keluarga yang penuh keceriaan, tak ada artinya. Keceriaan yang penuh dengan kepura-puraan tidak bekerja seperti dulu lagi.
"Families are fickle things. And in reality, a tenderness is lost is clear. So I'm not really in the Christmas mood this year."
ADVERTISEMENT
2. Nat King Cole - The Little Boy That Santa Claus Forgot
Hari-hari spesial, seperti ulang tahun ataupun Natal, adalah momen yang (harusnya) membahagiakan. Karena pada momen itu, cinta yang disimpan pada hari-hari sebelumnya mendapatkan ruang untuk tercurahkan sekaligus dalam satu hari saja.
Namun, bagi seseorang yang kurang beruntung, tidak seperti itu kenyataannya. Hari-hari spesial justru kian menekankan penderitaan yang tengah dijalani.
Santa Claus mungkin melupakan bocah dalam lagu ini. Tapi, dengan melodinya yang sendu, lagu ini meminta agar kita mengingat bocah tersebut.
"In the street he envies all those lucky boys. Then wanders home to last year's broken toys."
3. Stevie Wonder - Someday at Christmas
Bila lagu sebelumnya melihat Natal dari perspektif seorang bocah, lagu ini melihat Natal dari perspektif yang lebih luas: dunia.
ADVERTISEMENT
Stevie Wonder dalam lagu ini seakan berandai-andai, bahwa suatu saat, Natal akan menghentikan perang di dunia.
Seperti yang juga dituturkan oleh Happy Xmas (War Is Over) karya John Lennon, Natal memang seharusnya tak sekadar menjadi jeda, melainkan menjadi akhir dari peperangan.
"Someday at Christmas men won't be boys. Playing with bombs like kids play with toys"
4. Jackson 5 - Give Love On Christmas Day
Lagu ini sebetulnya amat sederhana, bahkan nyaris terdengar klise. Namun, dengan suara Jackson 5 yang syahdu, hal klise itu justru terdengar begitu tulus.
Natal, dalam lagu ini, adalah momen ketika semua orang saling berbagi.
Dalam suasana seperti itu, lagu ini mengingatkan kita untuk memberikan hadiah ke sebanyak mungkin orang. Tak usah barang, tapi cukup dengan cinta.
ADVERTISEMENT
"Why don't you give love on Christmas Day. The man on the street and the couple upstairs, all need to know there's someone who cares."
5. The Killers - Joel Lump of Coal
Sejak 2006, The Killers punya 'tradisi' yang rutin dilakukan tiap akhir tahun: membuat lagu Natal. Hal itu mereka lakukan untuk menyumbang RED Campaigns, sebuah yayasan yang memerangi AIDS.
Total, sudah ada 11 lagu Natal yang The Killers buat. Namun, kemungkinan besar jumlah itu tidak akan bertambah lagi, karena The Killers sudah memutuskan tidak lagi membuat lagu Natal.
Nyaris setiap lagu yang The Killers buat untuk kampanye ini selalu mengambil perspektif yang menarik. Salah satunya adalah Joel Lump Coal. Joel Lump Coal menceritakan tentang sebuah batubara yang dipertemukan dengan anak nakal.
ADVERTISEMENT
"If this is how Santa treats the kids. I'm just glad that I'm not him."