Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hari Musik Nasional: Lagu Daur Ulang
9 Maret 2017 19:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari MIXTAPE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Selamat Hari Musik Nasional untuk semua penikmat dan pencipta musik Indonesia. 9 Maret dipilih sebagai Hari Musik Nasional karena tanggal tersebut adalah kelahiran pencipta lagu ‘Indonesia Raya’, WR Soepratman.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak bangsa, seberapa sering kamu mendengarkan lagu Indonesia? Atau pertanyaan lebih sulitnya, di antara lagu elektronik futuristik yang ada di playlist kamu, ada berapa banyak lagu lawas Indonesia yang terselip di sana?
Untuk generasi Y (apalagi Z), sederet lagu ini mungkin lebih familiar ketika dinyanyikan oleh penyanyi masa kini. Mari kita flashback sejenak dan mengintip beberapa lagu lawas yang di-recycle oleh para musisi masa kini.
* * *
PERGI UNTUK KEMBALI
Pergi untuk Kembali
Selamat tinggal kasih
Sampai kita jumpa lagi
Aku pergi takkan lama
Hanya sekejap saja
Ku akan kembali lagi
Asalkan engkau tetap menanti
"Pergi Untuk Kembali" terbilang sukses mengantarkan Ello menjadi penyanyi solo. Lagu ini diciptakan oleh Minggus Tahitoe yang tak lain adalah ayah Ello. "Pergi Untuk Kembali" pernah dibawakan oleh beberapa penyanyi dalam berbagai versi, seperti versi Broery Marantika, Melly Goeslaw, dan Diana Nasution. Lagu ini telah populer sejak dekade 70-an dan 80-an, dan seolah menjadi lagu wajib momen perpisahan.
ADVERTISEMENT
"Pergi Untuk Kembali" masuk ke dalam album self-titled dari Ello yang rilis pada 2005. Di tangan Ello, "Pergi Untuk Kembali" terdengar atraktif dengan aransemen musik yang elegan. Nggak heran kalau lagu ini hits dan menjadi lagu pilihan di berbagai radio.
GEMILANG
Tempatku tuju segala angan dan harapan
Tempat ku padu cita-cita dan impian
Tempat ku tuju setiap langkah yang berarti
Tetap menyatu dalam hasrat dan tujuanku selalu
Lagu ‘Gemilang’ asli memperdengarkan kebolehan para jagoan musik seperti Donny Suhendra, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Dwiki Dharmawan, dan tentunya vokalis penjaga ‘pitch control’, Tri Utami. Dalam versi recycle milik Andien, lagu ini tampak lebih halus dan anggun. Meski demikian, tak mengulangi semangat yang ingin disampaikan melalui lirik lagu.
ADVERTISEMENT
PERGI TANPA PESAN
Jauh perjalanan
mencari intan pujaan
Aduhai
Di mana puan
Mengapa pergi tanpa pamitan
Karakter suara Nina Kirana yang berat membuat lagu ini semakin terdengar sentimentil, pilu dan terkadang sayup-sayup. Lagu ini didaur ulang oleh band Sore pada tahun 2007. Sore juga tak kalah dalam memberikan kesan ‘lawas’ pada lagu ini. Cocok untuk didengarkan ketika menikmati sepoi-sepoi angin laut di pantai.
MADU TIGA
Aii… senangnya dalam hati
kalau beristri dua
Oh seperti dunia
Ana yang punya
Kepada istri tua
Kanda sayang padamu
Oh kepada isteri muda
I say I love you
Bagi sebagian orang, liriknya terdengar kocak dan membuat senyum simpul. Lagu ini sendiri pertama kali dirilis oleh P Ramlee, seniman terkemuka Malaysia. Lagu itu menghiasi film P Ramlee yang berjudul Madu Tiga pada tahun 1964.
ADVERTISEMENT
Film ‘Madu Tiga’ adalah film komedi yang mengisahkan kerepotan punya istri lebih dari satu. Si Jamil, yang diperankan oleh P Ramlee, menikahi tiga perempuan yang tak tahu bahwa suami mereka ternyata berpoligami. Nah, loh?
JUWITA MALAM
Sinar matamu menari nari
Langsung menembus kedalam jantung kalbu
Aku terpikat masuk perangkap
Apa daya asmara sudah melekat
Juwita malam siapakah gerangan puan
Juwita malam dari bulankah puan
Lagu yang merupakan gubahan Ismail Marzuki ini ternyata memiliki bermacam-macam versi. Ada Senno yang membawakan versi jazz. Ada pula Toto Salmon dan Sam Saimun yang versi keroncongnya. Lalu ada Slank yang membawakan versi blues dan versi punknya.
NURLELA
ADVERTISEMENT
Hai Nurlela
Mendengarkan calypso dengan bonggo
Ingin manari sajo, manari baduo
Siapo yang suko
Nurlela memang cantik
Siapa di lirik hati bak di jentrik
Sopan sapa tegurnya, manis senyumannya
Itu yang menggoda
Lagu lawas yang dipopulerkan Adi Bing Slamet ini diaransemen ulang oleh Trio Lestari dan jadi enggak kalah menarik untuk didengar kembali. Nuansa jazz pun cukup kental dalam lagu versi Trio lestari ini. Pembagian suara yang pas antara Tompi, Glen, dan Sandy semakin menambah nilai lebih pada lagu ‘Nurlela’.
RINDU
Lagu ditulis oleh Eross Djarot dan pertama kali dinyanyikan oleh Fryda pada tahun 1993. Kesuksesan Fryda membawakan lirik lagu “Rindu” yang melankolis dan menyayat hati membuat lagu ini semacam trademark bagi Fryda. Saat itu mungkin tak terbayang siapa yang dapat membawakan “Rindu” sebaik Fryda.
ADVERTISEMENT
Namun, Agnes Monica berhasil menginterpretasikan lagu ini dengan ciri khasnya sendiri. Walaupun tak se-melankolis dan mendayu-dayu seperti Fryda, Agnes membuat kebanyakan dari kita mengira kalau lagu ‘Rindu’ memang diciptakan untuk Agnes.
PERGI KE BULAN
Jangan lupa banyak-banyak membawa bekal
Agar tidak kelaparan di jalanan
Ayo kawan kita berangkat
Naik delman atau onta
Kita rame-rame pergi ke bulan
Banyak yang gak tahu kalau lagu girlband masa kini ini ternyata adalah produk daur ulang lagu lawas tahun 1960an. Penyanyi aslinya adalah Tetty Kadi yang sekarang menjadi anggota DPR. Bisa dibilang Tetty Kadi dulu adalah penyanyi cilik layaknya Tasya pada awal tahun 2000. Kedua versi lagu ini sama-sama mengusung irama upbeat dan semangat. Namanya juga mau bertamasya, jadi semua harus ceria. Ya, gak?
ADVERTISEMENT
ASTUTI
Tegangan cinta tak dapat dihindar lagi
Kala ku coba menyapamu Astuti
Seakan meledak detak jantungku karenamu
Sesaat setelah ku kenal denganmu
Keringat panas dingin mulai menyerang
Ambisi dalam dada menggebu-gebu
Lagu ini pertama kali dirilis oleh band The Rollies pada tahun 1984. Lalu munculah versi band Masca2 ini. Dengan hentaman ala modern rock ditambah aksentuasi vokalisnya yang mirip (dimirip-miripin aja udah) dengan Axl Rose, versi Masca2 ini sungguhlah fenomenal.
Ketika melihat kembali video klip lagu ini, kami merasakan suasana psikedelik yang sufistik karena penampakan mbak-mbak drummer jilbaban yang gebukannya dahsyat tersebut.