Konten dari Pengguna

Lagu-lagu Propaganda Tepat Guna untuk Memulai Revolusi

MIXTAPE
Everything music.
3 Maret 2017 9:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MIXTAPE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika negara mulai melanggengkan ketidakadilan dan darah tumpah di mana-mana akibat penindasan, maka tidak bisa tidak, revolusi harus dikobarkan.
ADVERTISEMENT
Tapi revolusi yang baik, seturut anjuran para revolusioner terkemuka di sepanjang peradaban, harus punya bahan bakar yang cukup. Selain taktik insureksi dan strategi merebut kendali kekuasaan, ada hal-hal lain yang juga wajib dipikirkan agar perjuangan mencapai level maksimal.
Itulah alasan kenapa propaganda diperlukan dan para propagandis adalah martir terdepan yang bertugas membangkitkan kemarahan orang-orang. Berikut deretan lagu propaganda yang kami rangkum atas nama revolusi.
Boombox (Foto: Pixabay)
Heaven 17 - (We Don't Need This) Fascist Groove Thang
Heaven 17 membuktikan bahwa lagu revolusi tak mesti identik dengan punk rock, hardcore, atau narasi lain dari "bawah tanah". Jika kemuakkan telah menguar dan rasa marah tak lagi bisa ditahan, aransemen groovie pop elektrik yang biasa didengar di klub malam bisa membuatmu pergi ke jalanan dan melempar molotov.
ADVERTISEMENT
Brothers, sisters, we don't need this fascist groove thang Sisters, brothers lend a hand Increase our population Grab that groove thang by the throat And throw it in the ocean You're real tonight you move my soul Let's cruise out of the dance war Come out your house and dance your dance Shake that fascist groove thang
Jamiroquai - When You Gonna Learn
Kami kembali memasukkan band yang bukan dari lingkaran "bawah tanah" dalam daftar ini. Jamiroquai, barangkali, merupakan band funk asal Inggris yang paling underrated dalam kancah musik global. Mereka kerap menghasilkan lagu-lagu dengan tema politis dan kritis.
When You Gonna Learn adalah salah satunya. Berbicara tentang kekhawatiran armagedon yang kian mendekat di mana penyebabnya adalah para manusia bebal yang tak tahu diri. Dalam satu titik, lagu ini berupaya membangkitkan kesadaran kita semua agar menghentikan kebodohan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Have you heard the news today? People right across the world Are pledging they will play the game Victims of a modern world Circumstance has brought us here Armageddon's come too near Too, too near, now
Woody Guthrie - All You Fascists Bound to Lose
Jauh sebelum Bob Dylan populer dengan suara fals, genjrengan gitar country, dan lirik-lirik yang kritis, Woody Guthrie sudah menempatkan dirinya sebagai salah satu propagandis terkondang dalam narasi revolusi.
Posisi ideologis Woody Guthrie beserta tiap lagunya amat jelas: anti-fasis. Dalam lagu ini ia bahkan dengan amat jelas menyerukan kekalahan para fasis sebab aksi massa sudah bergerilya.
I’m gonna tell you fascists You may be surprised The people in this world Are getting organized You’re bound to lose You fascists bound to lose
ADVERTISEMENT
Gil Scott-Heron - The Revolution Will Not Be Televised
Revolusi memang bukan untuk ditonton. Revolusi tak muncul dari iklan deodoran atau pewangi ruangan. Revolusi bukan akting sinetron kejar tayang Kevin Julio atau Aliando Syarief. Revolusi adalah lakon berdarah-darah dengan batu dan molotov dan kaca-kaca yang pecah dan mobil pejabat yang dicoret-coret.
Revolusi tidak akan pernah hadir di televisi.
You will not be able to stay home, brother You will not be able to plug in, turn on and cop out You will not be able to lose yourself on skag and skip out for beer during commercials Because the revolution will not be televised
ADVERTISEMENT
Scritti Politti - Jacques Derrida
Punk tak mesti melulu soal DIY (Do It Yourself) yang pada praktiknya kerap hanya perpanjangan tangan dari para "idol". Punk bisa filosofis, bahkan teoritis. Scritti Politti, band asal Leeds, Inggris ini menunjukkanya.
Lirik-lirik mereka, misalnya, banyak mengambil kutipan dari Deleuxe, Lacan, Marx, hingga Bakunin. Maka tak perlu heran jika mereka kemudian membuat sebuah lagu dan memberi judul nama seorang filsuf: Jacques Derrida.
Lalu apa hubungannya dengan revolusi?
Pertama, nama Scritti Politti’ dicomot oleh sang vokalis yang juga motor politik grup ini, Green Gartside, dari istilah Antonio Gramsci--marxist Italia yang memperkenalkan teori hegemoni--'Scritti Politici', yang berarti kurang lebih: 'Political writings.'
Kedua dan selanjutnya, coba simak liriknya dan dengarkan lagunya.
ADVERTISEMENT
I'm in love with a Jacques Derrida Read a page and know what I need to Take apart my baby's heart I'm in love I'm in love with a Jacques Derrida Read a page and know what I need to Take apart my baby's heart I'm in love
To err is to be human To forgive is too divine I was like an industry Depressed and in decline
Here comes love for ever And it's here comes love for no-one Oh here comes love for Marilyn And it's oh my baby oh my baby What you gonna do? In the reason - in the rain
Still support the revolution
ADVERTISEMENT
Soneta Group - Darah Muda
Jika Anda kira lagu propaganda hanya berkisar di band-band seperti Rage Against The Machine, Immortal Technique, atau The Exploited, ya tak salah-salah amat sih. Tapi, itu menandakan betapa insureksi versi Anda cukup elitis, hingga band dengan pendekatan musikalitas lainnya dianggap tak cukup revolusioner.
Apa yang ditulis Soneta dalam Darah Muda adalah pengecualian. Lagu ini tak ubahnya magnum opus bagi para pemuda dan begundal yang hidup mengejar kebebasan. Bahwa mereka tak dapat dikekang oleh norma dan aturan, namun memiliki ikhtiar yang tepat dalam menyongsong masa depan.
Ini sebetulnya mau nulis apa, ya? Ya begitulah kira-kira. Simak dan resapi bagaimana semangatnya frontman lehendaris Soneta ketika membawakan lagu ini. Rasanya seperti ingin mengangkat tombak ke udara sambil teriak: "Freeedddddooooommmm....!!!"
ADVERTISEMENT
Darah muda darahnya para remaja Yang selalu merasa gagah Tak pernah mau mengalah Masa muda masa yang berapi-api Yang maunya menang sendiri Walau salah tak perduli Darah muda
Ranaji - Rheka Bhardwaj
Salah satu lagu di film Gulaal garapan Anurag Kashyap ini merupakan percampuran antara satire, masyarakat pada umumnya, dan protes politik. of satire, folk and protest politics. Piyush Mishra, sang pengaran lagu tersebut, berusaha mempersepsikan bagaimana cinta dengan metafora politik yang merujuk kepada sikap Amerika Serikat terhadap Irak.
Anda pasti tak paham, kan? Wajar...
Die Eier Von Satan - Tool
Maynard Keenan, sang frontman, yang menulis lagu ini. Ia memang sengaja menulis dengan bahasa Jerman, lengkap dengan suara distorsi yang berulang, plus suara parau seperti seorang pengkhutbah. Kebanyakan orang menangkap lagu ini merupakan upaya Keenan dalam mengekspresikan Adolf Hitler tatkala ia berpidato--dengarkan suara keriuhan orang-orang.
ADVERTISEMENT
Padahal, Anda tahu apa yang sedang dibicarakan Keenan sebetulnya? Sebuah resep memasak hash cookies (semacam kue manis) tanpa telur.
Namun interpretasi terhadap lagu ini beragam, sebagaimana banyak lagu eksperimentatif dari Tool lainnya. Salah seorang komentator acak di Youtube yang sempat kami kurasi memberikan cocoklogi terbaik terhadap lagu ini. Ia menulis:
The lyrics, however, are nothing but a recipe for a dessert called "The Balls (Eggs) of Satan." Throughout the speech Maynard is heard saying the phrase, "Und kine Eier." Which means " And no eggs." This is where it gets confusing. Eggs actually DO represent the Jewish people. Eggs are an essential baking ingredient because they give the food it's fullness and texture. Historically, the Jews are known to do the same for any culture they integrated themselves into. Without eggs, a recipe is flat, and without Jews, a culture is flat. In the end it is a political statement, knocking Nazism (comparing Hitler's Jewless nation to the Balls of Satan - a recipe which fails without eggs), and a thumb at Americans, who will immediately associate a German speaker to Hitler, even without knowing the text.
ADVERTISEMENT
Luar binasa. Ternyata arti dari judul lagu tersebut adalah 'Biji Pelir Setan'. Keenan, sekali lagi, menunjukkan betapa mudah membangkitkan kegeraman masyarakat yang linglung, Dan itu, kawan, adalah salah satu teknik yang wajib dikuasai para propagandis.
Eine halbe Tasse Staubzucker Ein Viertel Teelöffel Salz Eine Messerspitze türkisches Haschisch Ein halbes Pfund Butter Ein Teelöffel Vanillenzucker Ein halbes Pfund Mehl Einhundertfünfzig Gramm gemahlene Nüsse Ein wenig extra Staubzucker ... und keine Eier
In eine Schüssel geben Butter einrühren Gemahlene Nüsse zugeben und Den Teig verkneten
Augenballgroße Stücke vom Teig formen Im Staubzucker walzen und Sagt die Zauberwörter Simsalbimbamba Saladu Saladim
Auf ein gefettetes Backblech legen und Bei zweihundert Grad für fünfzehn Minuten backen und KEINE EIER Bei zweihundert Grad für fünfzehn Minuten backen und Keine Eier...
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masih banyak lagu propaganda lain yang layak berada dalam daftar ini. Tapi, kami urung menuliskannya karena, um, karena apa ya? Males aja. Hhhhhhhhe...
Kamu tertarik menambahkan? Nggak usah deh, seleramu norak sih...