Konten dari Pengguna

Kepemimpinan Islam dalam Pendidikan Keperawatan: Penerapan Seragam Islami

Magister Keperawatan UMY
Aktivitas Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
10 Mei 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Islam dalam pendidikan keperawatan tidak hanya mencakup pengetahuan akademis tetapi juga membentuk kerangka etika professional kesehatan sesuai dengan prinsip - prinsip islam. Esai ini menggali pentingnya aplikasi kepemimpinan islam oleh kepala program studi keperawatan melalui penerapan kebijakan seragam islami dalam lingkungan pendidikan keperawatan. Penyelarasan seragam sesuai dengan hukum islam berfungsi sebagai sarana dalam menumbuhkan perilaku etis yang baik di kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Islam adalah agama yang mengatur segala hal termasuk kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan salah satu mata pelajaran penting yang digunakan untuk menyebarkan ajaran atau dakwah Islam (Rafiki, 2020). Banyak definisi yang menggambarkan kepemimpinan, namun pada umumnya kepemimpinan berarti proses kegiatan seseorang untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengkoordinasikan individu atau kelompok dalam upaya mencapai tujuan bersama (Ahmad et al., 2022). Kepemimpinan Islam berarti kegiatan membimbing menuju jalan yang diridhoi Allah SWT menurut cara-cara Islam yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits (Astuti et al., 2020). Pemimpin harus mampu menunjukkan anggotanya kepada kebaikan sebagaimana diinstruksikan dalam ayat Al-Qur’an:
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ ۖ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah” (Al - Anbiya 21:73).
ADVERTISEMENT
Aplikasi kepemimpinan islam dalam pendidikan keperawatan dapat ditunjukkan oleh kepala program studi dengan membimbing anggotanya (dalam hal ini mahasiswa) untuk mengerjakan kebaikan sesuai dengan tuntunan Al-qur’an dan Hadits. Salah satu contoh yaitu dengan penerapan aturan berpakaian islami dalam lingkungan pendidikan keperawatan. Kepala program studi memberlakukan aturan terkait seragam terutama bagi mahasiswa perempuan untuk mengenakan jilbab yang menutup dada dan mengenakan seragam pakaian atasan yang longgar dan panjang hingga lutut. Hal ini berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits terkait perempuan dalam berpakaian :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al - Ahzab 33:59).
ADVERTISEMENT
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini"” (Shahih Muslim).
Ilustrasi Seragam Islami Mahasiswa Keperawatan
Perintah untuk mengenakan pakaian islami berfungsi lebih dari sekedar pedoman busana, namun juga sebagai sarana untuk menumbuhkan perilaku baik. Pakaian islam melambangkan perilaku, sopan santun, tutur kata, dan penampilan di muka umum. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengenakan jilbab menyatakan bahwa mereka cenderung berusaha untuk menjadi muslim yang baik. Secara keseluruhan, responden dalam penelitian tersebut merasa bahwa jilbab telah mengubah sikap mereka dan menjadikan mereka lebih hormat, religius, dan akibatnya, lebih dapat dipercaya (Simorangkir & Pamungkas, 2022).
ADVERTISEMENT
Integrasi aturan berpakaian secara islami dalam pendidikan keperawatan mengingatkan mahasiswa akan tanggung jawab untuk menjunjung tinggi perilaku etis, menghormati otonomi pasien dan memberikan perawatan yang penuh kasih sayang. Dengan mematuhi aturan berpakaian Islami, mahasiswa tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai etika ini tetapi juga menunjukkan dedikasi mereka untuk melayani dengan kerendahan hati dan empati. Seragam menjadi simbol identitas, menandakan kesetiaan mereka terhadap keyakinan dan profesi pilihan mereka, sehingga memperkuat rasa tujuan dan tanggung jawab mereka sebagai perawat.
Kepemimpinan Islam dalam pendidikan keperawatan mencakup integrasi nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip moral yang berakar pada ajaran Islam. Penerapan kebijakan seragam Islami oleh kepala program studi merupakan salah satu bentuk komitmen dalam menumbuhkan profesionalisme, kedisiplinan, dan perilaku beretika di kalangan mahasiswa. Dengan menyelaraskan pakaian dengan hukum Islam, pendidik tidak hanya mempromosikan kesopanan dan kerendahan hati tetapi juga menekankan pentingnya integritas, kasih sayang, dan rasa hormat dalam praktik keperawatan. Melalui penerapan yang bijaksana, pendidik keperawatan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran di mana mahasiswa diberdayakan untuk menjadi pengasuh yang penuh kasih sayang yang mewujudkan standar etika tertinggi.
ADVERTISEMENT
Penulis:
Urfi Aidina1
Fitri Arofiati2
1 Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan
2 Dosen Program Studi Magister Keperawatan
Referensi:
Ahmad, S., Septiyani, T., & Suprihadi, D. (2022). Konsepsi Kepemimpinan Pendidikan Dalam Islam. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 233-240.
Astuti, S. D., Shodikin, A., & Maaz, U. D. (2020). Islamic leadership, Islamic work culture, and employee performance: The mediating role of work motivation and job satisfaction. The Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(11), 1059-1068.
Hadits Shahih muslim No.3971 - Kitab Pakaian dan Perhiasan. Hadits Muslim No. 3971 | Wanita berpakaian tetapi telanjang
Q.S. Al - Ahzab/ 33:59.
Q.S. Al - Anbiya/ 21:73.
Rafiki, A. (2020). Islamic leadership: Comparisons and qualities. Digital Leadership - A New Leadership Style for the 21st Century, 1-16.
ADVERTISEMENT
Simorangkir, D. N., & Pamungkas, S. (2022). Social identity construction and negotiation among hijab-wearing Indonesian university students. Journal of Communication and Religion/EBSCO Host, 41(3), 14-31.