Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Meningkatkan Kekuatan Otot Pasien Stroke dengan Latihan Range of Motion
12 November 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stroke adalah penyakit yang harus diwaspadai disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke otak, dengan demikian otak memiliki peran vital yang penting dalam kelangsungan hidup manusia. Stroke dibagi menjadi dua; stroke pendarahan atau yang biasa dikenal dengan hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak, dan stroke non pendarahan atau iskemik yang terjadi akibat penyumbatan aliran darah di otak.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Indonesian Stroke Foundation, Indonesia ada di urutan pertama dengan jumlah stroke terbanyak di Asia. Dampak fisik yang umum terjadi bagi penderita stroke adalah kelumpuhan atau kelemahan otot terutama ekstremitas atas dan bawah disisi yang sama. hal ini tentunya dapat mempengaruhi kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktifitas sehari-hari. Selain itu, masih ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami stroke seperti pola hidup yang tidak sehat, riwayat keluarga, usia, dan memiliki penyakit tertentu (hipertensi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, diabetes)
Disisi lain ada beberapa latihan yang bagus untuk diterapkan bagi penderita stroke, baik dengan dipandu oleh tenaga kesehatan maupun secara mandiri, salah satunya latihan range of motion yang dapat diterapkan penderita stroke.
ADVERTISEMENT
Range of Motion
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan guna mempertahankan atau memperbaiki tingkat kemampuan menggerakan persendian secara normal, dimana akan berdampak peningkatkan massa otot dan tonus penderita stroke. Range of motion dibagi menjadi dua; ROM aktif dan ROM pasif, ROM aktif dilakukan dengan menggunakan tenaganya sendiri tanpa bantuan orang lain sedangkan ROM pasif kebalikannya, dimana latihan tersebut dilakukan dengan bantuan orang lain.
Berikut gerakan Range of Motion:
a. Kepala dan leher
Tundukkan kepala kebawah menuju dada kemudian kembali keposisi semula, naikkan kepala keatas kemuadian kembali kebawah dan memutar kepela ke kanan dan kiri.
b. Bahu
Naikkan bahu ke atas kemudian kembali kebawah.
Abduksi adduksi: gerakan lengan menjauhi dan mendekati tubuh.
c. Siku
ADVERTISEMENT
Bengkokkan siku hingga jari-jari menyentuh dagu kemudian kembalikan ke posisi semula.
d. Pergelangan tangan
Bengkokkan keatas kemudian kebawah.
e. Jari-jari tangan dan ibu jari
Genggam jari-jari tangan kemudian lepaskan dan regangkan jari-jari tangan kemudian rapatkan kembali.
Genggam ibu jari kemudian lepaskan dan regangkan ibu jari kemudian dekatkan kembali.
f. Pinggul
Naikkan tungkai ke atas kemudian luruskan, gerakkan tungkai ke samping kemudian kembalikan keposisi semula dan putar tungkai kearah dalam dan luar.
g. Lutut
Gerakkan atau tekuk lutut kearah belakang kemudian kembalikan ke arah semula.
h. Mata kaki
Gerakkan kaki ke atas kemudian ke bawah.
i. Kaki
Memutar telapak kaki samping kedalam dan luar.
Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Setyowati dkk., (2023) dengan menunjukkan hasil latihan range of motion yang diberikan selama empat hari dan dilakukan 2x/hari selama 15 menit dapat meningkatkan kekuatan otot pasien stroke. Penelitian ini juga dilakukan oleh Natasya & Nooratri, (2024) dengan hasil peningkatan kekuatan otot pasien stroke dengan latihan range of motion pasif yang dilakukan di bangsal Neuro Center RSUD DR. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
ADVERTISEMENT
Penulis:
1. Patima, S.Kep., Ns
Mahasiswa Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Fitri Arofiati, Ns., MAN., Ph. D
Dosen Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Referensi:
ADVERTISEMENT