Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Norma dan Etik dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
15 Mei 2024 6:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan hak setiap individu (Ross et al., 2019). Rumah sakit sebagai lembaga yang menyediakan layanan kesehatan memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat (Nur Afnita, 2022). Namun, dalam konteks penerapan kebijakan di Rumah Sakit, seringkali terjadi berbagai fenomena yang memerlukan tinjauan lebih dalam, baik dari segi etika, nilai, norma maupun keadilan.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan yang dijalankan dalam konteks institusi kesehatan, seperti Rumah Sakit, memegang peranan penting dalam menentukan efektivitas operasional dan kualitas pelayanan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip kepemimpinan Islam dalam suatu kebijakan yang diadopsi oleh pimpinan Rumah Sakit, dengan fokus pada upaya meningkatkan norma, etika, kesejahteraan tenaga kesehatan dan kualitas pelayanan. Studi kasus dilakukan di salah satu Rumah Sakit di Jakarta, yang telah menerapkan prinsip kepemimpinan Islam dalam berbagai kebijakan. Dalam perspektif Islam, kesehatan bukan hanya sekadar masalah fisik semata, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip Islam dalam merancang dan melaksanakan kebijakan di Rumah Sakit.
Sebuah Rumah Sakit yang terletak di Pusat Kota dengan kapasitas 450 tempat tidur yang dibagi dalam 6 kelas dan telah memiliki musola di setiap departemen perawatan, di bawah kepemimpinan Direktur Utama, Rumah Sakit ini mengadopsi pendekatan kepemimpinan berbasis Islam dalam mengelola kebijakan internalnya. Salah satu kebijakan yang diimplementasikan adalah "Menekankan pentingnya Norma, Etika dan Kesejahteraan Karyawan Berbasis Keadilan."
Dalam kebijakan ini, prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab menjadi dasar bagi pengelolaan sumber daya manusia di Rumah Sakit tersebut. Adapun contoh implementasi penerapan nilai, norma, dan etika yang dilakukan oleh Perawat di Rumah Sakit seperti:
ADVERTISEMENT
Kepedulian dan Empati: Seorang pimpinan selalu menekankan kepada perawat untuk menunjukkan rasa kepedulian dan empati terhadap pasien dengan mendengarkan dengan seksama, memberikan dukungan emosional, dan memberikan perhatian yang tepat terhadap kebutuhan fisik dan psikologis pasien. Sikap tersebut sesuai dengan ajaran Rasul Muhammad SAW yang menunjukkan kepedulian dan empati terhadap umatnya untuk mendengarkan dengan seksama, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan emosional serta bantuan praktis. Sikap ini membantu memperkuat hubungan antara rasul dan umatnya, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik dan dapat dipahami.
Kerahasiaan: seorang perawat selalu dituntut untuk menghormati privasi pasien dan menjaga kerahasiaan informasi medis pasien. Perawat hanya diperbolehkan memberikan informasi kepada orang yang berwenang atau pasien itu sendiri, sesuai dengan aturan privasi yang berlaku. Sikap tersebut sesuai dengan ajaran Islam yaitu Amanah, bahwa seseorang harus mempunyai sifat dapat dipercaya dan tidak memberikan informasi yang tidak benar.
ADVERTISEMENT
Integritas: Seorang perawat berkomitmen untuk bertindak secara jujur dan etis dalam semua interaksi dengan pasien, keluarga, dan rekan kerja. Mereka memberikan informasi yang akurat dan tidak menyesatkan kepada pasien, serta menjaga standar profesionalisme yang tinggi. Sikap tersebut sesuai dengan ajaran dalam Islam yaitu (Sidiq) kebenaran yang dapat diartikan bahwa setiap orang harus betindak dengan jujur dan tidak berbohong dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
Implementasi nilai, norma, dan etika ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pasien, tetapi juga memperkuat profesionalisme dan reputasi profesi perawat di Rumah Sakit. Pimpinan juga menerapkan kebijakan bahwa setiap karyawan diberikan hak yang sama dalam mendapatkan fasilitas kesejahteraan, seperti tunjangan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Pemimpin Rumah Sakit juga memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan staf, dengan menyediakan program pelatihan dan bantuan kesehatan tambahan.
ADVERTISEMENT
Output dari kebijakan ini sangat signifikan. Pertama, tingkat kepuasan dan motivasi perawat meningkat secara signifikan. Perawat merasa dihargai dan diperlakukan secara adil, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kualitas pelayanan. Kedua, atmosfer kerja yang harmonis dan kolaboratif tercipta di antara staf, yang berdampak positif pada hubungan antar-personil dan kerjasama tim.
Selain itu, kebijakan ini juga mendapat tanggapan positif dari pasien dan keluarga mereka. Pelayanan yang diberikan oleh staf yang bersemangat dan berdedikasi menciptakan pengalaman positif bagi pasien, yang pada gilirannya meningkatkan citra dan reputasi Rumah Sakit di Masyarakat.
Penerapan prinsip kepemimpinan Islam dalam kebijakan pimpinan Rumah Sakit, membuktikan bahwa pendekatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan staf dan kualitas pelayanan. Dengan memprioritaskan nilai-nilai Islam seperti keadilan, kejujuran, dan empati, Rumah Sakit dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berorientasi pada pelayanan yang bermartabat. Oleh karena itu, penting bagi pimpinan Rumah Sakit untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam dalam merumuskan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan staf dan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Penulis: Heri Ariyanto1, Fitri Arofiati2
1Mahasiswa Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2Dosen Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Referensi
Nur Afnita, S. H. (2022). Hubungan budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan terhadap kinerja karyawan di rumah sakit. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur, 8(2), 73–79. Retrieved from https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
Ross, H. O., Hasanah, M., & Kusumaningrum, F. A. (2019). Implementasi konsep sahdzah (sabar dan huznudzan) sebagai upaya perawatan kesehatan mental. Khazanah: Jurnal Mahasiswa, 12(1), 73–82. Retrieved from https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
Brain Vector Health Technology Logo https://www.canva.com/design/DAGFM8hI_50/XKkuouNzv6Kv2HX5_929Jw/edit