Konten dari Pengguna

Penerapan Gaya Kepemimpinan Islam oleh Kepala Ruang Keperawatan

Magister Keperawatan UMY
Aktivitas Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
15 Mei 2024 7:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diagram Alir Penerapan Gaya Kepemimpinan Islam oleh Kepala Ruang Keperawatan
zoom-in-whitePerbesar
Diagram Alir Penerapan Gaya Kepemimpinan Islam oleh Kepala Ruang Keperawatan
ADVERTISEMENT
Kesuksesan suatu organisasi dalam Rumah Sakit tergantung dari banyak faktor, antara lain yaitu tingkat sumberdaya manusia termasuk di dalamnya perawat. Selain itu, pemimpin merupakan salah satu kunci yang sangat diperlukan karena seorang pemimpin mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama–sama melakukan aktivitas tertentu, demi tercapai satu atau beberapa tujuan (Hakim et al., 2021). Gaya kepemimpinan kepala ruangan merupakan yang diberikan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana. Kepala perawat ruangan adalah seseorang tenaga perawatan professional yang diberi tanggungjawab dan wewenang memimpin serta mengelolah kegiatan pelayan keperawatan di satu ruang rawat (Alshammari et al., 2024).
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama dan sistem kehidupan yang menghubungkan antara individu dengan berbagai dimensi kehidupan. Pemimpin dalam islam tidak hanya mengarahkan, membawahi, memerintah, akan tetapi lebih kepada teladan tanggungjawab (Andriyani et al., 2024). Siapapun yang ingin sukses menjadi pemimpin, maka sebaiknya ia banyak belajar gaya kepemimpinan Rasulullah. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menerapkan 4 gaya kepemimpinan nilai islam antara lain siddiq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas) (Shihabuddin et al., 2024). Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ ۖ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah. (Q.S Al-Anbiya:73)
ADVERTISEMENT
Penerapan gaya kepemimpinan Islam yang mencakup prinsip-prinsip "tabligh" (menyampaikan dakwah), "sidik" (kejujuran), "fatanah" (keberanian), dan "amanah" (kepercayaan) oleh seorang Kepala Ruang Keperawatan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk membangun budaya kerja yang bertanggung jawab, transparan, dan beretika. Berikut adalah cara-cara untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut:
Tabligh (Menyampaikan):
Seorang Kepala Ruang Keperawatan dapat menyampaikan nilai-nilai moral dan etika Islam kepada stafnya, termasuk pentingnya pelayanan dengan kasih sayang, kepedulian, dan kesabaran terhadap pasien. Kepala Ruang dapat menginspirasi stafnya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam praktik kerja sehari-hari, seperti memberikan perawatan dengan rasa hormat dan penghargaan kepada semua pasien tanpa memandang latar belakang atau agama.
Sidik (Kejujuran):
Kepala Ruang Keperawatan harus menjadi contoh dalam kejujuran dan integritas dalam semua aspek kepemimpinan dan tindakan mereka. Mendorong budaya transparansi di antara stafnya, termasuk dalam komunikasi mengenai kebijakan, prosedur, dan masalah yang mungkin timbul dalam lingkungan kerja.
ADVERTISEMENT
Fatanah (Keberanian):
Seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengambil keputusan sulit demi kebaikan bersama. Mendorong staf untuk berani dalam menyampaikan masukan, memberikan saran, dan berpartisipasi aktif dalam perbaikan proses kerja dan kualitas pelayanan.
Amanah (Kepercayaan):
Kepala Ruang Keperawatan harus memastikan bahwa setiap tugas atau tanggung jawab yang diberikan kepada staf dipercayakan kepada orang yang tepat berdasarkan kemampuan dan integritas mereka. Selain itu seorang Kepala Ruang harus menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh staf, pasien, dan pihak lain dengan bertindak secara adil, konsisten, dan amanah.
Kesimpulan
Setiap pemimpin memiliki cara dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam memimpin lembaga maupun organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip (tabligh, sidik, fatanah, dan amanah) seorang Kepala Ruang Keperawatan dapat menciptakan lingkungan kerja yang berdasarkan nilai-nilai Islam, yang mengarah pada pelayanan yang berkualitas, kepercayaan, dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Sehingga hal ini meningkatkan kinerja kerja perawat dalam pelayan keperawatan.
ADVERTISEMENT
Penulis
Yulianingsi A. Kuntuamas1*
Fitri Arofiati2
1Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2Dosen Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
*corresponding author
Referensi
Alshammari, W. S. T., Alshammari, A. S. M., Alshammari, T. K. D., Alresheedi, R. A. A., & Thayid, O. B. (2024). Situational Leadership Style In Nursing Management In Critical Care Units.
Andriyani, S., Hartini, T. I., & Ermawari, I. R. (2024). Analysis Of The Talented Towards Prophetic Wave Series Of Films | International Journal Of Research And Community Empowerment. Https://Journal.Edupartnerpublishing.Co.Id/Index.Php/Ijorce/Article/View/74
Hakim, A. L., Faizah, E. N., & Mas’adah, N. (2021). Analysis Of Leadership Style By Using The Model Of Hersey And Blanchard. Journal Of Leadership In Organizations, 3(2). Https://Doi.Org/10.22146/Jlo.64390
ADVERTISEMENT
Shihabuddin, A., Putra, R. M., & Andriani, T. (2024). Kepemimpinan Kenabian Dalam Konteks Kontemporer: Analisis Konsep, Praktik, Dan Tantangan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 5659–5673. Https://Doi.Org/10.31004/Jptam.V8i1.13274
Q.S Al-Anbiya/21.73.