Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Self Help Group Untuk Membantu Korban Bullying di Sekolah
13 November 2024 12:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, tindakan perundungan meningkat di seluruh dunia. Data dunia menemukan sebanyak 246 juta kasus perundungan di sekolah pada tahun 2020, mengalami peningkatan sebanyak 32% dibandingkan tahun 2019. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kasus perundungan pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Sementara itu, data penelitian Programme for International Students Assessment (PISA) menunjukkan bahwa mayoritas siswa di Indonesia mengalami perundungan di sekolah. Menurut data tersebut, Indonesia berada di posisi kelima tertinggi dari 78 negara dengan korban perundungan yang mendapat perlakuan negatif seperti diejek sebesar 22%, barang milik korban dirusak sebesar 22%, menyebarkan rumor yang tidak benar sebesar 20%, dikucilkan 19%, dipukuli 18%, dan mendapat ancaman 14%.
ADVERTISEMENT
Perundungan atau bullying di sekolah telah menjadi masalah yang meluas yang dapat menimbulkan dampak negatif seumur hidup bagi pelaku dan korban. Perundungan dapat memiliki efek permanen pada anak-anak dan remaja, yang bertahan hingga dewasa seperti meninggalkan sekolah, kerusakan fisik, masalah sosial dan psikologis seperti depresi, kecemasan, pikiran dan perilaku bunuh diri, kesedihan, penghinaan, kesehatan yang lebih rendah, dan penurunan harga diri. Intervensi anti-bullying di sekolah saat ini menjadi sangat penting dan harus dilakukan dengan pendekatan sekolah secara menyeluruh, yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa, staf sekolah atau guru, kepala sekolah dan orang tua. Ada banyak strategi yang efektif bagi guru dan orang tua untuk menghentikan perundungan yang bertujuan untuk mencegah hal – hal buruk itu terjadi. Oleh karena itu, salah satunya adalah menggunakan psikoterapi kelompok Self Help Group.
ADVERTISEMENT
Terapi kelompok atau self help group ini ditujukan kepada sekelompok orang yang mengalami masalah yang sama, sehingga mereka dapat saling bercerita tentang masalahnya, saling memberikan dukungan dan bantuan, serta berbagi pengalaman dalam mengalami suatu permasalahan atau dalam hal ini yang mengikuti terapi dukungan kelompok adalah siswa yang mengalami bullying di sekolah. Selama mengikuti kegiatan ini mereka mengaku bahwa merasa lebih tenang dan lega karena tidak merasa sendirian sebagai korban perundungan. Mereka juga merasa senang karena memiliki support system baru untuk berbagi dan mendapatkan penguatan. Dan hasilnya Self Help Group atau terapi kelompok pendukung terbukti efektif dalam membantu menangani masalah yang dihadapi oleh korban perundungan, termasuk dapat menurunkan tingkat kecemasan pada korban perundungan. Penurunan kecemasan yang dialami korban bullying ditandai dengan tidak adanya kekhawatiran yang berlebihan ketika bertemu dengan pelaku bullying, keluhan fisik berkurang, mampu menghindar agar pelaku tidak melakukan bullying lagi, mampu mengabaikan dan berani melaporkan kepada pihak sekolah atau orang tua setelah diintimidasi, serta mampu membuat siswa merasa menjadi diri sendiri tidak sendirian atau terisolasi, kepercayaan diri meningkat, memiliki peran terhadap orang lain. Kemudian Self Help Group mampu meningkatkan kualitas hidup korban perundungan di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena terapi ini membuat korban perundungan lebih mudah untuk bertahan hidup dan dapat menjalani kehidupan dengan baik karena merasa mendapat dukungan dari orang lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Referensi
1. Khoirunnisa M, Hikmatul Maula L, Arwen D. HUBUNGAN TINDAKAN BULLYING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI 1 TANGERANG. Jurnal JKFT. 2018 Dec;3:59.
2. Kusumawardani W, Nursalam N, Nihayati H. The Effect of a Combination of Group Therapy and Support on the Self-Efficacy and Deviant Behavior of Adolescents. Jurnal Ners. 2020 Jul;15:548–52.
3. Muhopilah P, Tentama F. BULLYING SCALE: A PSYCHOMETRIC STUDY FOR BULLYING PERPETRATORS IN JUNIOR HIGH SCHOOL. 2020 Jun
4. Salmiyati S. Pengaruh Self Help Group terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi. Journal of Health Studies. 2018 Apr;2:75–83
5. Shimaa Mohamed Eliwa, Salwa Abbas Ali Hassan, EhabAbdulaziz Al-Beblawy Gamalat Mustafa Abd El-Ghany. Effectiveness of behavioral program in reducing bullying among primary school students. NeuroQuantology. 2022;20(10):4612–24.
ADVERTISEMENT
6. Stewart J, Bernard ME. EMPOWERING THE VICTIMS OF BULLYING: THE “BULLYING: THE POWER TO COPE” PROGRAM. Journal of Evidence - Based Psychotherapies. 2023 Sep;23(2):147–72.
7. Syah ME. Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Menurunkan Kecemasan Korban Bullying Pada Siswa SMA. Tajdidukasi: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam. 2018;7(2):155–64.
8. Worrall H, Schweizer R, Marks E, Yuan L, Lloyd C, Ramjan R. The effectiveness of support groups: a literature review. Mental Health and Social Inclusion. 2018;22:85–93.