khanduri Molod, Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh

Muhammad Multazam
Blogger sejak 2012
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Multazam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tahunnya di tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah umat Islam di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, para ulama dan penulis sirah sepakat bahwa baginda Rasulullah SAW lahir di Mekkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal sekitar tahun 570 atau sering juga disebutkan sebagai Tahun Gajah.
ADVERTISEMENT
Aceh sebagai provinsi dengan populasi masyarakat muslim yang cukup besar memiliki tradisi tersendiri dalam perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sering disebut dengan maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh disebut dengan khanduri molod, umumnya tradisi ini dilakukan secara bersama antara warga gampong (desa) di meunasah (musolla) desa. Pelaksanaan khanduri molod tersebut akan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga, salah satu yang dipersiapkan adalah kuah beulangong (kari khas aceh) yang mana dananya juga didapatkan dari ripe (sumbangan) oleh warga desa.
Sumber Gambar : lambhuk-gp.bandaacehkota.go.id
Berikutnya, setiap keluarga yang memiliki rezeki lebih, juga bisa membawa hidangan ke meunasah untuk dihidangkan ke tamu-tamu yang telah diundang. Tamu undangan biasanya adalah warga desa lain sekitar desa yang sedang menyelengarakan khanduri molod tersebut, begitu juga sebaliknya, pada saat desa yang diundang tersebut menyelengarakan khanduri molod, mereka juga akan mengundang kembali warga desa dari desa sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Selain penyelengaraan khanduri molod di meunasah , bagi warga desa yang memiliki rezeki lebih juga bisa menyelengarakan khanduri molod di rumah mereka sendiri dan mereka akan mengundang kerabat-kerabatnya ataupun anak-anak yatim.
Bagi masyarakat Aceh khanduri molod dapat dikatakan sebagai hari raya ketiga setelah hari raya Idul Fitri, Idul Adha, uniknya lagi tradisi khanduri molod bisa berlangsung sampai 4 bulan setelah 12 Rabiul Awal, hal ini juga sejalan dengan antusiasme masyarakat Aceh dalam penyelengaraan khanduri molod, apakah itu yang dilaksanakan di meunasah, di rumah-rumah, ataupun di instansi-instansi seperti instansi pendidikan, instansi pemerintah atapun tempat tempat lain.
Baca Selengkapnya di :