Inovasi MMD Desa Wonosalam: Kelola Limbah Sampah Sayur & Buah Menjadi Ecoenzym

Mahasiswa KKN MMD UB bersama dengan perangkat desa Wonosalam mengolah limbah sampah menjadi Ecoenzym

Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang - Desa merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi untuk menghadirkan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, pengelolaan limbah menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Limbah rumah tangga, terutama sisa sayur dan buah, sering kali menjadi masalah lingkungan yang dapat mencemari dan menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Para mahasiswa KKN Universitas Brawijaya telah mengambil bagian dalam upaya membangun desa yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga Sayur dan Buah menjadi Ecoenzym, yang diinisiasi oleh Afrizal selaku mahasiswa KKN UB dan Dosen Fakultas Pertanian UB (Rizki Maulana Ishaq, SP., MP) yang juga merupakan Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 786. Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak limbah rumah tangga pada lingkungan, serta menghasilkan produk ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Ecoenzym adalah produk yang dihasilkan dari penguraian limbah organik menggunakan mikroorganisme tertentu. Ecoenzym mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mendekomposisi bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan ramah lingkungan. Ecoenzym memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pupuk untuk tanaman, cairan pembersih ramah lingkungan, dan pestisida organik untuk mengatasi hama pada tanaman. Dengan menggunakan eco enzyme, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan serta banyak lagi. Sehingga para mahasiswa KKN MMD Universitas Brawijaya ini berkolaborasi dengan masyarakat dalam menciptakan langkah-langkah efektif dalam pengolahan sampah organik.

Langkah-langkah yang telah kami lakukan bersama masyarakat sasaran program yang pertama dilakukan survei pada masyarakat setempat mengenai permasalahan limbah di Desa Wonosalam. Kemudian dilakukan penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya pengolahan ecoenzym. kegiatan selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pemilahan sampah serta pengelolaan limbah menjadi ecoenzym. Setelah proses fermentasi selesai, ecoenzym siap diproduksi sesuai dengan standar yang ditetapkan. setelah ecoenzym diproduksi maka dilakukan penerapan ecoenzym dalam kegiatan pertanian, perkebunan, atau pemanfaatan lahan.

"Melalui pendampingan pembuatan eco enzyme yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2023, kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah organik. Dengan mengubah limbah menjadi eco enzyme, kita dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat," kata Afrizal, perwakilan dari KKN MMD Universitas Brawijaya.

Program ini bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas KKN, tetapi menciptakan jejak berharga bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Atas keantusiasan, keberhasilan dalam mengurangi solusi, serta apresiasi dari banyak pihak, program kerja Pengelolaan Limbah/Sampah Rumah tangga menjadi Kompos dijadikan program utama dari kelompok kami yaitu MMD UB 786 Desa Wonosalam. Diharapkan, program ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan dan menuju desa berkelanjutan.

Mari kita bersama-sama mewujudkan desa yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan!