Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Road Trip kumparan: Mengenal Kearifan Taman Nasional Baluran
14 Februari 2018 0:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Moch Ismail Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Memulai keindahan Sabtu di pagi yang cerah di ujung provinsi Jawa Timur dengan berkumpul sarapan bersama dengan peserta Road Trip Kumparan lainnya di Hotel Santika kota Bayuwangi. Kami mulai beranjak melangkah keluar dari lokasi tempat kami untuk beristirahat untuk menantikan rangkai acara yang sudah dibuat oleh panitia Road Trip Kumparan, setelah mempersiapkan segalanya keperluan yang kami butuhkan kami mulai berangkat dan tak tersadar sebelum berangkat kami menyadari bahwa ada peserta teman kami yang kurang.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Fahmi Adimara dan Chandra yang sepertinya terlambat karena kelelahan dan terlelap di kamar, beberapa menit setelah kegaduhan mereka buat, mereka datang dengan keluh kesah "lapar belum sarapan" dengan perut yang kosong karena belum terisi mereka siap untuk mengawali semua aktivitas selanjutnya.. haha mereka berdua tidak melainkan adalah teman saya yang ada di Surabaya, hahaha terdengar sudah biasa untuk kami yang sudah mengenal mereka berdua tentang kegaduhan yang mereka buat, sama halnya dengan saya yang sering membuat kegaduhan juga.

Perjalanan yang membutuhkan sekitar satu jam kami berkendara dengan dipenuhi pemadangan pantai dan pepohonan yang elok kami mulai menginjakkan kembali di Kabupaten Situbondo untuk menuju Taman Nasioal Baluran. Tak terasa kami terlewat dari pintu masuk Taman Nasional Baluran, cukup jauh kami untuk mencari persimpangan untuk memutar balik mobil kami tak memudarkan semangat kami untuk menuju tempat tujuan.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai kami di loket pintu masuk Taman Nasional Baluran, panitia mencoba untuk membersihkan mobil untuk membuat mobil terlihat elok untuk diabadikan dengan senjata kami untuk merekam setiap momen. Beberapa selang waktu sang awan hitam datang tak disangka dan memutuskan kami untuk segera melanjutkan perjalanan. Dengan rintik hujan kami beranjak menuju Savana terbuka Taman Nasional Baluran, melewati jalan yang terjal dan penuh lubang tak memantaskan kami untuk tetap berjalan menuju tujuan kami, dan berkat kendaraan kami yaitu All New Toyota Rush kami sanggup untuk melewati segala rintangan yang ada dalam perjalanan.

Sesampai Savana terbuka Taman Nasional Baluran yang indah nan elok kami peserta melihat sekeliling yang dipenuhi rerumputan yang hijau dan tak hanya itu saja kami memiliki teman baru penghuni Taman Nasional Baluran, yaitu monyet yang lucu, dan jika beerbicara soal satwa di Taman Nasional Baluran terdapat 26 jenis satwa yang tinggal dikawasan Taman Nasional Baluran.
ADVERTISEMENT
Ada satwa yang ikonik, yaitu banteng. Di Taman Nasional Baluran juga memiliki 444 jenis tumbuhan yang berbeda dan memiliki 155 spesies burung yang berbeda di kawasan Taman Nasional Baluran. Yang harus kalian tau bahwa Kawasan Taman Nasional Baluran memiliki kurang lebih 25.000 ha, menurut yang saya baca di papan info Kawasan Taman Nasional Baluran, setelah saya berkeliling sebentar kami peserta diarahkan berbaris dengan tentunya dengan kendaraan kami untuk mengabadiakan momen ini, dengan waktu yang singkat kami harus segera melanjutkan lagi ke tempat tujuan kami berikutnya.

Setelah melewati Savana yang elok kami memasuki hutan dan disuguhi pemandangan satwa rusa, tak terlihat sekali pemandangan satwa seekor pun banteng yang saya ingin lihat. Tak perlu makan waktu lama kami sampai di Pantai Bama yang terletak di ujung Taman Nasional Baluran. Lantas ada peristiwa yang cukup epic setelah saya keluar dari mobil saya dengan membawa makan dan dikerumuni oleh sekawanan monyet yang meronta-ronta ingin mengambil makanan saya.

Bercengkrama dengan satwa monyet yang ada di Pantai Bama kami peserta mulai disuruh untuk mengisi perut kami untuk melanjutkan kegiatan menanam pohon bakau di Pantai Bama, di tempat ini saya mendapatkan pengalaman baru. Saya melihat sebuah senapan yang rusak untuk menakuti monyet yang mengganggu pengunjung Pantai Bama. Sesudah kami mengisi perut kami tak terasa kami harus menuju lokasi penanaman bibit pohon bakau yang cukup dekat dari lokasi tempat kami beristirahat, kami mulai berjalan dan ditemani rintikan hujan yang membuat perjalanan semakin seru, sesampai kami di tempat penanam bibit pohon bakau kami mendapatakan pengalaman dan pelajaran tentang merawat ekosistem dan menjaga kelestarian pantai.
ADVERTISEMENT


Tak terasa mulai sore kami harus mulai beranjak pergi dari Kawasan Taman Nasional baluran untuk menuju kembali ke Kota Banyuwangi. Perjalanan yang cukup elok dan penuh pengalaman baru bagi kami adalah hal yang tak bisa digantikan oleh apapun menurut pribadi saya sendiri.
Google Maps : Taman Nasional Baluran, Pantai Bama
Ikuti next tulisan artikel berikutnya dari saya.
mochismailakbar/11 Februari 2018
__________________________________________________________________________________________________________________________
Instagram : https://www.instagram.com/mochismailakbar/
Email : mochismailakbar@gmail.com