Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penciptaan Dunia Menurut Mitologi Mesir
10 Juni 2022 15:04 WIB
Tulisan dari Mochamad Rifqy Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Awal dari penciptaan dunia menurut mitologi Mesir sedikit berbeda dari mitologi yang lain. Pada umumnya awal penciptaan dunia berawal dari kekosongan atau kehampaan. Namun, dalam menurut mitologi Mesir berawal dari perairan tanpa batas semua masih berupa air dan belum ada cahaya atau gelap. Alam semesta tersebut disebut dengan Nun atau Nu. Kemudian dari kekacauan air, muncullah piramida besar yang disampingnya terdapat bunga lotus.
ADVERTISEMENT
Disaat bunga lotus mekar, diiringi munculnya Dewa Ra The God of The Sun atau dewa matahari sehingga keadaan alam semesta diselimuti dengan cahaya atau tidak gelap lagi. Dewa Ra menciptakan anak yang disebut dengan Shu atau The God of The Air dan Dewa Teftut atau dewa hujan. Shu dan Teftut menjelajahi luasnya perairan dalam kurun waktu yang lama, tetapi hal tersebut justru membuat Dewa Ra khawatir karena mereka menjelajahi terlalu jauh.
Dewa Ra mencopot matanya untuk mencari anak-anaknya sehingga Shu dan Teftut berhasil ditemukan. Hal tersebut membuat Dewa Ra merasa bahagia sampai meneteskan air mata. Tetesan dari air mata Dewa Ra menetes ke piramida besar yang berubah menjadi manusia. Disamping itu, Shu dan Teftut memiliki keturunan, yaitu Geb atau dewa bumi dan Nut dewi langit. Dengan demikian, bumi berhasil diciptakan.
ADVERTISEMENT
Setelah bumi diciptakan, bumi menjadi tempat tinggal bagi manusia. Kemudian Dewa Ra menjadi pemimpin alam semesta dengan gelar The First Firaun. Dalam hal ini, gelar firaun lebih mengacu pada kedudukan pemimpin tertinggi bukan firaun yang selayaknya dikenal sebagai pemimpin Mesir yang kejam.
Dewa Ra menciptakan sungai Nil sehingga menjadi awal mula manusia menciptakan peradaban yang bertujuan untuk memuliakan para dewa. Namun, Dewa Ra merasa khawatir terhadap cucunya yaitu Geb dan Nut jika anak dari cucunya tersebut melahirkan dewa baru yang dapat menggulingkan kekuasaan sebagai pemimpin alam semesta. Sehingga Dewa Ra melarang Geb dan Nut untuk memiliki keturunan.
Pada kenyataannya, Geb dan Nut justru tidak patuh pada kakeknya sehingga Dewa Ra memerintahkan anaknya Shu untuk memisahkan mereka berdua dengan cara mengalahkan Geb dan mengangkat Nut sampai tinggi. Namun, pada saat itu Nut sedang mengandung sehingga melahirkan dewa baru, yaitu Dewa Osiris, Isis, Seth, dan Nephthys. Sehingga kedudukan dari kesembilan dewa tersebut disebut dengan Ennead menurut mitologi Mesir.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran dari Dewa Ra ternyata terbukti dimana keempat dewa tersebut berhasil menggulingkan kekuasaannya sebagai pemimpin alam semesta. Dari kemenangan tersebut, Dewa Osiris dipilih sebagai dewa yang paling berkuasa. Disatu sisi, saudara dari Osiris juga menginginkan kekuasaan tersebut.
Dewa Osiris menjadikan Isis sebagai istrinya. Osiris membawa peradaban manusia dengan gaya hidup yang masih primitif. Kehidupan primitif hanya sebatas pertanian, menenun, dan membuat roti serta adanya aturan rukuk yang bertujuan untuk menertibkan manusia. Disatu sisi, Dewa Seth merasa cemburu melihat peradaban yang diciptakan oleh Dewa Osiris dan Isis terlihat damai dan subur. Rasa cemburu itu didukung Dewa Osiris yang berselingkuh dengan Nephthys istri dari Dewa Seth. Dari perselingkuhan tersebut melahirkan dewa baru, yaitu Dewa Anubis yang biasa dikenal dengan dewa kematian.
ADVERTISEMENT
Melihat kenyataan tersebut membuat Dewa Seth sangat marah sehingga menyusun rencana mengundang Dewa Osiris untuk datang ke perjamuan di kerajaannya dengan alasan untuk menghormati Dewa Osiris. Dewa Seth mengumumkan bahwa dia memiliki peti mati yang indah untuk diberikan secara gratis kepada para tamu undangan. Namun, dengan syarat ukuran tubuh harus sesuai dengan ukuran peti tersebut. Hal itu semata-mata dibuat untuk menjebak Dewa Osiris karena peti mati yang dibuat memang ditujukan kepada Dewa Osiris.
Merasa tertarik, Dewa Osiris mencoba peti mati tersebut dan Dewa Seth seketika langsung menutup peti mati yang sudah dia buat. Melihat hal tersebut, Dewa Seth berpikir untuk membuang peti tersebut ke sungai sehingga membuat Dewa Osiris mati karena tenggelam di sungai. Peristiwa tersebut membuat, Dewa Isis istri dari Dewa Osiris menangis.
ADVERTISEMENT
Dewa Nephthys mencari dan berhasil menemukan jasad Osiris . Lalu peti tersebut dibawa ke Mesir secara diam-diam. Ketika Nephthys pulang, Isis bertanya kemana Nephtys pergi. Disamping itu, Seth justru mengetahui darimana Nephthys pergi dan jasad Osiris disembunyikan. Mengetahui hal tersebut membuat Seth marah sehingga menghancurkan peti mati bahkan sampai memotong-motong mayat tersebut menjadi empat puluh dua bagian. Seth menyebarkan bagian mayat Osiris ke seluruh penjuru Mesir agar Isis tidak dapat menemukan mayat Osiris.
Ketika Isis kembali ke tempat peti mayat Osiris disembunyikan, seketeika membuatnya merasa tidak berdaya setelah melihat peti dari suaminya tersebut hancur. Merasa iba dengan Isis, Nephthys memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi dan menawarkan bantuan untuk menemukan letak potongan-potongan dari mayat Osiris yang sudah disebarkan Seth ke seluruh penjuru Mesir.
ADVERTISEMENT
Meskipun mereka menemukan bagian dari potongan-potongan tersebut tidak langsung dikubur, tetapi ditempa terlebih dahulu. Namun, pencarian tersebut menyisakan satu potongan anggota tubuh dari Osiris karena sudah dimakan oleh ikan. Meskipun demikian, Isis dan Nephthys berencana untuk memulihkan bagian dari tubuh Osiris dengan bantuan dari Dewa Anubis menjadi mumi.
Setelah dihidupkan kembali, Dewa Osiris menjadi penguasa dunia orang mati atau dunia neraka. Sebenarnya Dewa Osiris dan Isis memiliki anak yaitu Dewa Horus yang biasa dikenal sebagai dewa angin. Melihat penderitaan yang ditimpa oleh ayahnya membuat Dewa Horus ingin balas dendam untuk mengembalikan kekuasaan ayahnya dulu. Perselisihan Seth dan Horus dinilai oleh Dewa Ra sebagai hakimnya. Seth memberikan tantangan kepada Horus dimana mereka berdua harus berubah menjadi kuda nil dan harus tenggelam selama tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Melihat tantangan tersebut dimanfaatkan oleh Horus dengan memerintahkan Isis untuk membunuh Dewa Seth. Namun Isis tidak melakukan hal tersebut karena Isis merasa kasihan terhadap Seth sehingga membuat Horus memenggal kepala ibunya sendiri. Namun, Dewa Thoth sebagai dewa pengetahuan menurut mitologi Mesir menyelamatkan Dewa Isis dengan mengganti kepalanya dengan kepala sapi.
Perselisihan yang terjadi antara Dewa Seth dan Horus dirasa terlalu lama sehingga membuat peradilan dewa menuntut untuk rekonsiliasi. Hal tersebut dimanfaatkan Dewa Seth untuk berpura-pura dengan cara mengundang Horus untuk datang ke pestanya. Disaat malam tiba, Seth berusaha untuk melecehkan Horus agar tidak dapat dianggap sebagai penguasa. Namun, Horus berhasil membela diri dengan menangkalnya.
Merasa dilecehkan, Horus berusaha untuk balas dendam dengan bantuan Isis untuk mempermalukan Seth. Rencana tersebut berhasil sehingga Seth dipermalukan didepan para tamu dengan bertingkah aneh karena Seth memakan selada yang didalamnya terdapat benih yang dapat menyebabkan keracunan. Setelah kejadian tersebut, tahta penguasa diberikan kepada Dewa Horus.
ADVERTISEMENT