Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Ketika Harapan Redup di Tengah Realitas
3 Maret 2025 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mochammad Afdhal Virgieawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kegelapan bukan hanya tentang tidak adanya cahaya, tetapi juga tentang perasaan terjebak dalam ketidakpastian, ketidakadilan, dan ketidakberdayaan. Banyak orang menjalani hidup di bawah bayang-bayang kesulitan, di mana keadilan sulit ditemukan, kesempatan hanya berpihak pada segelintir orang, dan harapan semakin memudar.
ADVERTISEMENT
Di sudut-sudut kota, masih banyak yang berjuang sekadar untuk bertahan hidup—mereka yang tak memiliki akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan layak. Mereka yang suaranya tak didengar, hanya menjadi angka dalam statistik kemiskinan yang sering dimanipulasi demi kepentingan politik.
Sementara itu, di ruang-ruang kekuasaan, kegelapan lain menguasai. Ketamakan, korupsi, dan manipulasi menjadi pemandangan biasa. Para pemimpin yang seharusnya membawa terang justru sibuk memperkaya diri, meninggalkan rakyat dalam bayang-bayang ketidakpastian.
Hidup dalam kegelapan bukan sekadar masalah individu, tetapi juga masalah sistemik. Ketika keadilan berpihak pada mereka yang memiliki uang, ketika hukum hanya tajam ke bawah, dan ketika pendidikan menjadi barang mewah, maka yang terjadi adalah generasi yang tumbuh dalam keputusasaan.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah pekatnya kegelapan, selalu ada mereka yang berjuang mencari cahaya. Orang-orang yang tetap melawan ketidakadilan, memperjuangkan hak mereka, dan menyalakan harapan bagi sesama. Mungkin dunia tak akan pernah benar-benar bebas dari kegelapan, tetapi selama masih ada yang berani melawan, selalu ada harapan untuk fajar yang lebih terang.