Penamaan “Muhammad” Kepada Rasulullah SAW

Mochammad Ronaldy Aji Saputra
Guru MAN 2 Kota Malang, Penggiat Moderasi Beragama Jawa Timur, Anggota IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kab. Sumenep dan Anggota Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Kab. Sidoarjo.
Konten dari Pengguna
6 November 2020 6:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochammad Ronaldy Aji Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nabi Muhammad Foto: NU Online
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nabi Muhammad Foto: NU Online
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama merupakan sebuah penanda yang memiliki makna. Pemberian nama juga sekaligus doa orang tua yang memiliki harapan besar bagi anaknya. Lalu bagaimana dengan Rasulullah SAW mengapa diberi nama Muhammad? Pastinya terdapat makna penting dari nama Muhammad yang diberikan oleh orang tua Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Penamaan Muhammad kepada Rasulullah SAW terucap pertama kali oleh sang kakek Abdul Muthalib. Dalam ar-Rad al-Unuf wa Ma’ahu as-Sirah Nabawiyyah li ibni Hisyam yang merupakan syarah dari kitab Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam karya ulama Maroko yang bernama Imam Abu Qasim al-Suhaili dijelaskan bahwa orang-orang Makkah mempertanyakan pada Abdul Muthalib tentang nama yang diberikan pada cucunya itu. Hal ini disebabkan karena beberapa kerabat Abdul Muthalib tidak ada yang menggunakan nama Muhammad.
Abdul Muthalib mendapatkan nama Muhammad melalui mimpinya. Dalam mimpi itu Abdul Muthalib melihat rantai dari emas keluar dari punggungnya dimana ujung rantai menyebar ke langit, bumi, timur dan barat. Rantai itu berubah menjadi pohon yang setiap daunnya mengeluarkan cahaya, dan penduduk bumi di barat dan timur semuanya tergantung kepadanya. Dari mimpi itu ditafsirkan bahwa akan dilahirkan seorang anak dari tulang punggunnya yang akan diikuti manusia dari timur dan barat kemudian penduduk langit dan bumi akan memujinya. Dari mimpi itulah Abdul Muthalib menamai Rasulullah SAW bernama Muhammad.
ADVERTISEMENT
Ibnu Hisyam dalam Kitabnya Sirah Nabawiyah memberikan penjelasan bahwa ibunda Rasulullah SAW, Siti Aminah pernah didatangi malaikat pada saat mengandung. Malaikat tersebut menyampaikan "Sesungguhnya kau sedang mengandung pemimpin umat ini. Maka, ketika ia terlahir ke dunia, ucapkanlah, 'aku memohon perlindungan untuknya kepada Tuhan yang Maha Esa, dari kejahatan setiap orang yang hasud,' dan namai ia Muhammad."
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor dalam Channelnya Ahbaabul Musthofa Channel memberikan penjelasan bahwa nama Muhammad itu langka. Sebelum adanya Nabi Muhammad nama Muhammad itu belum didengar oleh masyarakat Arab. Nama Rasulullah itu terkenal ada dua yaitu Muhammad dan Ahmad. Di Bumi terkenal dengan nama Muhammad sedangkan di langit dikenal dengan Ahmad.
ADVERTISEMENT
Sebagian para Wali berpendapat mana yang lebih afdhol antara Muhammad dan Ahmad? Ada yang mengatakan Muhammad lebih afdhol dan Ada yang mengatakan Ahmad lebih afdhol. Muhammad lebih afdhol karena orang yang terpuji (mahmud) berasal dari isim maf’ul yang maksudnya dicintai oleh Allah sebelum dilahirkan. Sedangkan Ahmad lebih afdhol karena isim tafdhil (af’al) yaitu paling terpuji. Walhasil baik nama Muhammad maupun Ahmad, dia (Rasulullah SAW) paling afdhol karena telah dicintai oleh Allah dan juga berusaha yang paling dicintai oleh Allah SWT, tutur Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor.
Penamaan Muhammad kepada Rasulullah SAW juga memiliki makna rahasia. KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau dikenal dengan Gus Baha memberikan penjelasan bahwa dalam kitab Dalail An Nubuwah terdapat hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad ketika bercanda kepada para sahabatnya, Nabi memberikan penjelasan kepada para sahabatnya tentang mengapa Allah memberikanku nama Muhammad. Kemudian para sahabat bertanya, mengapa wahai Ya Rasulullah? Lalu Rasulullah menjawab agar kaum kafir bingung. Ketika Abu Jahal dan Abu Lahab mengolok-olok Nabi Muhammad dengan kata Muhammad pembohong, Muhammad penipu. Padahal mereka orang Arab mengerti makna Muhammad berarti orang yang dipuji. Jadi ketika Abu Lahab dan Abu Jahal kalau memanggil hai orang yang terpuji, kamu itu bohong kan paradoks semua, tutur Gus Baha.
ADVERTISEMENT
Imam Abdirahim bin Ahmad Al Qadhiy dalam kitabnya Daiqoqul Akhbar memberikan keterangan makna Ahmad dan Muhammad. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan makhluknya sholat sebagaimana gambar tulisan “Ahmad” yaitu:
Kemudian Allah SWT menciptakan makhluk seperti gambar tulisan “Muhammad”, yaitu: