Jamais Vu, Saat Situasi yang Familiar Terasa Asing dan Baru

MOH ARI PUTRA WIRAYUDA
Mahasiswa Psikologi di Universitas Brawijaya, menulis untuk diri sendiri di masa depan.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2022 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MOH ARI PUTRA WIRAYUDA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi: ruangan bergaya kuno. sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi: ruangan bergaya kuno. sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Saat kita menyebut nama kita sendiri dengan repetisi yang berulang, lama-kelamaan kata itu mulai terasa aneh. Nama yang kita sebut terus menerus menjadi semakin asing dan seolah itu bukanlah kata. Atau saat kita memasuki kamar kita sendiri, semua barang di dalamnya dan juga penempatannya membuat kita merasa di tempat asing.
ADVERTISEMENT
Kita mengenal ruangan itu, kamar kita sendiri, tapi di momen itu juga kamar tersebut nampak asing dan seperti tempat yang baru kita kunjungi. Jika kalian pernah mengalami perasaan seperti itu, maka kemungkinan kalian mengalami fenomena yang disebut sebagai jamais vu.
Tentu kita sudah cukup familiar dengan istilah déjà vu, sebuah fenomena dimana kejadian yang sedang dialami terasa seperti pernah terjadi sebelumnya. Namun, kali ini kita akan membahas fenomena yang berlawanan dengan déjà vu, yaitu jamais vu.
Kata jamais vu berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti “tidak pernah terlihat”. Sedangkan secara definisi, jamais vu diartikan sebagai perasaan intens dimana keadaan ataupun lingkungan sekitar dirasa baru dan asing, meskipun kenyataannya sudah pernah dialami sebelumnya (Burwell et al., 2017).
ADVERTISEMENT
Fenomena ini berbeda dengan hilang ingatan dimana kita melupakan hal yang sebelumnya kita kenal. Pada jamais vu, kita tidak kehilangan memori akan hal tersebut, tetapi lebih seperti perasaan asing bahwa kita pernah mengenalinya.
Misalnya saat kita mengucapkan kata “rumah” secara berulang-ulang, semakin banyak pengulangan kita dalam mengucapkan kata tersebut. Kata “rumah” mulai menjadi asing dan kehilangan artinya, bahkan sampai merasa bahwa “rumah” bukanlah sebuah kata yang nyata.
Jamais vu terjadi dalam jangka waktu yang singkat yaitu hanya beberapa detik saja. Dan, karena keanehan fenomena ini, banyak orang tidak menceritakan pengalaman mereka terkait jamais vu.
Dalam jurnal yang bertajuk “The the the the induction of jamais vu in the laboratory: word alienation and semantic satiation” yang tertib pada tahun 2020. Chris Moulin, Ph.D melakukan eksperimen untuk meneliti fenomena jamais vu ini.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan 94 partisipan yang merupakan mahasiswa psikologi Universitas Leeds. Partisipan penelitian ini diberikan tugas yang nampak seperti hukuman dari guru sekolah dasar, yaitu menuliskan kata secara berulang.
Sebanyak 70% dari partisipan ternyata melaporkan fenomena yang diklasifikasikan sebagai jamais vu. Mereka mulai merasakan bahwa kata yang mereka tulis mulai terasa asing dan tidak nyata.
Lalu apa yang menjadi penyebab dari jamais vu ini? Belum banyak riset yang meneliti tentang fenomena jamais vu. Namun, Moulin menduga bahwa otak bagian lobus temporal berkaitan dengan fenomena ini.
Lobus temporal merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses memori dan facial recognition. Diketahui juga bahwa, sama seperti déjà vu, jamais vu kerap dialami orang sebagai gejala epilepsi lobus temporal. Selain itu, orang dengan gejala migrain juga mengalami perasaan yang diasosiasikan dengan jamais vu.
ADVERTISEMENT
Satu fenomena yang juga terkait dengan jamais vu yaitu Capgras delusion. Itu adalah sebuah sindrom di mana seseorang menganggap orang-orang disekitarnya telah digantikan dengan orang lain yang identik.
Meskipun jamais vu adalah fenomena yang nampak aneh, nyatanya jamais vu tidaklah berbahaya. Karena fenomena ini tidak memberikan dampak signifikan dan hanya terjadi dalam jangka waktu yang sangat singkat. Apakah kalian juga pernah mengalami fenomena jamais vu ini?

Referensi:

Burwell, R. D., & Templer, V. L. (2017). Jamais vu all over again. Nature neuroscience, 20(9), 1194–1196. https://doi.org/10.1038/nn.4625
Journey, J. W. (2022, January 27). Jamais Vu Is Not Déjà Vu. It’s Quite the Opposite. Howstuffworks.
Moulin, C. J. A., Bell, N., Turunen, M., Baharin, A., & O’Connor, A. R. (2021). The the the the induction of jamais vu in the laboratory: word alienation and semantic satiation. Memory, 29(7), 933–942. https://doi.org/10.1080/09658211.2020.1727519
ADVERTISEMENT
Rosalina, D. (2022, July 2). Apa Itu Jamais Vu? CXO Media. https://www.cxomedia.id/science/20220701152009-43-175424/apa-itu-jamais-vu