Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
6 April, Perdamaian dan Asian Games
6 April 2018 9:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Fuad Albar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tinggal menghitung hari perhelatan olahraga Internasional Asian Games akan dimulai di Jakarta dan Palembang. Setiap Negara sibuk mempersiapkan tim nasionalnya masing-masing untuk merebut kemenangan di ajang bergengsi 4 tahunan ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai tuan rumah mempunyai beban moral yang sangat tinggi untuk dapat merebut juara pada Asian Games nanti. Tak lupa, persiapan infrastruktur pertandingan baik fisik maupun nonfisik dikejar agar mencapai target baik dari sisi penyelenggaraan pertandingan maupun pelayanan terhadap delegasi-delegasi atlet seluruh negara Asia.
Terkait dengan pelayanan terhadap para tamu, panitia pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC), pada pertengahan Maret kemarin telah menutup perekrutan relawan (volunteer) yang nanti bertugas secara bergantian di lapangan untuk melayani jalannya pertandingan dan tamu-tamu negara dari pejabat hingga para atlet itu sendiri. INASGOC menyatakan membutuhkan sekitar 20.000 relawan untuk melayani sekitar 12.000 atlet dan official dari 45 negara dan 5.000 media.
Pelaksanaan ajang olahraga sekelas Asian Games memang sangat menyita perhatian banyak orang. Terlebih para pendukung olahraga-olahraga favorit seperti sepakbola, bulutangkis, basket, dan beberapa cabang olahraga lainnya. Ajang seperti ini juga berdampak pada kehidupan masyarakat, baik langsung maupun tidak. Misalnya, dari sisi ekonomi akan sangat menguntungkan bagi mereka yang berusaha untuk menjual pernak-pernik Asian Games seperti kaos, jaket, topi, souvenir, dsb.
ADVERTISEMENT
Namun hal lain yang tak kalah penting adalah terkait dengan keamanan selama pertandingan berlangsung. Indonesia terkenal dengan supporter yang fanatik untuk beberapa cabang olahraga, seperti sepakbola misalnya.
Beberapa kompetisi dalam negeri selalu diwarnai dengan kekerasan hingga memakan korban. Fasilitas olahraga pun tak luput dari tangan jahil para oknum. Terakhir, stadion kebanggaan Indonesia Gelora Bung Karno menjadi korban oknum supporter pada saat pertandingan final Piala Presiden antara Persija Jakarta dan Bali United, Februari lalu.
Olahraga memang mempunyai dampak multidimensi, namun seringkali orang hanya melihat sisi prestasinya saja. Ya, karena memang itulah yang membanggakan. Sisi lain dari olahraga hanya menjadi perhatian dan fokus beberapa kelompok kecil saja.
Olahraga sebagai instrumen pembangunan manusia, olahraga sebagai media promosi perdamaian, olahraga sebagai media pembinaan dan pembangunan karakter generasi muda. Semua dimensi ini belum terlalu serius menjadi perhatian banyak orang, padahal dimensi-dimensi ini dapat membawa dampak yang lebih besar dari sekedar prestasi di lapangan atau arena pertandingan.
Tanggal 6 April adalah Hari Internasional Olahraga untuk Pembangunan dan Perdamaian atau International Day of Sport for Development and Peace. Kampanye ini diinisiasi oleh sebuah lembaga sosial Peace and Sport dengan slogan "April6" dan simbol kartu putih sejak 2014 lalu. Di Indonesia kampanye olahraga untuk perdamaian seperti ini belum terlalu populer. Namun komunitas sepakbola sosial Uni Papua dengan Yayasan Generasi Indonesia Internasional (IDGEN) selalu menjadi bagian dari kampanye Internasional ini.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap kegiatannya, IDGen Uni Papua selalu menanamkan nilai-nilai perdamaian kepada setiap anak binaannya. Kali ini, IDGEN Uni Papua ikut dalam kampanye April6 dengan melibatkan semua cabang komunitasnya yang tersebar dari Aceh hingga Papua dengan mengangkat kartu putih sebagai simbol olahraga untuk pembangunan dan perdamaian.
General Manager IDGen, Alberth Yomo atau biasa disapa Abe, mengajak kepada seluruh masyarkat Indonesia terutama para pecinta olahraga untuk ikut ambil bagian dalam kampanye ini dengan memposting foto di media sosial masing-masing sambil memegang kartu putih.
Ia berharap dengan adanya kampanye "April6" atau kartu putih ini, masyarakat Indonesia dan khususnya para pecinta olahraga dan supporter baik sepakbola maupun olahraga lain lebih menyadari akan pentingnya perdamaian dan peran olahraga terhadap keberlangsungan hidup orang banyak. Sehingga tidak ada lagi kekerasan, diskriminasi, provokasi dan tindakan anarkis lain yang mewarnai dunia olahraga.
ADVERTISEMENT
Abe menambahkan, apalagi Indonesia sebentar lagi akan menjadi tuan rumah dan menyambut para delegasi dari berbagai negara dalam ajang Asian Games. Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia bukan hanya fanatik dalam mendukung tim-tim kebanggaan kita, tapi kita juga bangsa yang mencintai perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan sportivitas dalam setiap ajang olahraga.