Indonesia menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Apa Maknanya bagi Uni Papua.

Fuad Albar
Menulis adalah cara saya memahami diri saya sendiri
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2018 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fuad Albar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indonesia menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Apa Maknanya bagi Uni Papua.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Apresiasi yang tinggi patut kita berikan pada pemerintah Indonesia terutama para diplomat Indonesia yang gigih memperjuangkan masuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Ini bukan kali pertama, Indonesia pernah masuk sebagai anggota DK untuk pertama kalinya pada tahun 1973-1974, kemudian pada 1995-1996, dan pada tahun 2007-2008.
ADVERTISEMENT
Indonesia berhasil mewakili kawasan Asia Pasifik setelah bersaing ketat dengan Maladewa pada sidang umum PBB Jumat 8 Juni di New York. Indonesia meraih 144 suara dari negara-negara anggota PBB, sedangkan Maladewa mendapatkan 48 suara.
Menlu RI Retno Marsudi, menyebutkan 4 komitmen Indonesia sebagai anggota DK PBB. Pertama, memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global dengan mendorong budaya dialog untuk penyelesaian konflik. Kedua, menguatkan sinergitas antar negara-negara dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian. Ketiga, Indonesia mendorong terbentuknya Global Comprehensive Approach dalam memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme, dan terkahir Indonesia juga mendorong kemitraan global untuk mencapai perdamaian dunia.
Lantas apa artinya pencapaian ini bagi elemen bangsa?
Uni Papua (UP) sebagai organisasi yang konsisten menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan melalui kegiatan sepakbola menganggap momentum ini sebagai sesuatu yang berharga bagi mereka. Apa yang telah dilakukan dari pelosok Papua hingga menyebar ke berbagai pelosok nusantara dengan gerakan sepakbola sosialnya seakan tidak sia-sia. Eksistensi Uni Papua dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian melalui sepakbola juga turut menyumbang sedikit banyak perhatian dunia kepada Indonesia yang aktif mempromosikan dan menciptakan iklim perdamaian dunia. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penghargaan dari luar negeri, seperti Global Family Award tahun 2015 dari Pemerintah Finlandia, FIFA Diversity Award dari FIFA pada tahun 2017, Hassan Wirajuda Perlindungan Award dari Kementerian Luar Negeri RI pada tahun 2017, Creative Sport Award dari Pemerintah Uni Emirat Arab pada tahun 2016 dan beberapa penghargaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penghargaan diatas merupakan pengakuan dunia terhadap elemen bangsa Indonesia yang secara aktif ikut menjamin terciptanya perdamaian dunia.
CEO Uni Papua Harry Widjaja menyambut baik keanggotan Indonesia dalam DK PBB. Harry berkomitmen untuk terus menyemai perdamaian dalam diri generasi muda melalui kegiatan-kegiatan Uni Papua di seluruh cabangnya. Menyambut momentum berharga ini, lanjut Harry, Uni Papua berkomitmen untuk mengadakan kampanye perdamaian bersama perwakilan negara-negara sahabat di Jakarta melalui kegiatan Football for Peace 2018. Uni Papua juga akan mengadakan kampanye nasional melalui kegiatan Sepakbola untuk Perdamaian yang akan dilaksanakan di 4 kota yakni Banda Aceh, Jakarta, Bali dan Manokwari dalam rangka memperkokoh persatuan dan perdamaian Indonesia. Selain itu, Uni Papua akan terus menanamkan nilai-nilai perdamaian kepada generasi muda Indonesia melalui 34 cabangnya yang telah tersebar di diberbagai Propinsi dengan materi-materi resolusi konflik, perlindungan anak, dan materi-materi coaching yang berkaitan dengan perdamaian. Terakhir Harry menambahkan, Gabriel Edoway akan dipromosikan sebagai duta perdamaian untuk Indonesia dan dunia. Gabriel Edoway atau disapa Gaby, adalah duta anak Uni Papua yang beberapa waktu lalu videonya menjadi viral di media sosial karena berbicara tentang ke-Indonesiaan, toleransi, dan perdamaian yang diajarkan dalam sepakbola sosial Uni Papua.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Harry, penasehat Uni Papua, Yuli Mumpuni Widarso yang juga mantan Duta Besar RI untuk Spanyol menyampaikan, bahwa Uni Papua harus berperan aktif mendukung pemerintah dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kegiatan-kegiatan kreatif seperti Football for Peace. Lanjut Yuli, terpilihnya Indonesia sbg anggota tdk tetap DK PBB kiranya menunjukan kepercayaan masyarakat internasional thdp kemampuan dan komitmen RI terhadap upaya pemeliharaan perdamaian dan keamanan dunia, yg selama ini telah ditunjukan RI dalam membantu mencari solusi atas berbagai konflik di dunia melalui pendekatan dialog dan kerjasama. Selama RI dalam posisi anggota tidak tetap DK PBB, RI mempunyai peluang yg lebih besar untk ikut berperan aktif dalam penyelesaikan konflik internasional, hal mana merupakan amanah mukadimah UUD 45 paragraf 4: Ikut melaksanakan ketertiban dunia dst. Politik luar negri (polugri) merupakan kelanjutan dari aspirasi di dalam negeri. Bukan proses yg terputus. Kebijakan luar negri dan dalam negri harus saling mendukung dan memberi manfaat. Kepercayaan masyarakat internasional kepada RI bukan hanya kepada Pemerintah melainkan juga kepada seluruh bangsa Indonesia. Mari kita sebagai salah satu komponen bangsa ikut mendukung agar kepercayaan dan tanggung jawab tersebut dapat ditunaikan oleh RI dengan baik. Seluruh komponen masyarakat dpt berkontribusi misalnya dengan memberi saran gagasan maupun berperan dalam upaya pemeliharaan perdamaian dan keamanan dunia. Masyarakat tidak mendukung dan tidak terlibat dalam organisasi dan aksi terorisme, sudah merupakan wujud kontribusi nyata. Masyarakat melakukan dialog dan kerjasama untuk mempromosikan harmoni dan toleransi, jg sdh merupakan bentuk kontribusi. Tutup Yuli yang saat ini menjabat sebagai Direktur Center for Dialog and Cooperation among Civilizations (CDCC) pimpinan Din Syamsuddin.
Indonesia menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Apa Maknanya bagi Uni Papua. (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT