Ini Sejarah Sepeda Tua yang dikendarai Jokowi di Jogja

Fuad Albar
Menulis adalah cara saya memahami diri saya sendiri
Konten dari Pengguna
23 Maret 2019 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fuad Albar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jokowi dan Ibu Iriana menaiki sepeda onthel di Jojga. Foto : Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ibu Iriana menaiki sepeda onthel di Jojga. Foto : Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Capres Jokowi bersama sang istri, Iriana, hari ini sempat bersepeda sepanjang kurang lebih 1 kilometer. Mereka bertolak di seputaran perempatan Mirota kampus, ke arah bunderan Panti Rapih, lalu menuju ke selatan menyusuri jalan Cik Di Tiro, jalan Suroto lalu berakhir di stadion Mandala Krida Yogyakarta, lokasi berlangsungnya acara deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ada yang unik dengan bentuk sepeda onthel yang dikendarai oleh Jokowi. Keunikan itu ada pada rangka besi tambahan serupa meja di bagian depan sepeda tersebut. Menurut sang pemilik sepeda itu, Ananta A. Oedan, sejatinya itu merupakan sepeda yang dirancang khusus untuk dipakai oleh para pegawai pos jaman baheula, persisnya di awal kemerdekaan Indonesia. "Meja" itu difungsikan sebagai landasan untuk menaruh tas berisi paket atau surat.

Falter, sepeda terkuat buatan Jerman

Ananta mengisahkan bahwa sepeda itu diduga dibuat tahun 1948. Merknya Falter, pabriknya di Jerman. Seniman yang tengah studi S3 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini membeli sepeda tersebut sekitar 5 tahun lalu seharga Rp 6 juta. Dia lupa siapa pemilik sepeda itu karena dia mengoleksi banyak sepeda sehingga kurang hafal satu persatu.
Lambang Ngengat yang menjadi ciri khas sepeda falter. Foto : https://web.facebook.com/photo.php?fbid=10208919608778691&set=p.10208919608778691&type=3&theater
Falter bike. Foto : https://web.facebook.com/photo.php?fbid=10208919610658738&set=p.10208919610658738&type=3&theater
Ada beberapa merek sepeda pos yang digunakan Kantor Pos Indonesia di tahun 1950an. Salah satunya bermerek Falter buatan Jerman yang dikendarai Jokowi tersebut. Tampilan karakteristik sepeda pos Falter ini menggunakan hub belakang torpedo sachs, gir bintang dengan ukuran rantai lebar 0,5 cm, sedang rem depan model stempel melalui baut setang.
ADVERTISEMENT
Bila kita menengok masa lalu, sepeda merek Falter yang berarti ngengat (sejenis kupu-kupu), merupakan salah satu merek tradisional dari Bielefeld, Jerman. Kala itu, Bielefeld yang terletak di kawasan hutan Teutoburg itu selama beberapa dekade merupakan pusat industri sepeda di Jerman. Sementara pabrik sepeda Falter ini memiliki pangsa pasar yang tergolong kuat.

Tumbuhnya Industri Sepeda di Jerman

Munculnya Durkopp yang mulai memproduksi sepeda pada 1886, memicu tumbuhnya produksi sepeda sebagai industri baru di Jerman. Secara bertahap, bisnis sepeda tumbuh dengan pesat, mulai dari penjualan roda, komponen dan aksesoris sepeda. Terutama pada dekade 1920an, ada banyak pengusaha mulai berbisnis sepeda, karena mereka melihat masa depan ekonominya ada dibisnis alat transportasi tersebut. Nah, salah satunya adalah pabrik sepeda Falter.
England Postman. Foto : https://web.facebook.com/473800245992325/photos/p.1452426208129719/1452426208129719/?type=3&theater
Pada 1923, perbaikan sepeda bernama Bielefelder Fahrradwerk Thomas & Co dimulai dengan persiapan membuat sepeda Falter. Pihak produsen ingin pengembangan sepeda Falter ini seperti ciri khas ngengat (sejenis kupu-kupu) yang sedang berkembang (metamorfosis). Pada 1926, pasangan suami istri Max Tallardt dan Louise terlibat dalam bisnis sepeda Falter, karena perbaikan sepeda ini dalam keadaan kritis menuju kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Pada 1927, Max Tallardts dan istri mendirikan pabrik sepeda (Fahrradfabrik) Falter. Kala itu, Max Tallardt menyewa ruangan di Johanniswerkstraße. Dalam perjalanannya, bisnis sepeda Falter mengalami kesuksesan. Dalam rangka untuk memenuhi permintaan sepeda Falter yang semakin meningkat, maka pada 1930, Falter memindahkan pabriknya ke bangunan yang lebih besar di Küglerstraße. Alhasil, di tahun 1932, sekitar 100.000 unit sepeda Falter diproduksi. Tak puas dengan sepeda, Falter pun mulai membuat skuter dan sepeda anak (kinderradern).

Produksi 1 juta unit dan untuk Kebutuhan Militer

Pada 15 Desember 1940, pabrik Falter telah penyelesaian 1 juta unit sepeda. Falter Raders dapat dirayakan bahkan setelah operasi harus dikonversi ke produksi militer. Bahkan menghasilkan suku cadang untuk Panzerwagenbau.
ADVERTISEMENT
Pada 30 September 1944, pabrik Falter mengalami kerusakan berat akibat terkena bom saat perang dunia kedua (WW 2). Produksi pabrik Falter pun berhenti.
Pada 1946, setelah mendapat ijin (permit) dari militer Inggris yang menduduki Jeman. Desember 1945, merupakan awal baru perusahaan Falter dengan memproduksi handkarren, waschepfahlen, dan haushaltsartikeln, maka produk kendaraan Falter dari semua jenis datang ke bisnis ini.
Pegawai PTT atau Posts Telegraafend Telefoon di Belanda menggunakan sepeda Falter. Foto : https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1332382390209243&set=p.1332382390209243&type=3&theater
Pada 1960, pabrik firmiert berubah nama menjadi Falterfahrrad-werke yang dipimpin oleh Alfred Rahe dan putranya, Wolfgang Rahe. Bomingnya sepeda lipat telah membantu industri sepeda Falter dari krisis penjualan, Sepeda lipat Butterfly adalah salah satu merek pertama di Jerman. Andalan lainnya adalah produksi massal fork (garpu) depan Falter.
Pada 2000, akuisisi Falter sebagai perusahaan keluarga dengan Bernd Lasch dan Lothar Traphöner. Setahun kemudian pabrik Falter kembali berlangsung setelah Bielefeld-Oldentrup diberi fasilitas manufaktur modern. Falter FC 50, sedang dikembangkan oleh Raddesigner. Perusahaan ini memiliki sekitar 45 karyawan.
ADVERTISEMENT
Nah, sudah tahu kan sejarah sepeda Falter yang dikendarai Jokowi di Jogja. Tapi ngomong-ngomong, sepeda Falter milik pak Ananta, sekarang harganya jadi berapa yah setelah dinaiki pak Presiden?
Sumber : https://web.facebook.com/Oldbike-in-History-473800245992325/