Konten dari Pengguna

Islam dan Sejarah: Dalam Sejarahnya yang Panjang

Khalil
Mahasiswa S1 Ilmu Tasawuf UIN Jakarta Amorpati" Pemimpin Cinta"
13 Februari 2025 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Islam dalam sejarahnya yang panjang Gambar:www.shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Islam dalam sejarahnya yang panjang Gambar:www.shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Islam adalah agama universal sebagai rahmatan lil ‘alamin yang kaya dan penuh makna di dalamnya. Islam bukanlah agama minim literatur, melainkan pusatnya literatur. Asín Palacios, seorang orientalis asal Spanyol, mengatakan betapa berutang budinya orang Barat terhadap ilmuwan Islam. Al-Farabi, Ibnu Sina, Abu Bakar Zakaria ar-Razi, Ibn Rusyd, Ibnu Arabi, Jalaluddin Rumi, dan yang lainnya adalah ilmuwan Muslim yang besar. Sampai saat ini, karya-karya mereka masih sering dikaji. Hal ini menunjukkan betapa kayanya Islam akan literatur keilmuan, baik dalam bidang keagamaan maupun sains.
ADVERTISEMENT
Islam sebagai agama yang datang terakhir bukan karena Islam belum ada sebelumnya, melainkan Islam disempurnakan di masa Nabi Muhammad saw. Salah satu kesalahan sejarah saat ini adalah mengatakan bahwa Islam baru ada pada Nabi Muhammad. Padahal, kenyataannya, sari pati Islam sudah ada sejak Nabi Adam a.s. Kecenderungan umat terdahulu adalah menyembah Tuhan yang satu. Mereka beranggapan bahwa Tuhan itu hanya satu. Hal ini menjadi bukti bahwa sari pati Islam sudah ada sejak dulu.
Ketika Nabi Adam turun ke bumi, tidak ada manusia selain Nabi Adam, jadi mustahil semenjak saat itu keyakinan manusia berbeda-beda. Nabi Adam turun ke bumi, tetapi tahunnya belum begitu jelas—tahun berapa dan sebagainya. Dalam sejarah, kebanyakan hanya sekadar mengira-ngira, belum tahu yang sebenarnya. Kita tidak tahu setelah Nabi Adam ada kejadian apa sehingga manusia terpecah dan mempunyai keyakinan serta cara yang berbeda-beda. Akan tetapi, secara logika, orang yang dekat dengan Nabi Adam tidak akan keliru dalam keyakinannya kepada Tuhan. Para nabi terdahulu bukanlah orang-orang yang berbeda, melainkan satu darah, sehingga lebih masuk akal apabila mereka mempunyai kesamaan dalam ajarannya. Para nabi terdahulu dapat dipastikan mengajarkan tentang penyembahan kepada satu Tuhan.
ADVERTISEMENT
Sejarah bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu sejarah yang jujur dan sejarah yang tidak jujur. Sejarah yang jujur biasanya tersembunyi karena memang merupakan kebenaran, sedangkan sejarah yang tidak jujur entah karena suatu kepentingan atau memang karena kesalahan dalam pemahaman. Sejarah yang tidak jujur biasanya mudah dicari karena ketidakbenarannya. Kebenaran terkadang datang di akhir karena memang keberadaannya disembunyikan.
Islam datang terakhir untuk memperbaiki kekeliruan yang terjadi. Selain itu, Islam mencoba menyempurnakan ajaran-ajaran terdahulu yang dibawa oleh para nabi sebelumnya.