Konten dari Pengguna

Bahaya Narkoba di Lingkungan Remaja

Mohamad Azriel Rizki Sudrajat
Mahasiswa Unversitas Pamulang - Teknik Informatika S1
25 Oktober 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Azriel Rizki Sudrajat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Image (https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Image (https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba merusak nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, mengancam persatuan, dan menggoyahkan keadilan sosial yang diimpikan dalam Pancasila. Saat narkoba masuk ke dalam kehidupan masyarakat, dampaknya jauh lebih besar dari sekadar kerusakan fisik dan mental; narkoba menghancurkan nilai-nilai yang kita junjung tinggi sebagai bangsa.
ADVERTISEMENT
Narkoba, atau narkotika dan obat-obatan terlarang, mencakup zat-zat yang dapat memengaruhi fungsi otak dan perilaku manusia. Penyalahgunaannya tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga membawa konsekuensi sosial, ekonomi, dan budaya yang merusak. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan zat-zat terlarang yang tidak sesuai dengan ketentuan medis, yang dapat mengakibatkan efek merugikan bagi pengguna dan lingkungan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan mental, kerusakan organ, hingga kematian. Pengguna narkoba sering kali mengalami depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya. Dalam jangka panjang, kesehatan fisik dan mental mereka sangat terancam. Dari segi sosial, penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan masalah besar, seperti meningkatnya tingkat kejahatan, kekerasan, dan pengabaian tanggung jawab sosial. Hal ini berpotensi menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat, dengan prevalensi yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Narkoba tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Pancasila sebagai penyaring dan hukum tertinggi harus tertanam dalam setiap jiwa dan hati warga negaranya. Kesadaran yang tinggi tentang pengamalannya, usaha yang besar untuk memperjuangkannya, dan konsisten terhadap penyesuaian yang dilakukan. Selebihnya harus digelorakan agar hal negatif seperti narkoba itu sendiri dapat dihindari dan berkurang di Indonesia ini.
Namun, kenyataannya sampai saat ini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tidak bisa dicegah. Mengingat dengan mudah dan beragamnya cara yang dilakukan untuk mendapat narkoba dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
ADVERTISEMENT
Hasil dari penelitian mengatakan bahwa pengguna penyalahgunaan itu milenial atau generasi muda hanya sebesar 20 persen dan sekarang meningkat 24 -28. Persen itu adalah kebanyakan pengguna anak-anak dan remaja. Kalangan remaja yang terpapar narkotika lebih rentan sebagai pengguna jangka panjang. Sebab, mereka memiliki waktu yang cukup panjang dalam mengkonsumsi narkoba. Sehingga market pengedar terjaga dan tidak bingung lagi.
Narkoba awalnya dipakai hanya untuk kenikmatan sementara dan menghindari diri dari masalah yang dihadapi. Namun, banyak generasi muda yang menyalahgunakan gunakan penggunaan narkoba itu sendiri. Fenomena seperti ini sangat membahayakan eksistensi Pancasila dengan merusak nilai-nilai moral, sosial, dan kesehatan masyarakat. Dampaknya melibatkan degradasi karakter, peningkatan kejahatan, dan kerentanan terhadap eksploitasi. Apalagi melihat kebanyakan konsumennya adalah anak-anak dan remaja yang perannya sebagai generasi penerus bangsa. Mereka di umur seperti itu seharusnya mendapatkan pendidikan, meningkatkan kemampuan dan pola pikir demi terwujudnya Indonesia emas di tahun 2045.
ADVERTISEMENT
Jika hal ini tidak bisa dicegah dan dihindari, tentu saja dampak negatif akan timbul sebagai hasil dari penyalahgunaan narkoba di tengah eksistensi Pancasila, seperti adanya ancaman terhadap kesejahteraan masyarakat, penyalahgunaan narkoba dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dan kemanusiaan yang adil dalam Pancasila. Pelanggaran terhadap hukum dan keadilan sosial, keterlibatan dalam peredaran narkoba seringkali melibatkan pelanggaran hukum yang mencederai prinsip-prinsip keadilan sosial dan hukum yang adil dalam Pancasila. Ancaman terhadap ketahanan nasional, penyelundupan narkoba dan keterlibatan dalam jaringan internasional dapat membahayakan ketahanan nasional yang merupakan aspek penting dalam Pancasila. Dampak terhadap persatuan dan kesatuan satuan, penyalahgunaan narkoba dapat menciptakan ketidakstabilan sosial, memecah belah persatuan, dan mengancam prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila.
ADVERTISEMENT
Salah satu kasus penyalahgunaan narkoba yang cukup mencolok di kalangan remaja di Indonesia adalah kasus yang melibatkan pengguna ganja di kalangan pelajar, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sekitar 2,6 juta pelajar di Indonesia terlibat dalam penyalahgunaan narkoba pada tahun 2021. Kasus ini menunjukkan bahwa tidak hanya orang dewasa yang terpengaruh, tetapi juga generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa.
Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan operasi di beberapa sekolah di Jakarta yang mengungkap bahwa di sebuah sekolah menengah dihebohkan oleh penangkapan sekelompok pelajar yang terlibat dalam peredaran dan penggunaan narkoba. Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa remaja ini mendapatkan narkoba melalui jaringan peredaran yang memanfaatkan media sosial untuk menjual ganja secara online. Sebagian besar pengguna yang terjaring adalah remaja berusia 15-19 tahun. Mereka mengaku menggunakan ganja untuk mengurangi stres dan tekanan belajar. Banyak dari mereka merasa terjebak dalam tuntutan akademis yang tinggi, sehingga mencari pelarian melalui narkoba. Mereka menggunakan narkoba untuk mengatasi tekanan akademik dan masalah pribadi. Kasus ini menyoroti bagaimana lingkungan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat belajar, bisa terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba yang mencerminkan kelemahan dalam system pendidikan dan pembinaan karakter. Ini bukan hanya masalah individu, tetapi secara langsung merusak nilai-nilai eksistensi yang terkandung dalam Pancasila.
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba menciptakan kondisi di mana individu kehilangan kemanusiaan dan integritasnya. Sila kedua Pancasila, yang menekankan pada kemanusiaan yang adil dan beradab, menjadi terabaikan. Pengguna narkoba seringkali terjebak dalam tindakan kriminal seperti pencurian dan kekerasan, yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan menciptakan ketidakadilan di masyarakat. Ketidakadilan ini dapat mengarah pada munculnya kelompok-kelompok yang merasa terpinggirkan dan berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Persatuan sebagai sila ketiga Pancasila sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Penyalahgunaan narkoba dapat memecah belah masyarakat. Peredaran narkoba sering kali melibatkan jaringan kriminal yang menciptakan ketegangan antar kelompok. Hal ini tidak hanya menciptakan permusuhan, tetapi juga mengurangi kepercayaan antarwarga negara. Ketika persatuan terganggu, stabilitas sosial pun terancam, dan cita-cita luhur Pancasila sulit untuk dicapai.
ADVERTISEMENT
Sila keempat Pancasila mengedepankan pentingnya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Penyalahgunaan narkoba dapat menurunkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Individu yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba cenderung apatis terhadap kehidupan politik dan sosial, sehingga mengurangi jumlah pemilih yang aktif dalam pemilu. Selain itu, mereka yang terlibat dalam jaringan narkoba sering kali memiliki kekuasaan yang disalahgunakan, menghambat terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan.
Sila kelima Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyalahgunaan narkoba menciptakan ketidakadilan dalam akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Pengguna narkoba sering kali mengalami stigma negatif, yang menghalangi mereka untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan individu lain. Keadilan sosial yang seharusnya dijunjung tinggi menjadi terabaikan, dan hal ini menciptakan kesenjangan yang lebih besar dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pendidikan menjadi kunci dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Program edukasi yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan bahaya narkoba harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Sekolah, keluarga, dan masyarakat harus berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan penyalahgunaan narkoba. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengedar narkoba perlu dilakukan untuk memberikan efek jera. Namun, pendekatan yang humanis dan rehabilitatif juga harus diterapkan kepada pengguna narkoba, agar mereka dapat mendapatkan kesempatan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik. Program rehabilitasi yang efektif dan dukungan sosial bagi mantan pengguna narkoba sangat penting. Masyarakat perlu dibina agar dapat menerima kembali individu yang telah pulih dari kecanduan, untuk mengurangi stigma dan menciptakan kesempatan yang sama. Komunitas memiliki peran penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti olahraga, seni, dan pengembangan diri, dapat mengalihkan perhatian dari narkoba dan membangun solidaritas antarindividu.
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba adalah ancaman serius terhadap eksistensi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental individu, tetapi juga memicu masalah sosial seperti peningkatan kejahatan, kekerasan, dan kerusakan tatanan sosial yang mencerminkan degradasi nilai-nilai Pancasila.
Narkoba berpotensi merusak integritas dan persatuan bangsa, terutama karena target utama pengedar adalah generasi muda, yang seharusnya menjadi penerus bangsa. Pemuda yang terjebak narkoba kehilangan kemampuan berpikir jernih, menurunkan kualitas sumber daya manusia, dan mengancam masa depan Indonesia. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila dan bahaya narkoba harus ditanamkan sejak dini melalui kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap pengedar narkoba serta rehabilitasi yang humanis bagi pengguna sangat penting untuk memulihkan individu dan menjaga kesejahteraan sosial. Komunitas juga harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendorong kegiatan positif yang dapat menjauhkan masyarakat dari bahaya narkoba. Penting bagi semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam memerangi masalah ini, sehingga nilai-nilai Pancasila tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Melalui kerjasama, edukasi, dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, berlandaskan pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa. Dengan pendekatan yang komprehensif, Indonesia dapat mengurangi ancaman narkoba dan mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai dasar yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Mohamad Azriel Rizki Sudrajat, mahasiswa Teknik Informatika UNPAM.