Konten dari Pengguna

Rumah Menjadi Salah Satu Faktor Gangguan pada Kesehatan Mental Anak Muda?

Mohamad Haekal
Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2025
24 Februari 2025 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Haekal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang wanita muda yang murung dan mengalami gangguan pada mental. Benarkah rumah menjadi salah satu faktor gangguan kesehatan mental? Foto: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita muda yang murung dan mengalami gangguan pada mental. Benarkah rumah menjadi salah satu faktor gangguan kesehatan mental? Foto: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan mental kini banyak dialami oleh anak-anak muda zaman sekarang, dengan berbagai faktor. Mulai dari percintaan, karir, berkurangnya sahabat seiring berjalannya usia, dan salah satunya adalah karena rumah.
ADVERTISEMENT
Kenapa rumah? ada apa dengan rumah? emang iya rumah? Berlandaskan teori dari kajian seorang ustadz, yaitu ustadz Ucu Najmudin. Dalam artikel ini, akan membahas kenapa rumah menjadi faktor dalam gangguan kesehatan mental anak-anak muda.
Ustadz Ucu Najmudin mengungkapkan, bahwa rumah memiliki lima jenis dan analogi yang berbeda setiap jenis. Apa saja? berikut penjelasannya:
Rumah seperti rumah sakit itu memiliki analogi, contoh: Di rumah sakit ada dokter, di rumah sakit ada pasien. Dokter bilang, “kalau tidak ada saya, kalian tidak bisa sembuh”. Kemudian pasien bilang, “kalau tidak ada pasien, maka dokter tidak mendapat pasien/tempat menyalurkan ilmu”. Dalam analogi tersebut terlihat, rumah seperti rumah sakit memiliki arti siapa yang berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Rumah seperti hotel bila dianalogi kan seperti ini: Kita masuk dilayani oleh resepsionis, petugas lain dari bidang yang berbeda, fasilitas lengkap dengan kolam renang, tempat olahraga, sarapan disiapkan. Namun, ketika kita keluar? Mereka tidak ada masalah atau tidak begitu peduli. Dalam artian diatas, rumah seperti hotel itu kita mempunyai sosok yang lengkap, namun ketika keluar hidup masing-masing.
Tafsir yang ketiga ini mungkin cukup mudah dianalogikan dan diartikan oleh pembaca, yang dimana pasar adalah tempat jual beli, tempat bernegosiasi, dan tidak jarang ada pertikaian. Tafsir ini memiliki arti seseorang dalam rumah selalu ada penawaran apabila Salah satu keluarga memberikan perintah atau minta tolong, pihak yang lain tidak berkenan membantu sehingga muncul konflik di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Tafsir keempat mungkin para pembaca tidak asing, kuburan yang identik dengan hening, diam, tidak ada interaksi. Tafsir ini merujuk pada komunikasi internal dalam rumah, antara Ayah, Ibu, Adik, Kakak. Tidak ada kegiatan berinteraksi, seperti mengobrol antar anggota keluarga.
Tafsir yang terakhir merupakan rumah terindah, ternyaman, dan tentram. Rumah ibadah yang biasanya identik dengan suasana saling diskusi, saling mendoakan, dan rukun. Menjadikan rumah yang hangat, dan memiliki suasana positif (positive vibes).