Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenapa ke kumparan? Sebuah Curhat Bukan Catatan
18 Januari 2019 0:31 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Mohamad Miradi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Di, ketemuan yuk ngobrol-ngobrol."
That's how its start.
Sebuah memori penggalan chat awal di mana saya ditawari untuk bekerja di kumparan oleh Mbak Gelies. Padahal, sewaktu itu ada 2 tawaran pula yang cukup menarik dari perusahaan e-commerce.
ADVERTISEMENT
Gelisah, galau, uring-uringan sudah jadi menu komplit setiap hari.
Awalnya saya menolak tawaran tersebut, karena bagi saya selain dapat ilmu dari pengalaman, lingkungan kerja juga faktor penting (setidaknya yang saat itu saya masukan jadi pertimbangan kalau nanti pindah perusahaan). Entah kenapa awalnya saya menolak, mungkin sudah feeling ada masalah yang pelik perlu diselesaikan.
Beberapa minggu setelahnya tawaran kembali digaungkan, posisi program manager menjadi bagian dari penawaran Mbak Gelies. Saat saya bertanya siapa yang menjadi pemimpin atau 'imam' saya nanti, disebutlah nama Kang Madin.
Perkenalan saya dengan Kang Madin sebenarnya cukup berkesan dan cenderung singkat kala bersama-sama bekerja di detikcom dulu, mengurus debat pilkada, pergi ke Bangka Belitung bersama melihat gerhana matahari di atas kapal (romantis ya?) hingga tahu-tahu pergi setelah liputan haji --- :)) ---.
ADVERTISEMENT
Kang Madin meyakinkan saya, bahwa di kumparan sebagai startup, ada semangat berbeda terutama di editorial team tempat nantinya saya bekerja. Pertukaran ekspektasi saya dengan Mbak Ine di ruangan pun seakan meyakinkan saya untuk segera bergabung meski saat itu hanya saya seorang di departemen yang baru dibuat tersebut.
Dalam waktu sekejap (1 bulan), 2 event langsung kami kerjakan: '1001 lowongan' dan 'onboarding kumparan'. Alhamdulillah berjalan lancar. Bekerja di tim redaksi juga mengasah diri untuk membantu memberikan asupan konten menarik melalui program-program baru seperti :
- Road Trip
- The Expert
- Selebriti Hijrah (kudos to Rivan)
- Egy ke Polandia
- Konten Spesial
- Festival Danau Sunter
Tim program pun bertambah personelnya: Sakina dan Winda, 'duo ratu' yang sigap, dan Yasher; kemudian diikuti oleh Dods dan Satya. Di bawah naungan Mas Asydhad, saya dan tim belajar banyak dari beliau serta diperkenalkan oleh banyak relasi yang tadinya kita tidak sangka bisa bertatap muka sekalipun, seperti Ibu Susi, Indra Sjafri, dan beragam tokoh publik lainnya.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan perusahaan, atasan saya ternyata sudah menyiapkan tantangan baru di akhir 2018 lalu, saya dipercaya menaungi Brandcomm, posisi yang dulu sempat saya tolak sebenarnya.
Sempat mengasah otak untuk berpikir tapi sepertinya otak lagi buram, untungnya saya melihat sosok Mas Dalipin. Saya sedikit tercerahkan dan tersadarkan, seseorang seperti beliau saja selalu punya semangat meski diberikan tanggung jawab terus menerus dan berbeda-beda oleh perusahaan.
"Ah, Mas Dalipin aja sanggup, masa saya enggak?" lamun saya hingga akhirnya kembali mengingat alasan (lebih ke mimpi dan khayalan) mengapa dulu semangat kerja di kumparan. "Kalau kumparan bisa gue bantu jadi kuda bertanduk dan warna warni itu (baca: unicorn), seru juga kali ya?" dan kemudian menerima tantangan dari Mba Ine.
ADVERTISEMENT
Seketika itu pula, saya dan tim diuji. Pace kerja cepat berusaha saya terapkan dan biasakan, problem dan peluang pasti punya solusi. Itu yang coba ditularkan ke tim brand yang masih baru ini.
Kalau bicara soal betah kerja, atmosfer kerja homey di rumah sangat bikin betah kerja, tetapi saya lebih percaya kalau work smart lebih baik ketimbang work hard.
Apresiasi pada Tim HR yang selalu memberikan support ke karyawannya, baik itu employee development dalam bentuk onboarding yang menghadirkan 5 menteri RI sampai bikin kelas kumparan, makanan gratis (uhuy) hingga liburan sekantor ke Bali yang sayangnya tidak bisa saya ikuti.
Momen paling seru selama kerja tentunya saat dipercaya bantu buat skrip mini documentary Egy Maulana Vikri pada saat tanda tangan kontrak oleh klub Polandia meski saya enggak ikutan ke sana, mewujudkan Danau Sunter yang menjadi bersih dan ditata rapi bersama Pemprov DKI serta Ibu Menteri Susi Pudjiastuti dan menghibur 35 ribu masyarakat Jakarta!
ADVERTISEMENT
Kemudian ada juga momen tak terlupakan saat diajak ke Vietnam bersama Presiden Komisaris Pak Budiono Darsono, CEO Mas Hugo, Mba Ine, Mas Asydhad, Mas Andrias, dan Mas Dalipin yang setia tukar pikiran.
Selama di Vietnam, tujuan kami hanya satu: mengambil momen Presiden RI Joko Widodo bersama kumparan pada saat launching GO-VIET. Dalam kurun waktu satu tahun saya sudah berkelana ke 3 negara: Hong Kong, Vietnam, dan Singapura. Nikmat mana yang kau dustakan?
Umur kerja saya mungkin belum setua kumparan yang sudah 2 tahun, tapi setidaknya saya dan tim akan terus berusaha yang terbaik dan percaya kerja keras akan menghasilkan.
Kalau dipikir-pikir banyak alasannya join ke kumparan karena jawabnya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani. bertarunglah dragon ball dengan segala kemampuan yang ada, bila kembali dari langit, semoga hidupkan jadi lebih baik. nyanyi ya? hehe
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup saya akan share quotes dari dua tokoh favorit saya untuk menambah semangat kerja plus video klip dari Hailee Steinfeld favorit saya yang lagunya saya putar tiap pagi sebelum kerja: