Konten dari Pengguna

Potensi Ekonomi Biru Dalam Penguatan Ekonomi Indonesia

Mohammad Nur Rianto Al Arif
Al Arif merupakan Profesor di UIN Syarif Hidayatullah dan Peneliti Senior pada CSEAS Indonesia. Beliau merupakan Sekjen DPP Asosiasi Dosen Indonesia, serta ketua PD Muhammadiyah Jakarta Timur. Serta aktif di beberapa organisasi profesi lainnya.
12 April 2024 14:59 WIB
Ā·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Nur Rianto Al Arif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perikanan. Sumber: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perikanan. Sumber: Reuters
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki tantangan unik dalam memperkuat perekonomiannya karena geografisnya yang luas dan beragam. Namun demikian, potensi sumber daya laut yang melimpah memberikan peluang besar untuk memperkuat perekonomiannya melalui apa yang dikenal sebagai "ekonomi biru". Dalam tulisan ini, kami akan membahas konsep ekonomi biru, potensi laut Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ekonomi biru sebagai fondasi bagi ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ekonomi biru merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat. Hal ini mencakup berbagai sektor ekonomi seperti perikanan, kelautan, pariwisata, energi terbarukan, dan industri maritim lainnya. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut sambil mengoptimalkan manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari potensi laut.
Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar, diperkirakan sebagai negara dengan kekayaan laut terbesar di dunia. Dikelilingi oleh dua samudra dan memiliki ribuan pulau, Indonesia kaya akan sumber daya perikanan, termasuk berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Selain itu, laut Indonesia juga mengandung potensi energi terbarukan seperti energi panas bumi, gelombang laut, dan energi arus laut. Potensi ini memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan ekonomi biru.
ADVERTISEMENT
Potensi Pengembangan Ekonomi Biru
Potensi pengembangan ekonomi biru di Indonesia sangatlah besar, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan luas wilayah laut sekitar 5,8 juta kmĀ². Berikut adalah beberapa aspek potensial pengembangan ekonomi biru di Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki salah satu potensi perikanan terbesar di dunia. Laut Indonesia kaya akan berbagai jenis ikan, udang, lobster, dan biota laut lainnya. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, sektor perikanan dapat menjadi tulang punggung ekonomi biru Indonesia. Selain itu, pengembangan akuakultur juga memiliki potensi besar untuk memproduksi lebih banyak ikan dan produk laut lainnya.
Kedua, Indonesia memiliki keindahan alam bawah laut yang luar biasa. Terumbu karang yang indah, keanekaragaman hayati laut, dan aktivitas menyelam lainnya menjadikan pariwisata laut sebagai salah satu potensi besar dalam ekonomi biru. Dengan pengembangan infrastruktur pariwisata yang memadai, Indonesia dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan lautnya. Ketiga, laut Indonesia juga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Energi panas bumi, energi gelombang laut, dan energi arus laut adalah beberapa contoh sumber energi yang dapat dimanfaatkan dari laut.
ADVERTISEMENT
Keempat, sebagai negara kepulauan, transportasi laut memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Pengembangan pelabuhan, dermaga, dan jaringan transportasi laut yang efisien dapat meningkatkan konektivitas antar-pulau dan memperlancar distribusi barang. Kelima, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan posisi geografisnya yang strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri maritim yang kompetitif di pasar global.
Keenam, potensi ekonomi biru juga terkait erat dengan penelitian dan inovasi dalam bidang kelautan. Pengembangan teknologi baru untuk pengelolaan sumber daya laut, pengembangan produk berbasis laut, serta pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem laut adalah beberapa area di mana Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan. Ketujuh, Pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi ekonomi biru. Dengan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, Indonesia dapat memastikan bahwa sumber daya laut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh generasi-generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Tantangan Pengembangan Ekonomi Biru
Namun, pengembangan ekonomi biru di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks. Pertama, salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan ekonomi biru adalah praktik overfishing dan penangkapan ikan yang berlebihan. Banyak daerah perairan Indonesia mengalami tekanan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya perikanan, yang dapat mengakibatkan penurunan stok ikan yang signifikan dan mengancam keberlanjutan ekosistem laut.
Kedua, pencemaran laut merupakan masalah serius yang mempengaruhi ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir. Limbah industri, limbah rumah tangga, serta limbah pertanian dapat mengotori perairan dan merusak habitat laut, mengancam keberlanjutan ekonomi biru serta kesehatan masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Ketiga, degradasi lingkungan laut dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati laut, menurunkan produktivitas perikanan, dan mengurangi daya tarik pariwisata laut.
ADVERTISEMENT
Keempat, kurangnya infrastruktur dan teknologi yang memadai menjadi hambatan dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya laut. Keterbatasan akses terhadap pelabuhan, dermaga, fasilitas pengolahan, serta teknologi penangkapan ikan yang modern menghambat efisiensi dan daya saing sektor kelautan. Kelima, konflik antara berbagai sektor ekonomi seperti perikanan, pariwisata, dan industri dapat menyulitkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Selain itu, regulasi yang tidak konsisten dan pelaksanaan yang lemah juga dapat memperburuk masalah pengelolaan sumber daya laut.
Keenam, perubahan iklim seperti kenaikan suhu laut, peningkatan keasaman laut, dan perubahan pola cuaca dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem laut. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran distribusi spesies laut, gangguan pada siklus reproduksi, dan penurunan produktivitas perikanan, mengancam ketahanan pangan dan ekonomi biru. Ketujuh, kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut serta kurangnya pemahaman tentang dampak negatif praktik-praktik yang merusak lingkungan laut menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi biru. Pendidikan dan kampanye kesadaran publik diperlukan untuk mengubah perilaku konsumen dan industri menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kedelapan, kurangnya akses terhadap modal, pendanaan yang tidak memadai, serta keterbatasan sumber daya keuangan menjadi tantangan dalam mengimplementasikan program pengembangan ekonomi biru yang efektif. Kesembilan, konflik sosial antara masyarakat lokal, industri, dan pemerintah seringkali timbul terkait dengan pengelolaan sumber daya laut. Ketidaksetujuan terhadap kebijakan pengelolaan, hak kepemilikan sumber daya, dan distribusi manfaat ekonomi dapat memperlambat upaya untuk mencapai kesepakatan yang berkelanjutan.
Strategi Pengembangan Ekonomi Biru
Pengembangan ekonomi biru memiliki peran yang penting dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. Terdapat beberapa strategi yang dapat diimplementasikan untuk mengintegrasikan ekonomi biru dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Pertama, pemerintah dan masyarakat harus menerapkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, termasuk penetapan kuota penangkapan, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, dan pengembangan zona penangkapan yang dikelola dengan baik. Kemudian, memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik illegal fishing, serta meningkatkan kerja sama regional dan internasional dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Selanjutnya, mendukung pengembangan budidaya ikan dan akuakultur yang berkelanjutan untuk memenuhi permintaan akan produk perikanan dengan cara yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kedua, pemerintah harus mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi pangan laut sebagai bagian dari pola makan sehat, dengan memberikan informasi tentang manfaat gizi dari produk laut dan cara memasak yang sehat. Selain itu, pemerintah harus mendukung pengembangan produk pangan laut olahan yang inovatif dan bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan daya tarik konsumen.
Ketiga, penguatan infrastruktur dan teknologi untuk mendukung perikanan. Investasi dalam infrastruktur seperti pelabuhan, dermaga, dan fasilitas pengolahan perikanan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok dan nilai tambah produk laut. Pengembangan dan penerapan teknologi inovatif dalam bidang perikanan, akuakultur, dan pengelolaan sumber daya laut untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.
Keempat, pemerintah perlu melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir. Hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat pesisir tentang praktik perikanan berkelanjutan, budidaya laut, dan manajemen sumber daya laut. Selain itu, perlu didorong pembentukan koperasi dan asosiasi nelayan untuk meningkatkan akses pasar, negosiasi harga yang lebih baik, dan pembagian pengetahuan dan sumber daya.
ADVERTISEMENT
Kelima, pemerintah perlu pengembangan pariwisata laut yang berkelanjutan dengan memperhatikan konservasi lingkungan dan partisipasi masyarakat lokal. Kemudian pemerintah perlu memastikan bahwa kegiatan pariwisata laut memberikan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat setempat dan mendukung pelestarian sumber daya laut. Keenam, pemerintah perlu mendukung riset dan inovasi dalam pengembangan teknologi, produk, dan praktik terbaru dalam bidang kelautan dan perikanan. Selain itu, perlu didorong kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah dalam mengidentifikasi solusi inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui ekonomi biru.
Ketujuh, pemerintah perlu memperkuat Kerjasama internasional dan regional dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, pertukaran teknologi dan pengetahuan, serta promosi perdagangan produk perikanan. Hal ini dapat diikuti dengan mengikuti dan menerapkan prinsip-prinsip ketahanan pangan dan ekonomi biru yang diakui secara internasional dalam kebijakan dan program nasional.
ADVERTISEMENT
Pemecahan tantangan-tantangan yang telah dijelaskan sebelumnya memerlukan kerja sama lintas sektor, penguatan regulasi, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Kemudian, apabila pemerintah menerapkan strategi-strategi ini secara holistik dan berkelanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi biru untuk memperkuat ketahanan pangan negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan melindungi lingkungan laut untuk generasi yang akan datang.
Penulis: Mohammad Nur Rianto Al Arif (Ekonom UIN Syarif Hidayatullah)