Konten dari Pengguna

"Etika dan Profesionalisme dalam Praktik Kedokteran: Apa yang Harus Diketahui"

Mohammad Danendra Agung Rizal
Mahasiswa Universitas Airlangga
17 Desember 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Danendra Agung Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi stetoskop dokter (sumber: https://pixabay.com/id/photos/medis-janji-temu-dokter-kesehatan-563427/)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi stetoskop dokter (sumber: https://pixabay.com/id/photos/medis-janji-temu-dokter-kesehatan-563427/)
ADVERTISEMENT
Kedokteran bukan sekadar profesi; ia adalah panggilan untuk melayani manusia dengan integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dalam menjalankan tugasnya, dokter tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan medis yang mumpuni, tetapi juga mematuhi prinsip etika dan profesionalisme yang menjadi landasan kepercayaan antara dokter dan pasien.
ADVERTISEMENT
Apa itu Etika Kedokteran?
Etika kedokteran adalah seperangkat prinsip moral yang memandu perilaku dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan. Prinsip ini mencakup:
1. Otonomi pasien
Dokter harus menghormati hak pasien untuk membuat keputusan atas tubuh dan kesehatannya, termasuk hak untuk menerima atau menolak pengobatan.
2. Benefience (Berbuat Baik)
Dokter bertugas untuk memberikan perawatan terbaik yang mengutamakan kesejahteraan pasien.
3. Non-maleficence (Tidak Membahayakan)
Prinsip ini menegaskan bahwa dokter harus berupaya untuk tidak menyebabkan kerugian atau risiko yang tidak perlu pada pasien.
4. Keadilan
Semua pasien harus diperlakukan dengan setara, tanpa diskriminasi berdasarkan status sosial, ekonomi, atau latar belakang lainnya.
Profesionalisme dalam praktik kedokteran
Profesionalisme dalam praktik kedokteran tercermin dalam cara mereka menjalankan tugas dengan integritas, empati, dan penghormatan terhadap kode etik. Beberapa aspek penting dari profesionalisme adalah:
ADVERTISEMENT
1. Kompetensi Klinis
Dokter harus terus mengasah keterampilan dan pengetahuan melalui pendidikan berkelanjutan. Perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan menuntut dokter untuk selalu mengikuti perkembangan terkini.
2. Komunikasi yang baik
Hubungan dokter-pasien yang efektif didasari oleh komunikasi yang jelas, transparan, dan empati. Dokter perlu menjelaskan kondisi kesehatan pasien, pilihan pengobatan, serta risiko dan manfaat dari setiap tindakan medis.
3. Kerahasiaan pasien
Menjaga kerahasiaan informasi medis pasien adalah tanggung jawab utama dokter. Pelanggaran terhadap prinsip ini dapat merusak kepercayaan pasien dan mencederai reputasi dokter.
Tantangan dalam menjaga etika profesionalisme
Meski prinsip etika dan profesionalisme sudah jelas, dokter sering dihadapkan pada dilema dalam praktik sehari-hari. Misalnya, keputusan sulit saat menangani pasien yang menolak pengobatan penting, atau konflik kepentingan yang muncul akibat tekanan administratif dan finansial. Dalam situasi seperti ini, dokter harus mengutamakan kepentingan pasien sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Edukasi dan Pelatihan Etika Kedokteran
Untuk memastikan bahwa etika dan profesionalisme tetap menjadi fondasi praktik kedokteran, pendidikan etika harus dimulai sejak tahap awal pelatihan dokter. Kurikulum medis harus mencakup studi kasus nyata dan pelatihan komunikasi agar calon dokter mampu menghadapi situasi kompleks dengan bijak.
Mohammad Danendra, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga